Pakar Gestur Ungkap Ekspresi Gibran saat Pelantikan, Tak Seperti Biasanya
Secara keseluruhan, Monica melihat gestur Prabowo dan Gibran saat akan memasuki Gedung MPR sangat percaya diri.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029. Usai prosesi pengucapan sumpah dan jabatan, Prabowo dan Gibran bertukar tempat duduk dengan Presiden Ketujuh, Joko Widodo dan wakilnya Ma'ruf Amin.
Prabowo menyampaikan pidato pertamanya di hadapan para tamu yang hadir dan memenuhi Gedung MPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Sementara Gibran duduk di kursi wapres.
Pakar gestur dan mikro ekspresi dari Paul Ekman Intl Manchester Inggris, Monica Kumalasari melihat ada ekspresi tak biasa di wajah Gibran di serangkaian momen pelantikan.
“Saat sumpah wakil presiden justru di dominasi emosi ‘sad’, sedih itu terjadi jika seseorang kehilangan sesuatu, kehilangan apakah, mungkin kehilangan kebebasannya,” ucap Monica. Dikutip dari Antara, Minggu (20/10).
Menurut analisanya, kesedihan yang ditampilkan Gibran kemungkinan karena kebebasannya terenggut di usianya yang belum 40 tahun karena sudah harus memikirkan sesuatu yang global dengan level kenegaraan.
Ia juga menilai ekspresi ini suatu hal yang reflektif bagi Gibran yang merasa kehilangan dukungan atau ‘power’ sang ayah Joko Widodo yang selama ini mendampinginya dalam dunia politik.
Monica mengatakan, Gibran lebih dominan menunjukkan emosi sedih dan hanya sedikit menampilkan emosi kebahagiaan. Menurutnya, emosi yang ditunjukkan saat hari-hari biasa dan di hari pelantikan ini sangat berbeda. Meskipun dalam pandangan mata awam tidak berbeda signifikan.
Pada gambar video dan foto kenegaraan Gibran, sambung Monica, terlihat ada intensitas emosi yang tinggi. Ini kemungkinan karena harus mengambil foto yang formal untuk kenegaraan, namun terlihat ekspresi yang dibuat sehingga menjadi obstruktif.
“Obstruktif yang muncul justru malah emosi dengan intensitas yang tinggi, kalau obstruktif berarti berusaha ada sesuatu citra yang diciptakan dengan upaya, Pak Prabowo lebih konsisten karena sudah pengalaman berapa tahun,” katanya.
Monica juga mengatakan ekspresi yang obstruktif dari Gibran bisa jadi karena hal yang dicapai Gibran tidak seberat perjuangan Prabowo yang harus menempuh perjalanan 20 tahun untuk bisa sampai tahap jabatan Presiden. Sehingga ada kesan tidak organik yang terbaca pada mikro ekspresinya.
Secara keseluruhan, Monica melihat gestur Prabowo dan Gibran saat akan memasuki Gedung MPR sangat percaya diri. Pengunaan baju formal membuat kepercayaan diri mereka meningkat. Mereka juga menunjukkan high pose saat berhadapan dengan tamu undangan yang hadir pada acara tersebut.
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024 - 2029 dalam Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu.
Sebanyak 732 anggota MPR RI menyaksikan prosesi pengucapan sumpah jabatan tersebut. Sidang Paripurna MPR RI tersebut juga dihadiri para tokoh nasional, pimpinan partai politik, dan perwakilan negara sahabat.
Ekspresi Prabowo Penuh Bahagia
Sementara itu, Presiden RI Prabowo Subianto menunjukkan ekspresi “happiness” atau kesenangan pada saat pembacaan sumpah jabatan di acara pelantikan presiden dan wakil presiden.
“Ketika sumpah presiden ekspresi emosi yang banyak muncul happiness atau kebahagiaan,” kata Monica.
Monica mengatakan ekspresi senang atau bahagia yang ditampakkan Prabowo sebagai buah hasil penantiannya selama 20 tahun dengan perjuangan mencapai titik jabatan presiden. Ketika Presiden Prabowo membacakan sumpah jabatannya terlihat secara visual tenang dan ada gerakan tersenyum walau hanya beberapa detik.
Monica juga melihat Prabowo menampakkan emosi yang low control, yang artinya bukan sesuatu yang dibuat-buat yang memang apa adanya. Ekspresi Prabowo yang konsisten selama acara pelantikan di gedung MPR/DPR bukan hanya dari peristiwa hari ini saja, tapi sudah terbangun sejak debat.
“Konsisten Pak Prabowo menampakkan arousal emotion-nya low control artinya tidak ada sesuatu yang disengaja untuk diciptakan atau tidak digambarkan, jadi berjalan apa adanya,” kata Monica.
Saat Prabowo membacakan sumpah jabatan, Monica juga mengatakan ada lonjakan grafik yang menandakan fokus pada apa yang diucapkannya hingga 100 persen. Ini diartikan yang bersangkutan yakin akan kata-kata yang disebut dan disumpahkan sesuai apa yang memang diharapkannya sebagai presiden.
Ini bisa dipastikan jika dilihat track record Prabowo yang sudah lama menantikan jabatan ini dan telah berjuang dalam empat kali kontestasi pemilihan Presiden Indonesia selama 20 tahun.
Berbeda dengan perasaan 'happiness' pada saat dilantik, pada pidato pertama Prabowo, Monica mengatakan ada perasaan fear atau takut yang muncul pada mikro ekspresinya. Monica mengatakan hal ini wajar karena ada beban baru yang diemban Prabowo sebagai presiden di tengah permasalahan yang harus ia selesaikan dalam masa jabatan lima tahun ke depan.
Hal ini juga wajar ada dalam diri manusia, yang justru mengartikan Prabowo memiliki perhatian yang besar pada negara dan ingin melakukan yang terbaik di masa jabatannya dengan wakil presiden Gibran, meskipun terlihat secara awam pidatonya menggebu-gebu dan berkali-kali mengucap kata “berani”
“Setiap emosi itu baik karena tujuannya untuk melindungi diri kita, maka fear itu baik artinya beliau tahu ada ancaman di depan, emosi ini yang justru menyelamatkan,” jelasnya.