Potret Interaksi Harmonis Manusia dan Alam di Cikaniki, Hutan Favorit Peneliti Luar Negeri
Mengintip kehidupan harmonis manusia dan alam di Cikaniki, tempat di mana kerusakan dan bencana alam tak terjadi seperti di kota-kota besar Indonesia.
Di Cikaniki, tak ada kerusakan atau bencana alam seperti di kota
Potret Interaksi Harmonis Manusia dan Alam di Cikaniki, Hutan Favorit Peneliti Luar Negeri
Hutan Alami
Cikaniki merupakan tempat yang sangat penting di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Tempat ini menunjukkan ekosistem hutan hujan tropis alami TNGHS.
-
Kenapa Bukit Bangkirai jadi favorit pecinta alam? Bukit Bangkirai yang terletak di Samboja ini menawarkan keindahan alam luar biasa dan menjadi destinasi favorit bagi para pecinta alam dan petualangan.
-
Dimana kita bisa menemukan keindahan alam? Lihatlah jauh ke alam, dan kemudian Anda akan memahami segalanya dengan lebih baik.
-
Bagaimana kita bisa menikmati keindahan alam? Berbagi waktu dengan alam, kau akan tau siapa dirimu yang sebenarnya.
-
Bagaimana cara menikmati alam di Hutan Mangrove Setapuk? Di tempat ini, Anda akan diajak untuk menyusuri hutan mangrove melalui jembatan kayu dan terdapat tempat duduk untuk bersantai sambil menikmati panorama alam yang mungkin belum pernah Anda lihat.
-
Dimana tempat untuk menikmati alam? I love the beach. I love the sea. All my life I live within - in front of the sea.
-
Dimana Kebun Binatang Cikini berada? Ketika itu, Raden Saleh memiliki tanah seluas 10 hektare di Jalan Cikini Raya No 73. Kemudian, lahan dihibahkan dan dijadikan lokasi Planten en Dierentuin, Culture Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia.
Hutan ini merupakan lokasi favorit peneliti dan akademisi Indonesia maupun luar negeri untuk melakukan kajian ilmiah. Pasalnya Cikaniki punya beragam gejala alam dan kekayaan keanekaragaman hayati yang menarik.
Interaksi Harmonis
Cikaniki menunjukkan kehidupan manusia yang selaras dengan alam. Di mana masyarakat lokal melakukan aktivitas kehidupan tradisional yang tidak menimbulkan kerusakan dan bencana alam seperti yang sering terjadi di kota-kota besar Indonesia. "Ketika kita belajar dari para ahli tentang konsep kelestarian dan keberlanjutan, tempat ini akan menjadi realita tentang biosentrisme, kesadaran bahwa manusia adalah bagian dari alam lingkungannya," demikian penjelasan yang tertera pada laman resmi Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Secara administratif, Cikaniki berada di antara kabupaten Bogor dan Sukabumi. Tempat ini dapat dicapai menggunakan kendaran roda 2 ataupun roda 4, melalui jalur Parung Kuda – Kabandungan – Cikaniki, atau melalui jalur Leuwiliang dari Bogor, melalui Malasari. (Foto: Dok. TNGHS)
Keanekaragaman
Cikaniki memiliki kawasan ekosistem hutan hujan tropis yang masih sangat baik dan mewakili zona elevasi mulai dari zona Collin (500 – 1000 m dpl), sub montana (1000 – 1500 m dpl) dan montana (1500 – 1700 m dpl). Hutan di Cikaniki masih dihuni oleh berbagai satwa liar. Beragam primata seperti Surili, Monyet ekor panjang, Owa Jawa, Lutung; mamalia karnivora seperti macan tutul, macan kumbang, dan ajag, mamalia herbivora seperti kancil, babi hutan, dan muncak; burung seperti luntur gunung, julang emas, Elang Jawa, dan Elang Brontok. Ada pula beragam reptilia termasuk ular, katak dan kadal, serta beragam serangga kumbang dan kupu-kupu. Selain itu, ada beragam binatang tanah, moluska dan ikan yang mungkin belum teridentifikasi.
Mulai tahun 2015 Museum for Naturkunde – Jerman bekerja sama dengan LIPI, menjadikan Cikaniki sebagai salah satu lokasi penelitian Indonesian Discovery and Information System.
Cikaniki juga menjadi lokasi penelitian perilaku Owa Jawa oleh para mahasiswa dari Ewha Womans University Korea Selatan.
Wisata Alam
Cikaniki jadi lokasi yang sangat cocok untuk berwisata alam bersama keluarga atau rekan kerja. Wisata alam yang berada di kawasan Cikaniki antara lain Cikaniki Loop Trail, Kampung Citalahab, dan curug Cimacan. Loop trail sepanjang 2 km memotong kawasan hutan. Sepanjang jungle track para pengunjung akan merasakan sensasi udara sejuk dan segar, suara desir angin dan gemericik air yang mengalir di sungai Cikaniki. Jika beruntung pengunjung dapat melihat beberapa jenis satwa seperti Owa, Lutung Elang Jawa dan satwa lainnya yang kebetulan melintas dijalur ini. Di jalur ini juga terdapat jembatan pohon sepanjang 60 meter dibangun diatas pohon. Jembatan ini berguna untuk mengamati kehidupan liar di atas kanopi pohon.
Wisatawan bisa berkunjung menikmati kehidupan tradisional dan bermalam di homestay khusus yang disediakan warga. Pada pagi hari, wisatawan bisa berjalan di perkebunan teh, mengambil foto sembari menikmati suasana kebun teh bersama dengan dimulainya aktivitas para pemetik teh.
Air terjun ini berukuran kecil dengan tinggi sekitar 7 meter. Cukup seru dijadikan tempat wisata air. Lokasinya menyatu dengan sungai Cikaniki. (Foto: Dok. TNGHS)