Operasi Katarak Gratis Sido Muncul, 55 Ribu Warga Bisa Kembali Melihat Dunia
Merdeka.com - Gerakan sosial di sektor kesehatan berupa operasi katarak gratis terus dilakukan oleh PT. PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, TBK. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menilai hal tersebut merupakan salah satu wujud dari semangat Pancasila.
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan sejak pertama kali dilakukan pada tahun 2011, sudah ada 55.104 warga di berbagai wilayah Indonesia mendapatkan layanan operasi katarak gratis.
Tahun ini, ia menargetkan bisa melayani 12 ribu warga yang mendapatkan layanan serupa. Irwan berkomitmen layanan ini akan terus dijaga dan jumlah penderita gangguan mata bisa turun.
-
Kenapa Sido Muncul memberikan operasi gratis? 'Ketika mengalami bibir sumbing, perasaan masyarakat seolah-olah dunia runtuh, maka itu pada kesempatan ini, saya berterima kasih kepada Rotary Club of Semarang yang aktif sekali membantu,' ujarnya. 'Tentu ini suatu hal besar bagi pasien yang anaknya menderita bibir sumbing, karena saya tidak bisa membayangkan masa depan anak-anak yang bibirnya sumbing, tapi dengan adanya operasi ini mereka bisa tersenyum kembali, sehat, percaya diri, dan 60 anak ini ada yang bisa menjadi gubernur, bupati, atau dokter,' jelas Irwan.
-
Dimana Kemensos memberikan layanan operasi katarak? Kementerian Sosial berkolaborasi memberikan pelayanan operasi katarak bagi PPKS lanjut usia (lansia) di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, menggandeng Pemkab Tulungagung, RSUD Dr. Iskak, YPP, SCTV, Indosiar serta Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI).
-
Apa bantuan dari Sido Muncul? Bekerja sama dengan Yayasan Smile Train Indonesia, operasi sumbing bibir dan langit-langit gratis dari Sido Muncul dilaksanakan pada 16 Februari 2024 di Rumah Sakit PHC Surabaya.
-
Siapa yang dapat bantuan dari Sido Muncul? 'Jadi kami bisa merasakan bahwa anak-anak yang menderita bibir sumbing kesulitan untuk makan dan kurang percaya diri terhadap penampilannya. Maka itu, hari ini kami kembali memberikan bantuan operasi sumbing bibir gratis bagi 50 penderita yang ada di wilayah Surabaya, Jawa Timur,' kata Irwan.
-
Bagaimana cara Sido Muncul bantu operasi? Bekerja sama dengan Yayasan Smile Train Indonesia, operasi sumbing bibir dan langit-langit gratis dari Sido Muncul dilaksanakan pada 16 Februari 2024 di Rumah Sakit PHC Surabaya.
-
Kenapa Bos Optik Depok ini jual kacamata gratis untuk anak yatim? Karena saya berjualan ini tidak murni bisnis ya, tapi ingin membantu anak yatim piatu yang kesulitan mendapat kacamata.
Tak hanya operasi katarak, program operasi bibir sumbing dan penanganan stunting pada bayi menjadi fokus layanan dari Sido Muncul. Ia menyatakan keinginannya untuk bisa terus berpartisipasi dan berkolaborasi dengan pemerintah.
“Kami senang bisa membantu masyarakat, impact manfaatnya lebih banyak. Saya berharap jumlah penderita katarak semakin kecil. Sebab orang itu kalau kehilangan penglihatan, 50 persen kualitas hidupnya hilang,” kata Irwan saat menghadiri acara operasi katarak gratis di RSUD Bandung Kiwari, Selasa (9/5).
“Tahun ini program operasi katarak gratis targetnya bisa melayani 12 ribu warga, kalau (operasi gratis) bibir sumbing 4 ribu. Nanti kalau ada program operasi bibir sumbing gratis di RSUD Bandung Kiwari, kami akan ikut partisipasi. Lalu soal stunting, Jabar ini mendapatkan predikat terbaik penanganan stunting, saya ingin ikut berpartisipasi nanti,” ia melanjutkan.
Salah satu indikator keseriusan dan dedikasi perusahaan dalam layanan kesehatan kepada masyarakat adalah pengambilan anggarannya tidak hanya mengandalkan corporate social responsibility (CSR), namun mengambil dana dari iklan.
“Kalau cuma CSR itu hanya 2 persen dari keuntungan, maka itu kami mendedikasikan budget iklan. Seperti (program katarak gratis) ini ini bukan CSR, ini budget iklan. Jadi jumlahnya dan kemampuannya untuk membantu itu bisa lebih banyak,” ucap Irwan.
Diketahui, dalam program gratis katarak di RSUD Bandung Kiwari, terdapat 120 warga di wilayah Bandung Raya yang mendapatkan layanan tersebut. Sido Muncul sudah beberapa kali menggelar acara serupa dalam beberapa tahun belakang.
Irwan memberikan bantuan secara simbolis kepada Direktur RSUD Bandung Kiwari dr. Yorisa Sativa. Turut hadir Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil; Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna; Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi; hingga Ketua Yayasan Perempuan untuk Negeri Yanti Airlangga Hartanto.
©2023 Merdeka.com/Aksara Bebey
Pujian dari Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menilai komitmen yang dilakukan Irwan Hidayat adalah bentuk nyata dari semangat Pancasila. Pria yang akrab disapa Emil ini menyatakan bahwa urusan dan permasalahan di republik ini tidak bisa diselesaikan 100 persen oleh pemerintah. Kolaborasi dengan pihak lain, seperti perusahaan swasta bisa dilakukan.
“Pak Irwan Hidayat ini diberi takdir oleh tuhan menjadi manusia mulia, hidupnya penuh manfaat, tidak hanya memberi manfaat memberikan lapangan memajukan ekonomi tetapi juga peduli terhadap kemanusiaan. Sudah hampir lebih dari 55 ribu pasang mata melihat dunia lagi berkat sebuah motivasi hati beliau,” ucap Ridwan Kamil.
©2023 Merdeka.com/Aksara Bebey
“Kita harus berterima kasih banyak-banyak ke Pak Irwan. Ini bagian dari teori (kolaborasi) itu. Cara berterima kasihnya minimal doa, maksimal beli Tolak Angin,” selorohnya diikuti riuh tertawa tamu yang hadir.
Ia mengaku baru tahu bahwa perusahaan Sido Muncul setiap tahun menganggarkan kurang lebih Rp 15 miliar untuk program sosial dan secara terbuka siap bekerjasama dengan pemerintah. Hal ini harus bisa menjadi motivasi dari pemerintah melakukan hal serupa.
“Baru tahu Pak Irwan ini setahun minimal 15 miliar dihabiskan untuk menolong kemanusiaan untuk melihat (operasi katarak gratis). Ini adalah Pancasila banget lah, bahwa mengurusi Indonesia bukan hanya tugas pemerintah. Pak Irwan dan Sido Muncul sudah menjadi bagian dari itu saya doakan semua termotivasi melakukan hal yang sama. Kami atas nama pemerintah Provinsi Jabar menghaturkan terimakasih,” terang dia.
Warga Merasa Terbantu
Dua tahun lalu, Erni Herwandi (51) mengalami gangguan pada pandangan. Seingatnya, momen itu selepas dia menjemur pakaian. Ibu lima orang anak ini tak jelas melihat sekeliling dan berusaha masuk ke dalam rumah sambil tertatih.
Beberapa hari bertahan dengan kondisi pandangan buram, ia akhirnya mendatangi puskesmas. Perempuan yang tinggal di kawasan Cileunyi itu lemas mendengar diagnosa katarak.
Ia tetap menjalani hidup dengan mata buram. Keinginan untuk operasi terus ada dalam pikirannya. Tapi, layanan itu tidak murah. Semangatnya membuncah saat mengetahui ada program operasi gratis yang diselenggarakan Sido Muncul. Akhirnya ia terpilih menjadi salah satu peserta.
“Seingat saya, setelah jemur pakaian, pandangan tiba-tiba buram. Saya pulang masuk ke rumah nabrak-nabrak tembok. Pernah diobat alternatif, tapi belum sembuh. Alhamdulillah ada program operasi gratis. Mudah-mudahan segera bisa melihat dengan jelas lagi,” kata dia.
“Saya harap sih bisa mengantar anak bungsu saya sekolah, mengasuh anak lagi tanpa khawatir,” dia melanjutkan.
Di tempat yang sama, Imas masitoh (48) tidak ingat persis kapan ia mengalami katarak. Yang jelas, penyakit ini sangat mengganggu. Apalagi, ia tinggal sendirian di rumah. Pernah ia terjatuh di sela aktivitas karena tersandung hingga tangannya patah.
“Memang susah kalau mau ngapa-ngapain, apalagi saya tinggal sendiri. Saya sering jatuh, terakhir pas ke dapur mau nyapu, tangan saya patah,” kata dia sambil menunjukkan tangannya yang masih dalam pengobatan.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur mendapat kesempatan menjalani operasi gratis. Semoga kebaikan penyelenggara berlipat,” pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Operasi katarak gratis kali ini merupakan hasil kerjasama Sido Muncul bersama RSU Hermina Bogor dan Perdami (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia).
Baca SelengkapnyaOperasi katarak gratis diberikan ke hampir 20 ribu masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaKerja sama pengobatan mata gratis antara PMI Banyuwangi dan organisasi kemanusiaan John Fawcett Foundation (JFF), telah berlangsung selama 10 tahun.
Baca SelengkapnyaBantuan sosial berupa operasi gratis yang bernilai Rp533 juta dari Sido Muncul ini ditujukan untuk 60 penderita bibir sumbing, khususnya bayi dan anak-anak.
Baca SelengkapnyaDiharapkan penghargaan ini dapat menjadi inspirasi perusahaan-perusahaan lainnya untuk terus membantu kesejahteraan masyarakat.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia terdapat setidaknya 9.000 sampai 10.000 bayi yang lahir dengan sumbing bibir dan sumbing langit-langit di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Sosial juga menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke GOR Gidel Sport untuk menyapa anak-anak sekolah.
Baca SelengkapnyaKonsumsi obat tetes bukanlah cara yang tepat untuk menyembuhkan katarak. Pengobatan yang tepat adalah dengan operasi.
Baca SelengkapnyaPendiri EMTEK Eddy Sariaatmadja meraih penghargaan Indonesia Best Philanthropy Award 2023.
Baca SelengkapnyaPeringatan HDI bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kolektif akan manfaat yang diperoleh dari integrasi penyandang disabilitas.
Baca SelengkapnyaDemi mencegah peningkatan masalah yang terjadi, penanganan katarak secepat mungkin perlu untuk dilakukan.
Baca SelengkapnyaSebanyaj 333.600 orang buta per tahun di Indonesia.
Baca Selengkapnya