Pedagang Kopi Gerobak Peduli Sampah, Sering Diundang Jadi Pembicara
Merdeka.com - Novian Dharma Putra (33), pedagang kopi gerobak asal Kelurahan Tamanbaru, Kabupaten Banyuwangi tidak hanya memikirkan bisnisnya. Sambil jualan kopi di atas gerobak motor, Novian mengkampanyekan tidak buang sampah sembarangan.
Selama jualan kopi di gerobak, Novian juga menerima pembelian kopi dengan sistem tukar sampah. Dari aktivitasnya, selama setahun terakhir banyak pihak yang tertarik mengundangnya untuk jadi pembicara di sekolah-sekolah maupun instansi, terkait proses pengelolaan sampah hingga motivasi.
"Yang sering diundang ke sekolah-sekolah, lintas komunitas, dan di kantor kecamatan Sempu, Pesanggaran dan pernah sekali di sebuah yayasan Bangkalan Madura," kata Novian, Jumat (14/2).
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Bisnis apa yang dijalankan juragan gabah? Anna lantas merintis usaha kuliner untuk menyerap tenaga kerja di sekitar rumahnya.Ia pun mendirikan Little Garden Anna Cafe & Resto di Desa Kunti sekaligus yang pertama di kampungnya.
-
Siapa juragan gabah di Ponorogo? Seorang pengusaha gabah asal Dusun sanggrong, Desa Kunti, Kecamatan Sampung Ponorogo, Jawa Timur benar-benar berhati mulia. Sang juragan yang diketahui bernama Anna tak ingin hanya berpuas diri dengan bisnis gabah kering yang kini telah sukses.
-
Kenapa Noviarani memulai bisnis Snack and Chill.Jksl? 'Jadi dulu nama produknya Basreng Anti Galau. Spontan, karena sejujurnya aku berjualan ini iseng, untuk seru-seruan saja agar ada kegiatan,' jelasnya.
-
Dimana Noviarani belajar memasarkan produknya? Pernah mengikuti beberapa kelas digital marketing, namun kurang memuaskan,' ungkap Noviarani.
-
Apa yang dilakukan Nopek Novian? Pada hari Jumat, tanggal 25 Agustus 2023 yang lalu, Nopek Novian mengundang seluruh anggota keluarganya ke kediaman sang kekasih yang terletak di Blora, Jawa Tengah.
Saat ditemui, Novian sedang menjadi pembicara di Bank Sampah Banyuwangi, Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Banyuwangi terkait pelatihan pengelolaan sampah kepada komunitas serta pemerhati lingkungan, Jumat (14/2).
Kepada para peserta, Novian menyampaikan kesadaran menghadapi persoalan sampah, harus dimulai dari diri sendiri. Sebelum akhirnya bisa menuai hasil secara ekonomis dari proses pengelolaan.
"Harapan saya jangan muluk-muluk, dimulai dari diri sendiri, jadi pioner dulu. Minimal bisa jelaskan ke anak cucu, apa dampak dari sampah dan mereka akan menularkan sifat bijak terhadap potensi sampah dan tidak membuang sampah sembarangan," kata Novian kepada peserta.
"Karena kita punya anak, kita punya cucu, masak kita mau mewariskan sampah ke mereka, dengan kondisi lingkungan yang semakin kotor," tambahnya.
Novian mulanya bukan seorang pedagang kopi keliling yang sering buka setiap malam di samping Taman Makam Pahlawan (TMP) depan Kantor Pemkab Banyuwangi.
Mulanya, dia merupakan pekerja di Perusahaan Migas Nasional Pertamina Hulu Energi ONWJ sejak 2009. Perusahaan tersebut beroperasi di lepas pantai laut Jawa. Di sana Novian ditempatkan di bagian operator pengelola lingkungan.
"Di sana saya diajarkan managemen sampah baik benar, sampai punya nilai ekonomi. Dan sekarang dirikan kopi bayar sampah," katanya.
Sebelum memutuskan untuk berhenti dan fokus berwirausaha di rumah pada tahun 2018. Dia sempat kampanye tidak buang sampah sembarangan dan edukasi pemilahan sampah dengan keliling menggunakan sepeda ontel. Sepeda tersebut dimodifikasi membawa tiga tong yang berisi sampah organik, non organik, dan limbah berbahaya.
"Baru di bulan Oktober 2018, saya mendirikan moca (mobile cafe), dan coba memberanikan diri untuk buka layanan minum kopi bisa bayar dengan sampah," katanya.
Untuk mendapatkan satu cangkir kopi dengan bayar sampah. Pengunjung cukup membawa sampah non organik sekantong dengan berat minimal 250 gram atau seperempat kilo. Pelanggan bisa mendapatkan secangkir kopi arabica maupun robusta.
"Mulanya hanya di hari Jumat saja, tapi karena jumlah yang menukar sampah masih sedikit, padahal sudah sering saya informasikan lewat medsos, akhirnya sekarang saya terima bayar sampah setiap hari," katanya.
Bila dihitung, harga sampah 250 gram dengan kondisi jenis plastik masih campur aduk, nilai harganya sekitar Rp 1000, sementara harga kopi Robusta racikannya secara komersial dijual Rp 8000. Agar tidak rugi, dia mensubsidi diri sendiri lewat produk kerajinan maupun makanan titipan yang dijual di lapaknya.
"Produk lain jadi subsidi, kalau harga seperempat sampah hanya Rp 1000, harga kopi tubruk Rp 8000," katanya.
Saat ini, dia sudah memiliki beberapa pelanggan tetap yang rutin bayar sampah untuk mendapatkan secangkir kopi darinya.
"Sudah ada beberapa pelanggan, minimal dua tiga hari sekali datang untuk bayar kopi dengan sampah," katanya.
Oleh Novian, sampah hasil bertukar dengan kopi dia jual melalui bank sampah yang dikelola warga.
"Kita tidak bisa lepas dari sampah, tapi bisa diminimalisir. Kalau bebas dari sampah tidak bisa, pabrik plastik harus ditutup, pabrik kertas harus ditutup. Jadi minimal aksi harus dimulai dari diri sendiri, jangan buang sampah sembarangan," katanya.
Selain menjadi pembicara maupun juri terkait pengelolaan sampah di sekolah, komunitas maupun instansi, Novian juga aktif membuat beragam kerajinan daur ulang lewat seni decoupage. Di rumahnya, dia juga membuat komposter biopori dan memanfaatkan got perumahan menjadi kolam lele.
"Kolam lele ada di got depan rumah dan beberapa rumah warga. Kemarin baru panen," katanya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melihat bakso dijual menggunakan gerobak sudah biasa. Namun, bagaimana dengan bakso yang dijual menggunakan mobil?
Baca SelengkapnyaKisah kakek di Bandung yang jadi relawan kebersihan lingkungan kurang lebih 40 tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaTak hanya bersih-bersih, Komunitas Malu Dong bersama mitranya juga menyerahkan bantuan berupa 50 teba modern kepada masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaKumpulan anak muda di Padang ini selain peduli terhadap lingkungan juga memiliki jiwa kreativitas tinggi.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini Banyuwangi mendapatkan penghargaan adipura
Baca SelengkapnyaAtikoh menyarankan agar berbagai produk kopi bisa dijaga kualitas atau mutunya.
Baca SelengkapnyaDemi mengisi waktu luang sekaligus menambah pendapatan, polisi ini tak segan berdagang dengan kendaraan roda dua hingga empat.
Baca SelengkapnyaKemenko Marves menggelar lokakarya nasional Dekarbonisasi Sektor Persampahan di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMenteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Hadi Tjahjanto aktif dalam memberikan sertipikat tanah kepada masyarakat di penjuru daerah tanah air.
Baca SelengkapnyaPNM yang terus berkomitmen dalam menjalani pilar-pilar SDGs tidak terkecuali pilar lingkungan seperti pada poin 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera.
Baca SelengkapnyaKedai kopi ini hadir agar seluruh lapisan masyarakat bisa mencicipi nikmatnya minuman kopi ala kafe.
Baca SelengkapnyaBerbekal tekad begitu besar, nyatanya usaha yang dijalaninya ini berbuah kesuksesan.
Baca Selengkapnya