Minyak Goreng Masih Mahal, Pemkot Tangsel Minta CSR Perusahaan untuk Operasi Pasar
Merdeka.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tidak bisa berbuat banyak menghadapi tingginya harga minyak goreng. Mereka kini berharap pada bantuan pihak swasta untuk melaksanakan operasi pasar.
"Kita enggak bisa mengatur harga, kita lebih kepada pengawasan, imbauan kepada pelaku pasar seperti itu. Operasi pasar sedang diajukan melalui CSR (corporate social responsibility) dan sekarang beberapa perusahaan sudah siap, besok ada 2.400 liter digabung dengan program vaksinasi lansia," kata Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PTKN) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tangsel Ghazali Ahmad, Kamis (17/2).
Berdasarkan peninjauan yang dilakukan Ghazali ke lapangan, masih banyak pedagang eceran yang menjual minyak goreng di atas HET yang ditetapkan pemerintah. Namun, harganya tidak semahal periode sebelumnya yang mencapai Rp20 ribu per liter atau 40 ribu per dua liter.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Apa masalah yang ada di Tangsel? Dalam kesempatan ini, Marshel memanfaatkan waktu untuk mengamati berbagai masalah yang ada di Tangsel, yang akan diperbaiki di kemudian hari.
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
"Harganya masih lebih mahal sedikit (dari HET Rp14 ribu per liter), tapi enggak sampai Rp18 ribu ke atas. Di kisaran Rp16 ribu paling mahal," terang Ghazali.
Dia mengungkapkan, langkanya pasokan minyak goreng tidak hanya terjadi di Tangsel, tapi juga di banyak daerah lainnya. Hal itu dipengaruhi sentimen global karena produsen minyak goreng lebih tertarik memproduksi kelapa sawit menjadi olahan B20 ketimbang CPO (crude palm oil).
"Kalau stok di ritel masih langka, memang sekarang itu produsen masih fokus program B20 dan lebih menguntungkan untuk memproduksi kelapa sawit menjadi produk B20, sehingga terjadi kekosongan di pasar," imbuh dia.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka bahkan sampai rela berdesakan saat mengantre untuk membeli beras di bawah harga pasaran itu.
Baca SelengkapnyaPasalnya, beberapa komoditas pokok penting masih dijual di atas HET yang ditetapkan pemerintah, seperti terjadi pada minyak goreng.
Baca SelengkapnyaMahalnya harga minyak goreng dikarenakan masalah pasokan.
Baca SelengkapnyaHal itu sebagai upaya melancarkan alur pendistribusiannya tepat sasaran ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.
Baca SelengkapnyaPenggunaan minyak makan merah tentu tetap sesuai dengan standar dari Badan Gizi Nasional sebagai penyelenggara.
Baca SelengkapnyaHarga jual MinyaKita masih dibanderol di bawah harga penjualan minyak goreng kemasan premium. Hal ini demi menjaga keterjangkauan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPermendag terkait HET MinyaKita telah diharmonisasi pada Kamis (18/7) malam.
Baca SelengkapnyaDalam sambutan Mas Adi menyampaikan setiap akhir tahun menyambut Natal dan tahun baru ada lonjakan harga atau inflasi.
Baca SelengkapnyaHarga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaAntrean warga yang menyerbu Operasi Pasar Murah di kantor Kecamatan Pamulang membeludak.
Baca SelengkapnyaSaat ini, HET MinyaKita masih ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter.
Baca Selengkapnya