Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri LHK tagih DKI soal amdal reklamasi Teluk Jakarta

Menteri LHK tagih DKI soal amdal reklamasi Teluk Jakarta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Perjalanan panjang kasus reklamasi Teluk Jakarta belum berakhir. Setelah dimoratorium karena dinilai tidak ramah lingkungan, reklamasi kini sedang bersiap untuk dilanjutkan kembali.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memberi kesempatan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) proyek reklamasi Teluk Jakarta. Namun, hingga kini Siti mengaku belum menerima dokumen hasil KLHS, padahal hal tersebut telah diintruksikan sejak 26 Desember 2016 lalu.

Siti mengimbau agar Pemprov DKI segera menyerahkan dokumen KLHS tersebut.

"Kalau bisa cepat, ngapain lama-lama. DKI juga kan punya kerjaan banyak, aroma positifnya harus ada untuk decision," kata Siti di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta Timur, Jumat (13/1).

KLHS tersebut merupakan syarat utama bagi para pengembang untuk membuat Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (amdal) yang baru. Nantinya, amdal tersebut bisa digunakan tidak hanya untuk proyek reklamasi saja, tetapi juga untuk seluruh pembangunan di atas pulau reklamasi.

Amdal baru ini lebih kompleks karena harus terintegrasi dengan Proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau proyek tanggul raksasa yang digagas oleh pemerintah pusat.

Selain aspek pembangunan, aspek sosial juga sangat penting.

"Untuk integrasi sosialnya dia harus lihat dalam amdal barunya bagaimana dia akomodir kebutuhan nelayannya. Kalau nelayan berputar terlalu jauh untuk mencari ikan maka harus ada dermaga kecil buat nempel di daerah situ. Nanti dilihat lagi, kalau terlalu jauh pemukimannya misalnya, kemungkinannya dia juga harus lihat bagaimana pemukiman itu terintegrasi dengan kompleks itu," jelas Siti.

Siti menegaskan bahwa semua rekomendasi yang diajukan kepada Pemprov DKI sudah terpenuhi, kecuali perubahan amdal tersebut.

"Sudah terpenuhi kecuali yang perubahan amdal ini yang masih kita minta. Mudah-mudahan secepatnya lah," tandasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinilai Rusak Lingkungan, Area Reklamasi Perairan Pal Jaya Bekasi Disegel Menteri LHK
Dinilai Rusak Lingkungan, Area Reklamasi Perairan Pal Jaya Bekasi Disegel Menteri LHK

Luasan area milik PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) yang disegel mencapai 2,5 hektare.

Baca Selengkapnya
Warga Kampung Bayam Terdampak JIS, Ketua DPRD DKI Minta Tiru Cara Jokowi-Ahok
Warga Kampung Bayam Terdampak JIS, Ketua DPRD DKI Minta Tiru Cara Jokowi-Ahok

Prasetio berharap berharap eksekutif dan legislatif duduk bersama mencari jalan keluar mengenai Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya
AHY Duga Ada Penyalahgunaan Wewenang dalam Penerbitan Sertifikat HGB Lahan Pagar Laut di Tangerang
AHY Duga Ada Penyalahgunaan Wewenang dalam Penerbitan Sertifikat HGB Lahan Pagar Laut di Tangerang

Herzaky meminta semua pihak mempercayakan kepada Menteri ATR/BPN untuk dapat menyelesaikan masalah ini secara tuntas.

Baca Selengkapnya
Menteri Lingkungan Hidup Sebut Area Reklamasi Pagar Laut Bekasi di Luar Kesepakatan, Segera Panggil PT TRPN
Menteri Lingkungan Hidup Sebut Area Reklamasi Pagar Laut Bekasi di Luar Kesepakatan, Segera Panggil PT TRPN

"Setelah kami telusuri, ternyata pemprov (Jabar) hanya memberikan akses masuk terkait dengan kegiatan ini," kata Hanif.

Baca Selengkapnya
Polemik HGB dan SHM di Laut Tangerang, Titiek Soeharto: Yang Langgar Hukum, Tertibkan!
Polemik HGB dan SHM di Laut Tangerang, Titiek Soeharto: Yang Langgar Hukum, Tertibkan!

Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto meninjau langsung pencabutan pagar laut di Tangerang.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperti Ini
Pemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperti Ini

Pemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperit Ini

Baca Selengkapnya
DPRD Jakarta Tolak Anggaran untuk Kaji Reklamasi Pulau Sampah, Ini Alasannya
DPRD Jakarta Tolak Anggaran untuk Kaji Reklamasi Pulau Sampah, Ini Alasannya

Reklamasi pulau sampah di pesisir Jakarta Utara saat ini belum menjadi hal keharusan

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil: Reklamasi di Utara Jadi Masa Depan Jakarta
Ridwan Kamil: Reklamasi di Utara Jadi Masa Depan Jakarta

RK percaya, selama reklamai tidak merusak lingkungan, maka hal itu menjadi sesuatu yang baik seperti dicontohkan negara maju lainnya.

Baca Selengkapnya
2.068 Hektare Lahan di Ibu Kota Nusantara Masih Bermasalah, Menteri AHY Belum Mau Terbitkan Sertifikat
2.068 Hektare Lahan di Ibu Kota Nusantara Masih Bermasalah, Menteri AHY Belum Mau Terbitkan Sertifikat

AHY mengatakan, proses ganti rugi terhadap lahan itu jadi syarat agar tidak terjadi konflik. Dengan begitu, pihaknya baru bisa mengeluarkan sertifikat.

Baca Selengkapnya
Polemik Pagar Laut Bekasi: Kementerian Kelautan dan Perikanan Akan Panggil DKP Jawa Barat
Polemik Pagar Laut Bekasi: Kementerian Kelautan dan Perikanan Akan Panggil DKP Jawa Barat

Menteri Kelautan dan Perikanan tidak mempermasalahkan pemilik pagar laut Bekasi yang akan membawa masalah ini ke DPR.

Baca Selengkapnya
AHY Buka Suara Soal Penyebab 2.086 Hektare Tanah IKN Masih Bermasalah
AHY Buka Suara Soal Penyebab 2.086 Hektare Tanah IKN Masih Bermasalah

AHY menyinggung perlunya penanganan dampak sosial yang komprehensif bagi warga yang terdampak pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya
Pemprov Jakarta Diminta Evaluasi Penanganan Banjir saat Cuaca Ekstrem
Pemprov Jakarta Diminta Evaluasi Penanganan Banjir saat Cuaca Ekstrem

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov agar segera mengevaluasi penanganan banjir

Baca Selengkapnya