Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mensos Risma Minta Kontrol Ketat Penghuni Rusun Sentra Mulya Jaya, Ini Sebabnya

Mensos Risma Minta Kontrol Ketat Penghuni Rusun Sentra Mulya Jaya, Ini Sebabnya Mensos Risma raker di DPR. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menekankan kontrol ketat pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tinggal di Rumah Susun Kementerian Sosial (Kemensos) Sentra Mulya Jaya, Jakarta.

"Jadi tetap harus ada kontrol, tetap harus ada," ujar Mensos Risma ditemui dalam kunjungan kerjanya di Jakarta, Rabu (12/4).

Tanggapan Mensos Risma terkait dengan kekhawatiran Penanggung jawab (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terhadap rusun yang terletak di Kompleks RPTC Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, yang bisa jadi magnet para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dari luar daerah masuk ke Jakarta, dan untuk dibuatkan KTP menjadi warga DKI.

Mensos Risma menjelaskan dari total penghuni rusun Sentra Mulya Jaya sebanyak 78 KPM, 77 persen di antaranya memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta.

Potensi tersebut pernah ditemui Mensos Risma saat menjadi Wali Kota Surabaya. Sebelumnya dia pernah menemukan warga Pulau Madura yang tinggal dan menetap di Jakarta selama puluhan tahun, namun masih dalam situasi pra-sejahtera.

"Nah teori perkotaannya gini, kalau pengangguran tinggi, kemiskinan tinggi, maka itu rawan untuk keamanan, kejahatan. Nah itu mudah sekali diprovokasi jika terjadi sesuatu," ujar dia.

Namun pada saat itu dia tidak bisa melakukan intervensi langsung, sehingga ia menyarankan warga tersebut pindah ke Surabaya agar bisa dilakukan program pemberdayaan.

"Nah caranya, kalau memang itu lurah, camat itu kan, dia nggak bisa minta pindah, kan nggak bisa, setelah yang baru," kata dia.

Sehingga Mensos Risma menekankan perlunya kontrol dalam program pemberdayaan tersebut. Apabila ada KPM beralasan memindahkan sekolah, maka perlu diperiksa lagi kapan surat tersebut masuk dan bagaimana masuknya KK (Kartu Keluarga)-nya.

Program pemberdayaan yang pernah dilakukannya di Surabaya tersebut, salah satunya membuat seorang ibu pra-sejahtera menjadi juragan binatu. Bahkan bisa memberangkatkan umroh cucunya.

Kemudian merespons anak-anak PPKS yang butuh melanjutkan pendidikan, Kemensos bekerja sama dengan perguruan dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk menyekolahkan mereka.

"Karena mereka tidak sekolah rawan sekali untuk kriminalitas. Kemudian juga dia bisa mengakses kehidupan. Jadi sekarang kita lagi komunikasikan bersama NU dan Muhammadiyah untuk bisa anak-anaknya sekolah," ujar Mensos Risma.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Menengah Atas Tinggal di Rumah Susun, DPRD DKI: Punya Mobil Kok Dapat Rusunawa?
Warga Menengah Atas Tinggal di Rumah Susun, DPRD DKI: Punya Mobil Kok Dapat Rusunawa?

DPRD DKI Jakarta mempertanyakan warga menengah atas yang tinggal di rusunawa.

Baca Selengkapnya
Kapolda Metro Jaya sebut Ada TPS Kategori Sangat Rawan di Pulau Seribu, Ini Penjelasannya
Kapolda Metro Jaya sebut Ada TPS Kategori Sangat Rawan di Pulau Seribu, Ini Penjelasannya

Karyoto menjelaskan, TPS yang termsssuk kategori rawan dilihat dari letak geografis dan sosial demografi.

Baca Selengkapnya
Curhat Warga Kalipasir Menteng, Takut Sulit Dapat Kerja Usai Dicap Kampung Narkoba
Curhat Warga Kalipasir Menteng, Takut Sulit Dapat Kerja Usai Dicap Kampung Narkoba

Warga mengaku khawatir sulit mendapatkan pekerjaan usai wilayahnya disebut zona merah pengedar dan pengguna narkoba

Baca Selengkapnya
Warga Kolong Tol Angke Bakal Direlokasi, Pemprov DKI Siapkan 52 Unit Rusunawa
Warga Kolong Tol Angke Bakal Direlokasi, Pemprov DKI Siapkan 52 Unit Rusunawa

Wakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat mengatakan, pihaknya akan memanusiawikan warga yang tinggal di bawah kolong Tol Angke, Jakarta Barat.

Baca Selengkapnya
Warga Kolong Jembatan Pakin Penjaringan akan Direlokasi ke Rusun
Warga Kolong Jembatan Pakin Penjaringan akan Direlokasi ke Rusun

Rencana relokasi warga di kolong Jembatan Pakin sudah dibahas bersama Menteri Perumahan, Menteri Sosial, dan Menteri Dalam Negeri.

Baca Selengkapnya
Ini Tuntutan Warga Rusun Marunda yang Atapnya Roboh, Sebelum Pindah ke Nagrak
Ini Tuntutan Warga Rusun Marunda yang Atapnya Roboh, Sebelum Pindah ke Nagrak

"Mereka mau direlokasi tapi tuntutan mereka minta dipenuhi juga," ujar Maulana.

Baca Selengkapnya
Polemik Kampung Susun Bayam, Sekda DKI Ungkit Telah Sediakan Rusun Nagrak
Polemik Kampung Susun Bayam, Sekda DKI Ungkit Telah Sediakan Rusun Nagrak

Joko mengaku tidak mengetahui informasi terkini tangkap paksa terhadap warga eks Kampung Bayam bernama Furqon.

Baca Selengkapnya
12 Ribu NIK ASN DKI Jakarta Terancam Dinonaktifkan
12 Ribu NIK ASN DKI Jakarta Terancam Dinonaktifkan

Budi juga menyebutkan, saat ini terdapat 11.337.563 warga yang tinggal di Jakarta dan akan terus bertambah seiring dengan mobilitas penduduk yang dinamis.

Baca Selengkapnya
DPRD DKI Beberkan Penyebab Rusunawa Marunda Terbengkalai hingga Akhirnya Dijarah
DPRD DKI Beberkan Penyebab Rusunawa Marunda Terbengkalai hingga Akhirnya Dijarah

DPRD DKI membeberkan penyebab Rusunawa Marunda terbengkalai hingga akhirnya dijarah

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Jakarta Temukan Ratusan Data Penerima KJMU 2023 Tak Penuhi Syarat
Pemprov DKI Jakarta Temukan Ratusan Data Penerima KJMU 2023 Tak Penuhi Syarat

Adapun proses verifikasi ini sebagai bagian dari langkah selektif Pemprov DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Mulai Bertahap Menata Identitas Warga Berdomisili Luar Jakarta
Pemprov DKI Mulai Bertahap Menata Identitas Warga Berdomisili Luar Jakarta

tertib administrasi kependudukan perlu diberlakukan demi kepentingan masyarakat secara luas

Baca Selengkapnya
Polres Rohil Fasilitasi Perekaman KTP Napi Agar Bisa Mencoblos
Polres Rohil Fasilitasi Perekaman KTP Napi Agar Bisa Mencoblos

Andrian menyebutkan polisi terus berupaya menyukseskan Pemilu 2024 secara damai, aman dan sejuk

Baca Selengkapnya