Nyali Begal Sadis di Palembang Ciut Usai Temannya Mati: Saya Takut Ditembak
Pelaku takut dikejar-kejar petugas apalagi rekannya tewas ditembak polisi.
Seorang buronan kasus begal di Palembang, AD (27), menyerahkan diri ke kantor polisi. Pelaku takut dikejar-kejar petugas apalagi rekannya tewas ditembak polisi.
Pelaku yang sudah sepuluh kali beraksi dan kerap melukai korbannya memilih mendatangi Polda Sumsel setelah ia mendapat kabar temannya, AG, tewas dalam penggerebekan beberapa hari lalu. Dia tak ingin bernasib sama dan memilih mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.
Setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku AD diserahkan ke penyidik Satreskrim Polrestabes Palembang untuk proses hukum lebih lanjut. Turut mendampingi keluarga pelaku.
"Saya dapat kabar teman saya mati ditembak, saya takut ditembak juga," kata tersangka AD di Mapolrestabes Palembang, Selasa (29/10).
Tersangka mengaku selama ini ia kabur di Lahat setelah seorang temannya yang lain, RH (21), tertangkap. Tersangka mengira RH akan buka suara sehingga keterlibatannya dalam 10 begal yang ia lakukan terbongkar.
"Kami memang selalu bertiga, saya bawa motor, dua teman saya itu yang rampas motor. Tapi kadang saya lukai korban kalau melawan," kata AD.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengungkapkan, komplotan ini sudah diburu petugas tetapi selalu berpindah tempat persembunyian sehingga gagal ditangkap. Beruntung, satu tersangka, RH, tertangkap sehingga diketahui keberadaan dua tersangka lain.
"AG kami gerebek dan melawan petugas saat ditangkap hingga kami lumpuhkan. Dan kemarin, AD menyerahkan diri karena takut ditembak," ucap Harryo.
Harryo menyebut komplotan ini beraksi dengan cara memilih korbannya secara acak yang melintas seorang diri saat tengah malam. Ketika korban lengah mereka kemudian memepet korban untuk dibegal.
"Kami tinggal buru seorang penadah, identitasnya sudah terungkap, tunggu waktu tertangkapnya saja," pungkas Harryo.