Eks Mentan: Mekanisasi Pertanian Dibutuhkan untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Ini memerlukan dukungan berbagai stakeholder terkait, meliputi pemerintah, produsen dan distributor alsintan, lembaga pelatihan, hingga lembaga pembiayaan.
Mekanisasi pertanian atau industri agrootomotif, lanjutnya, merupakan bagian dari subsistem agribisnis hulu yang harus berjalan secara silmutan dan harmonis
Eks Mentan: Mekanisasi Pertanian Dibutuhkan untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Eks Mentan: Mekanisasi Pertanian Dibutuhkan untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Menteri Pertanian periode 2000 – 2004, Bungaran Saragih menyebut bahwa mekanisasi pertanian memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan petani kecil dan memastikan terwujudnya ketahanan pangan nasional.
"Peran mekanisasi pertanian sangat penting dalam mendukung praktik pertanian modern berkelanjutan serta mewujudkan swasembada pangan," ujarnya dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (8/3).
Mekanisasi pertanian atau industri agrootomotif, lanjutnya, merupakan bagian dari subsistem agribisnis hulu yang harus berjalan secara silmutan dan harmonis untuk mendukung terwujudnya produksi pangan atau subsistem agribisnis on-farm (usaha tani).
Untuk mengembangkan adopsi mekanisasi pertanian yang lebih merata sesuai dengan kebutuhan nasional, perlu dukungan berbagai stakeholder terkait, meliputi pemerintah, produsen dan distributor alsintan, lembaga pelatihan, hingga lembaga pembiayaan.
"Pasalnya, petani memiliki keterbatasan akses terhadap pengetahuan, teknologi, dan permodalan," katanya pada seminar dan talk show bertajuk "Pertanian Modern: Meraih Peluang Pasar Mesin Pertanian di Indonesia".
Oleh karena itu, menurut dia, perlu dilakukan upaya membuat mekanisasi pertanian lebih inklusif bagi petani skala kecil.
Principal Business Consultant PRISMA (program kerja sama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia untuk pertumbuhan pasar pertanian), Nanang Widyanarko menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk membantu petani skala kecil mengadopsi teknologi mekanisasi sehingga pendapatan mereka dapat ikut meningkat.
Strategi intervensi PRISMA yaitu melalui fasilitasi pelaku usaha dalam memperluas jangkauan pasar, peningkatan kapasitas pelaku pasar, dan memfasilitasi hubungan bisnis bagi perusahaan mesin.
Pada kesempatan itu Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Mekanisasi Pertanian (BSIP Mektan), Kementerian Pertanian Agung Prabowo menjelaskan usaha pemerintah dalam mengembangkan alat dan mesin pertanian modern yang sesuai dengan kebutuhan Indonesia.