Naas Nelayan Asal Sulawesi Tewas Diterkam Buaya di Perairan Australia, Begini Kronologinya
tubuh La Ode Harupin yang terapung dengan kondisi sudah meninggal usai diterkam buaya
La Ode Harupin (42), warga Desa Tanjung Pinang, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara tewas diterkam Alligator Australia (Buaya Australia).
Naas Nelayan Asal Sulawesi Tewas Diterkam Buaya di Perairan Australia, Begini Kronologinya
La Ode Harupin tewas diterkam buaya pada Sabtu (28/10) di perairan Australia. Namun jenazahnya baru tiba di Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Senin (30/10) kemarin.
Informasi yang dihimpun, pada Kamis (26/10) sekitar pukul 03.00 wita perahu motor KM Aisah Jaya yang dinahkodai Safiudin (49) bertolak dari pelabuhan rakyat Papela Kabupaten Rote Ndao menuju perairan Australia Barat.
Para ABK mulai mencari dan mengumpulkan teripang. Namun karena hasil yang diperoleh sedikit, nahkoda bersama 14 orang ABK tersebut pada Sabtu (28/10), sekira pukul 17.00 Wita bergeser dari titik pencarian pertama menuju ke arah Tenggara.
Setelah sampai di titik lokasi kedua, nahkoda Saifudin memerintahkan para ABK untuk beristirahat di atas perahu karena sudah malam. Setelah itu nahkoda Saifudin bersama korban La Ode Harupin, Alwan Irawan, Jusman dan Ajis tidur di bagian dek perahu.
Sekitar pukul 23.00 Wita, Saifudin mendengar Alwan Irawan berteriak. Saifudin kemudian membangunkan seluruh ABK dan menghitung jumlah ABK.
Setelah dilakukan pengecekan diketahui bahwa korban La Ode Harupin tidak ada di atas perahu bersama para ABK lainnya. Setelah itu nahkoda dan 13 orang ABK lainnya berusaha mencari keberadaan korban.
Berselang sekitar 15 menit kemudian, terlihat di atas permukaan air laut muncul seekor Alligator yang sedang menggigit seorang manusia.
Beberapa orang ABK yang melihat kejadian itu langsung menikam buaya sehingga melepaskan gigitannya. Beberapa orang ABK perahu kemudian melompat dan mengambil tubuh La Ode Harupin yang terapung dengan kondisi sudah meninggal.
Pada Minggu (29/10) sekitar pukul 00.30 Wita, nahkoda Saifudin bersama 13 orang ABK perahu bertolak dari perairan Australia menuju ke Dusun Tanjung, Desa Papela, Kabupaten Rote Ndao.
Setelah menempuh perjalanan selama satu hari, perahu Motor KM Aisah Jaya yang membawa jenazah korban tiba di pelabuhan rakyat Papela Kabupaten Rote Ndao pada Senin (30/10) sekitar pukul 08.30 Wita.
Selanjutnya jenasah korban La Ode Harupin dijemput oleh masyarakat dan personel kepolisian serta TNI. Jenazah ibawa ke rumah duka milik nahkoda Saifudin yang juga saudara sepupu dari korban.
Usai dilakukan musyawarah dengan istri dan anak korban di Sulawesi, disepakati bahwa terhadap korban tidak dilakukan pemeriksaan medis dan jenazah korban dimakamkan di Rote Ndao.
Menolak untuk diotopsi
Nahkoda Saifudin selaku pihak keluarga korban telah menerima kuasa untuk membuat surat pernyataan menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban.
Wakapolres Rote Ndao, Kompol Antonius Mengga mengatakan, kejadian tersebut sudah ditangani Polsek setempat. "Korban sudah dimakamkan oleh keluarga di Rote Ndao," ungkapnya, Selasa (31/10).