Olah TKP penyerangan markas PPP, polisi kumpulkan batu dan kaca
Merdeka.com - Kepolisian Resort Metro Jakarta Pusat langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penyerangan kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Minggu (16/7). Aksi penyerangan diduga dilakukan massa dari kubu Romahurmuziy. Pantauan merdeka.com, empat orang anggota kepolisian tiba sekitar pukul 12.10 Wib. Mereka langsung menelusuri tiap sudut halaman kantor partai berlambang Kabah.
Seorang polisi yang mengenakan rompi bertuliskan Identifikasi Polres Metro Jakarta Pusat, langsung mengeluarkan papan petunjuk ketika berada di titik yang dirusak penyerang. Mulai dari pagar kantor hingga dinding kaca yang bolong akibat lemparan batu.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
Mereka juga mengumpulkan sejumlah barang bukti berupa pecahan kaca dan batu yang diduga digunakan oleh massa beratribut Angkatan Muda Kabah. Barang bukti itu dimasukkan dalam plastik.
Salah satu petugas kepolisian yang melakukan olah TKP mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari penyelidikan untuk mengusut pelaku penyerangan.
"Kami lakukan identifikasi, dan mengumpulkan barang bukti," kata dia yang tak mau disebut namanya.
Selesai melakukan pengumpulan barang bukti, polisi langsung meminta keterangan dari sejumlah saksi mata yang ada di kantor DPP PPP saat penyerangan berlangsung. Salah satu yang diinterogasi adalah Nong Lea (17).
Nong Lea diperiksa bersama dua orang lainnya. Dia ditanya seputar kejadian serta identitas pribadinya.
Selesai memeriksa, polisi mengecek rekaman CCTV yang berada di satu unit komputer. Dari pengamatan, terlihat massa berkerumun di depan pagar kantor DPP PPP. Polisi pun meminta file CCTV tersebut untuk diidentifikasi lebih lanjut. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, hanya lima orang yang menjadi tersangka. Kini bertambah empat, sehingga totalnya menjadi sembilan.
Baca SelengkapnyaDemo sopir truk di Jambi berujung pada perusakan kantor gubernur
Baca SelengkapnyaPenyidik dan tim resmob numbay sedang melakukan proses penyelidikan dan penyidikan terkait peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyerangan diduga lantaran keributan personel Batalyon 757/WMS dengan warga di Lapangan Futsal Pilamo.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan, mereka yang ditangkap oleh polisi terkait kasus tersebut berjumlah empat orang.
Baca Selengkapnya