Ngantor di Desa Ujung Selatan, Bupati Ipuk Perkuat Penunjang Fasilitas Kesehatan
Merdeka.com - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali menjalani program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), pada Selasa – Rabu (14/6/2023). Kali ini Ipuk ngantor di desa ujung selatan Banyuwangi, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran.
Karena waktu tempuh cukup panjang menuju ke sana, Ipuk menginap terlebih dulu. Ipuk bermalam di Dusun Sukamade, Desa Sarongan yang yang terletak di kawasan Taman Nasional Merubetiri, yang bersebelahan dengan Desa Kandangan.
"Karena desanya bersebelahan saya sempatkan pula menengok Ibu Yunita di Sukamade, dia baru saja melahirkan di rumah yang beritanya sempat viral beberapa waktu lalu. Saya menginap di Sukamade," jelas Ipuk.
-
Apa yang dikampanyekan Bupati Ipuk di Hari Santri Banyuwangi? 'Sebagaimana tema hari santri, Jihad Santri Jayakan Negeri, bisa berupa jihad melawan perundungan di lingkungan pendidikan,' pesan Ipuk saat memberikan amanat pada upacara HSN di halaman Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Minggu (22/10).
-
Bagaimana cara Bupati Ipuk menggali potensi di desa? Di setiap program Bunga Desa, Ipuk getol menggali berbagai potensi di desa tersebut untuk didukung dan dikembangkan.
-
Siapa yang dikunjungi Bupati Ipuk di Banyuwangi? Di sela kegiatan Safari Ramadan, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjenguk seorang lanjut usia (lansia), Jumhari, yang sakit dan tinggal sebatang kara, di Kecamatan Genteng, Selasa (26/3).
-
Apa yang dilakukan Bupati Bengkulu Utara? Dalam kunjungan tersebut, Ir Mian mempresentasikan tentang kondisi ruas jalan dan pasar di wilayah Kabupaten Bengkulu. Ia menyampaikan harapannya agar ruas jalan dan pasar di sana bisa dibangun dan diperbaiki agar layak.
-
Di mana Bupati Ipuk berkantor? Kali ini, Ipuk berkantor di Desa Kluncing, Kecamatan Licin.
-
Apa yang dilakukan Bupati Banyuwangi setelah libur Lebaran? Bupati Banyuwangi Pantau Layanan Publik Usai Libur Lebaran Tujuannya untuk memastikan seluruh pelayanan sudah aktif dan pengunjung dapat terlayani dengan baik.
Dari kota Banyuwangi dibutuhkan waktu sekitar 4 jam lebih untuk menuju Sukamade ini. Dari pusat desa, perjalanan ke Sukamade harus ditempuh dua jam lebih. Melewati kawasan hutan Taman Nasional Merubetiri dengan kontur jalan berbatu dan menanjak.
"Cukup luar biasa medannya, dan harus menyeberang tiga sungai. Jadi memang dibutuhkan kendaraan khusus untuk menuju ke dusun ini," kata Ipuk. Kendaraan yang digunakan di track menuju Sukamade harus menggunakan kendaraan jenis double gardan, seperti 4x4, Jeep, double cabin, dan sejenisnya.
Itulah yang membuat Ipuk memberikan bantuan ambulan jenis triton untuk menunjang fasilitas kesehatan di desa ini, utamanya untuk kebutuhan layanan kesehatan ibu hamil di Rumah Bersalin Puskesmas Pembantu (Pustu) Sarongan.
Rumah Bersalin Pustu Sarongan itu diresmikan pada 2022 lalu. Sebelum ada Rumah Bersalin itu fasilitas kesehatan untuk ibu hamil utamanya yang beresiko tinggi belum lengkap di desa ini. Ibu hamil beresiko tinggi harus dirujuk ke RSUD Genteng yang lokasinya sekitar 50 km dari Desa Sarongan.
Berangkat dari kondisi itulah, Rumah Bersalin ini dibangun di Desa Sarongan, yang bisa mencakup Desa Kandangan dan desa-desa di sekitarnya. Rumah Bersalin ini memiliki fasilitas ruang nifas, ruang bersalin, ruang bayi, ruang KIA, ruang periksa, inkubator, USG, dan fasilitas lainnya.
"Ambulan ini untuk mendukung layanan kesehatan di Rumah Bersalin yang sudah didirikan di Desa Sarongan," kata Ipuk.
Apalagi sempat terjadi ibu hamil dari Dusun Sukamade harus diantarkan menggunakan Jeep milik warga menuju Rumah Bersalin. Ibu tersebut adalah Yunita Astriana (32). Sebelumnya hari perkiraan lahir (HPL) anak ketiga Astri maju satu hari dari tanggal HPL. Astri dibawa ke Rumah Bersalin dengan diantar menggunakan Jeep milik warga, dan akhirnya Astri melahirkan di Rumah Bersalin.
Saat menginap di Dusun Sukamade, Ipuk menyempatkan mengunjungi Astri di rumahnya. "Alhamdulilah ibu dan anaknya sehat," kata Ipuk.
Selain untuk warga Sarongan, ambulan tersebut juga bisa dimanfaatkan warga desa sekitar. Khusus untuk ibu hamil, warga bisa menghubungi petugas ambulan tiga hari sebelum prakiraan kelahiran atau saat ada gejala akan melahirkan
"Saat ini, Pemkab juga akan melengkapi 30 puskesmas dengan USG untuk memantau kehamilan para ibu. Secara rutin, juga kami datangkan dokter ahli kandungan untuk memeriksa pasien di Puskesmas. Semoga para ibu hamil dan memiliki balita terus diberi kesehatan sehingga bisa terhindar dari risiko-risiko," tuturnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbagai program pemberdayaan masyarakat dijalankan di desa yang terletak di lereng Gunung Ijen.
Baca SelengkapnyaMelihat Kerja Bupati Ipuk untuk mendekatkan pelayanan publik dan meninjau program kerja.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).
Baca SelengkapnyaBupati Ipuk juga menyalurkan bantuan sosial BLT Dana Desa kepada ratusan keluarga penerima manfaat (KPM).
Baca SelengkapnyaKali ini Bupati Ipuk ngantor di tiga desa di Kecamatan Licin.
Baca SelengkapnyaSimulasi ini diikuti puluhan siswa SDN 5 Desa Tamanbaru, Kecamatan Glagah Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memastikan seluruh pelayanan sudah aktif dan pengunjung dapat terlayani dengan baik.
Baca SelengkapnyaTotal terdapat 26 tambahan kendaraan operasional, terdiri atas motor dan dua ambulans.
Baca SelengkapnyaJumhari, yang sakit dan tinggal sebatang kara, di Kecamatan Genteng, Selasa (26/3).
Baca SelengkapnyaDi tiap gelaran Bunga Desa Ipuk selalu menyempatkan untuk mengunjungi sekolah untuk memberikan workshop
Baca SelengkapnyaAgenda Safari Ramadan yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
Baca Selengkapnya