Mentan harap daya saing produk pertanian ditingkatkan
Merdeka.com - Di masa depan, pangan dan energi akan menjadi isu krusial karena terjadi peningkatan permintaan seiring bertambahnya populasi bertambah yang jauh melampaui pasokan. Namun produktivitas dan mutu produk pertanian dinilai masih rendah dan beragam.
Karena itu, Menteri Pertanian, Suswono berharap ada peningkatan produk pertanian agar bisa mempunyai daya saing di dunia internasional.
"Pada era perdagangan bebas, produk-produk pertanian akan menghadapi tantangan berat. Karena itu ke depan perlu diupayakan untuk meningkatkan daya saing produk pertanian dengan tujuan pasar ekspor yang lebih luas," kata Suswono, Senin (28/4).
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
-
Dari mana komoditas pertanian diekspor? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
-
Kenapa ekspor pertanian penting bagi Kementan? “Pandemi tidak serta merta mematikan sektor pertanian, tapi membuat bertahan dan terus tumbuh. Patut kita sukuri karena selain penyediaan pangan dalam negeri beberapa komoditas juga dilakukan ekspor ke negara tetangga,“ katanya.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
Pada tahun 2015, pelaksanaan kerjasama bidang ekonomi di lingkungan ASEAN. ASEAN akan menjadi suatu wilayah yang terpadu secara penuh dengan ekonomi global.
Suswono mengatakan, menyinggung mengenai perkembangan luas panen padi di Indonesia pada periode 2004-2013, cenderung mengalami peningkatan dengan rata-rata 1,89 persen/tahun yaitu dari 11,92 juta hektare pada tahun 1004 menjadi 13,48 juta hektare pada tahun 2013.
Seiring dengan peningkatan luas panennya, produksi padi nasional pun meningkat sebesar 3,41 persen/tahun, yaitu dari 54,09 juta ton tahun 2004 menjadi 71,29 juta ton tahun 2013. Sementara produktivitasnya meningkat sebesar 1,54 persen/tahun yaitu dari 4,54 ton/hektare tahun 2004 menjadi 5,15 ton/hektare tahun 2015.
Terdapatnya peningkatan areal panen dan produksi padi nasional seiring dengan dicanangkannya program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN).
Sementara itu mengenai produksi jagung dari kurun waktu 2004-2013, luas panen secara rata-rata mengalami peningkatan 1,72 persen/tahun, yaitu dari 3,36 juta hektare tahun 2004 menjadi 3,82 juta hekatare tahun 2013.
Suswono menjelaskan produksi jagung meningkat lebih pesat lagi yaitu sebesar 6,20 persen/tahun yaitu dari 11,23 juta ton tahun 2004 menjadi 18,51 juta ton tahun 2013, sedangkan peningkatan produktivitasnya mencapai 4,68 persen/tahun yaitu dari 3,43 ton/hektare tahun 2004 menjadi 4,84 ton/hektare tahun 2013.
Sementara itu mengenai luas panen kedelai nasional dari tahun 2004-2013 masih mengalami peningkatan sebesar 0,44 persen/tahun yaitu dari 565,15 ribu hektare tahun 2004 menjadi 550,80 ribu hektare tahun 2013.
Produksinya meningkat relatif lebih tinggi yakni sebesar 1,80 persen/tahun yaitu 723,48 ribu ton tahun 2004 menjadi 780,16 ribun ton tahun 2013. Adapun peningkatan produktivitasnya mencapai 1,48 persen/tahun, yaitu dari 1,28 ton/hektare tahun 2004 menjadi 1,42 ton/hektare tahun 2013.
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino.
Baca Selengkapnya"Kalau pada masa Orde Baru, 65 persen pekerja dari sektor pertanian. Sekarang 25 persen."
Baca SelengkapnyaKementan berkomitmen untuk membuat para petani tersenyum
Baca SelengkapnyaCak Imin mengingatkan agar pemerintah berhati-hati menangani kelangkaan beras.
Baca SelengkapnyaPenelitian bisa menjadi kunci dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi sektor pertanian
Baca SelengkapnyaIni memerlukan dukungan berbagai stakeholder terkait, meliputi pemerintah, produsen dan distributor alsintan, lembaga pelatihan, hingga lembaga pembiayaan.
Baca SelengkapnyaUntuk mendukung target tersebut, Arief meminta Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal PSP dan BPPSDMP untuk saling bersinergi
Baca SelengkapnyaImpor terpaksa dilakukan karena tantangan pertanian yang semakin kompleks dan potensi krisis pangan dunia.
Baca SelengkapnyaHal ini untuk memastikan bahwa petani juga mendapatkan keuntungan yang layak dari hasil pertanian mereka.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman berkomitmen meningkatkan pasokan pangan nasional untuk memperkuat ketahanan pangan regiona
Baca SelengkapnyaDari sudut pandang bisnis, ongkos produksi udang di Indonesia masih cukup tinggi.
Baca Selengkapnya