Pasca pembubaran Lady Fast, Survive Garage diminta ditutup

Merdeka.com - Penyerangan sekelompok orang saat acara Lady Fast pada 2 April lalu membuat ruang pameran seni Survive Garage di Bantul, Yogyakarta, sementara menghentikan aktivitas sementara. Mereka juga hanya diberi batas waktu hingga Agustus buat menempati rumah kontrakan disewa saat ini.

Pendiri Survive Garage, Bayu Widodo mengatakan, pihaknya sudah melakukan musyawarah bersama warga terkait dengan peristiwa Lady Fast, dan keberadaan Survive Garage di Jalan Bugisan, Kasihan, Bantul.

"Hasil musyawarah Survive hanya boleh beraktivitas di sini sampai Agustus besok. Padahal kami sudah kontrak dua tahun langsung," kata Bayu saat ditemui di Survive Garage, Selasa (12/4).

Bayu mengaku keberatan dengan hasil musyawarah itu, karena Survive sudah hampir tujuh tahun menempati lokasi itu dan tidak pernah ada masalah. Namun, karena keputusan itu sudah menjadi kesepakatan bersama, dia pun harus mengikutinya.

"Keputusannya sudah begitu, tapi tidak semua warga menolak, ada juga yang memberikan masukan agar lebih aktif untuk koordinasi kalau membuat acara," ujar Bayu.

Sebenarnya, lanjut Bayu, Survive tidak banyak membuat kegiatan. Dalam satu bulan Survive hanya membuat satu atau dua acara saja. Terkadang itu pun hanya buat kalangan terbatas sehingga tidak menimbulkan keramaian.

"Sekarang kita off dulu kegiatan, mungkin bulan depan kita baru akan mulai aktivitas lagi," tutup Bayu.