Mulanya Marah-Marah, Pemotor Ini Mendadak Aksi Kesurupan Kucing Ngamuk Agar Tak Ditilang Polisi
Pria itu menerobos lampu merah. Akhirnya, polisi membawa motor pengendara tersebut ke Mapolres Karawang.
Seorang pria berpura-pura kesurupan saat hendak ditilang polisi. Sebelumnya, ia melanggar aturan lalu lintas dengan menerobos lampu merah.
-
Bagaimana reaksi pengendara mobil saat diprotes? Pengemudi mobil itu justru membuka kaca sambil mengeluarkan pistolnya.
-
Kenapa menabrak kucing dianggap buruk? Salah satu faktor sial yang dianggap buruk adalah ketika seseorang menabrak kucing di jalan. Menurut kepercayaan ini, menabrak kucing menjadi pertanda sial yang dapat membawa serangkaian musibah dalam hidup seseorang.
-
Apa tujuan kucing meracau? 'Salah satu hipotesis adalah bahwa meracau mencerminkan frustrasi,' ungkap Delgado. 'Kucing mungkin melihat mangsanya, tetapi ada penghalang yang menghalangi mereka.' Hal ini mirip dengan manusia yang mendengus atau menggerutu saat merasa kesal.
-
Apa yang terjadi pada pemotor tersebut? Dalam video berdurasi kurang dari 1 menit itu, terungkap detik-detik saat seorang pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal. Pemotor terlihat terjatuh di tengah-tengah kondisi lalu lintas yang cukup padat merayap.
-
Bagaimana kucing meracau untuk menarik perhatian mangsanya? 'Mereka mengklaim suara tersebut mirip dengan suara monyet dan masyarakat adat setempat menyatakan para predator sering meniru suara mangsanya untuk menarik perhatian,' tambahnya.
-
Bagaimana sopir angkot menunjukkan kemarahannya? Merasa tak terima ditegur, sopir angkot pun lantas melayangkan pukulan kepada pemotor tersebut. Terlebih ia sadar bahwa aksinya itu telah direkam kamera.
Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Wirasaba, Adiarsa Timur, Karawang Timur, Karawang, Jawa Barat, Minggu (21/7).
Dalam video yang viral di media sosial, usai melakukan pelanggaran pria bercelana panjang tanpa mengenakan baju tersebut tiba-tiba saja bak seseorang kesurupan. Dia tampak membungkuk dan sesekali mengaum.
Kondisi itu membuat polisi yang berada di lokasi tidak bisa berkomunikasi. Aksinya memancing perhatian pengguna jalan hingga menyebabkan kemacetan.
Informasi dihimpun, semula, pria itu diminta menepi oleh polisi karena menerobos lampu merah. Ia tak terima dan marah-marah hingga diakhiri dengan aksi kesurupan.
Iptu Anwar, Kepala Bagian Operasional (KBO) Lantas Polres Karawang mengatakan anggotanya memutuskan membawa motor pengendara tersebut ke Mapolres Karawang.
"Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan," ucap dia.
Diketahui, berdasarkan siaran pers yang diterima, Polda Jabar menggelar Operasi Patuh Lodaya 2024 selama dua pekan sejak 15 Juli lalu. Tujuannya, meningkatkan keselamatan di jalan raya.
Selama sepekan pertama, jumlah penindakan ETLE Statis tahun 2024 sebanyak 39 pelanggaran, turun 94 persen dibanding tahun 2023 sebanyak 612 pelanggar. ETLE Mobile tahun 2024 sebanyak.953 kali, turun 57 persen dibanding tahun 2023 sebanyak 2.206 kali.
Sedangkan Tilang Manual tahun 2024 sebanyak 628 kali, naik 100 persen dibanding tahun 2023 nihil, serta teguran tahun 2024 sebanyak 3.285 kali, turun 89 persen dibanding tahun 2023 sebanyak 28.624 kali.
Adapun jumlah penindakan pelanggaran tahun 2024 sebanyak 3.725 kali, turun 88 persen dibanding tahun 2023 sebanyak 31.758 pelanggar.
Dalam Ops Patuh Lodaya 2024 Dit Lantas Polda Jabar melaksanakan giat penerangan dan penyuluhan tahun 2024 sebanyak 27.273 kali, naik 95 persen dibanding tahun 2023 yang hanya 13. 981 kali, sedangkan penyebaran /pemasangan tahun 2024 sebanyak 36.398 naik 8 persen dibanding tahun 2023 sebanyak 33.761 kali.
Untuk pengaturan lalu lintas tahun 2024 sebanyak 6.473 kali, naik 128 persen dibanding tahun 2023 yang berjumlah 2.833 kali dan penjagaan lantas tahun 2024 sebanyak 5000 kali, naik 155 persen dibanding tahun 2023 sebanyak 1.959 kali.
Pengawalan lalu lintas tahun 2024 berjumlah 186 kali, naik 3 persen dibanding tahun 2023 berjumlah 180 kali dan patroli lantas tahun 2024 berjumlah 5.326 kali, naik 58 persen dibanding tahun 2023 berjumlah 3.370 kali.
Jumlah kegiatan Preventif tahun 2024 sebanyak 16.985 kali, naik 104 persen dibanding tahun 2023 hanya 8. 342 kali.
Penurunan kejadian kecelakaan lalu lintas Pada pelaksanaan Ops Patuh tahun 2024 hingga hari kedelapan tahun 2024 nihil kejadian kecelakaan. Sementara itu, pada tahun 2023 tercatat 28 kejadian, turun sebanyak 100 persen kasus, sedangkan korban meninggal dunia tahun 2024 nihil dibandingkan tahun 2023 sebanyak 10 orang, turun 100 persen.
Sedangkan korban luka berat tahun 2024 juga nihil , turun 100 persen dibandingkan tahun 2023 berjumlah 2 orang sedangkan korban luka ringan tahun 2024 nihil, turun 100 persen dibanding tahun 2023 berjumlah 32 orang. Kerugian materil tahun 2024 nihil dibanding tahun 2023 sebesar Rp. 23.500.000 turun 100 persen.