Mengenal Lebih Dekat 2 Wanita Cantik nan Tangguh, Penjaga Hutan Gambut Sungai Buluh Jambi
Cindy berharap keberadaan hutan lindung gambut terus dijaga kelestariannya.
Gelapnya belantara tak membuat mereka takut. Justru bagi keduanya, menjaga alam adalah tugas mulia.
Mengenal Lebih Dekat 2 Wanita Cantik nan Tangguh, Penjaga Hutan Gambut Sungai Buluh Jambi
Usia dua wanita ini masih sangat muda. Tetapi, siapa sangka mentalnya sekuat baja.
Gelapnya belantara tak membuat mereka mundur selangkah pun. Cindy Amara Putri (21) dan Sonia Anggeraini (20), warga Desa Pematang Rahim memilih mengabdikan diri melestarikan kawasan hutan lindung gambut Sungai Buluh, Jambi.
Hutan lindung gambut Sungai Buluh, Desa Pematang Rahim di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi memiliki luasan 1,190 hektare. Ridak semua wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki hutan perawan tersebut.
"Kami siap untuk memberikan edukasi kepada pengunjung yang ingin melihat hutan lindung gambut ini," kata Cindy saat diwawancarai oleh merdeka.com, Kamis, (14/9).
Cindy, bercerita awal mula bergabung di pokdarwis pada 2019 silam. Mulanya, ibu satu anak ini hanya coba-coba. Rupanya, menjadi kecanduan.
"Jadi kami tertarik saja menjaga hutan, ia kami itu hanya tertarik saja. Untuk masuk kelompok pokdarwi itu asik," cerita Cindy.
Baginya, menjadi seorang penjaga hutan pun adalah tugas yang mulia. Apalagi, dia juga bisa memberikan edukasi kepada orang banyak terutama menjelaskan ke anak kecil yang belum tahu tentang gambut dan lainnya.
"Ini sangat penting untuk kehidupan manusia selain itu ada juga ke anak cucu yang bisa kita jelaskan nantinya," ujar Cindy.
Menurutnya, hutan lindung gambut Sungai Buluh cukup potensi. Di lahan itu, tumbuh berbagai macam jenis pohon salah satunya pohon Meranti rawa, kempas, ramin dan lain. Selain itu, di dalamnya juga hidup satwa dilindungi seperti beruang, harimau, monyet, burung, dan lainnya.
Bahagia Menjaga Hutan
Sudah lima tahun Cindy bergelut dengan belantara hutan Sungai Buluh. Selama itu pula, dia tak pernah merasa bosan. Justru, dari alam Cindy bisa merasakan kebahagiaan, ketenangan dan kesejukan.
"Rasanya segar nian bang. Beda kalau di kota kan bang, karena di sini masih bagus hutannya. Jika berada di kota yang kita rasakan yaitu hiruk-pikuk, kebising dari suara kendaraan-kendaraan dan lainnya," ungkap Cindy.
Tantangan Menjaga Hutan Gambut
Diakui Cindy tugasnya ini tak ringan. Berbagai tantangan bisa saja terjadi. Seperti kebakaran hutan karena di musim kemarau area gambut mudah terbakar. Ditambah lagi sumber daya manusia (SDM) yang mendampingi pengunjung sangat terbatas.
"Dari kita sebelum masuk ke dalam hutan kita jelaskan ke pengunjung untuk lebih berhati-hati dan menjaga kesehatan mereka saja. Karena saya anggap ini penting loh kita lindungi, kalau tidak hutan akan marah ke kita," kata Cindy menjelaskan tugasnya ketika mendampingi pengunjung.
Hutan Lindung Gambut jadi Ekowisata
Cindy berharap keberadaan hutan lindung gambut terus dijaga kelestariannya. Sebab, tak sekadar hutan, kawasan ini juga bisa menjadi ekowisata yang menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar.
"Selain itu masyarakat juga dapat membuat ciri khas tersendiri dari desa untuk pengunjung baik itu jajanan bahkan oleh oleh itu kan bisa menaikkan sumber ekonomi masyarakat," ujarnya.
Apalagi, katanya, hutan Sungai Buluh memiliki keragaman hayati yang buat siapa saja kagum ketika melihatnya.
"Tapi kalau pandangan saya sendiri ya asik dan bagus, dan hutan ini masih perawan," kata Cindy.