Pembunuhan pensiunan TNI AL, seorang terekam CCTV diinterogasi polisi
Merdeka.com - Polisi masih memburu pembunuh Hunaidi (83), pensiunan TNI AL yang ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya sendiri. Dua unit Closed Circuit Television (CCTV) yang ada di sekitar lokasi sudah diambil polisi untuk dicek.
Dari pemantauan berdasarkan rekaman CCTV, satu orang dicurigai terkait dalam pembunuhan itu.
"Iya ada, tapi kami belum tahu apakah itu pelaku atau bukan, ada yang lewat kelihatan di CCTV kita interogasi," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan di Markas Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (11/4).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Sayangnya rekaman CCTV tak terlalu terlihat jelas lantaran pada saat kejadian lokasi gelap.
"Yang paling dekat sesuai yang disampaikan saksi, misalnya baju kalau warna putih, kalau menurut saksi cokelat agak gelap kan? Kita curigai dan patut diduga bukan kita tersangkakan dia. Orang tersebut patut kita curigai. Semuanya masih umum," ujarnya.
Meskipun demikian, belum bisa dipastikan orang tersebut adalah pelakunya. "Kalau untuk dicurigai masih secara umum kita. Memang belun mengerucut ke subjek A, B, C, hanya umum saja," jelas Stefanus.
Hal lain yang membuat kasus ini sulit terungkap karena lokasi kejadian sudah dirusak dalam arti banyak yang mendatangi rumah saat tahu ada kejadian pembunuhan.
"Jadi bisa saja orang yang masuk ke injek jejak kakinya kemungkinan kan seperti itu, Sebenarnya kalau ciri-ciri nggak terlalu signifikan. Karena yang diketahui oleh korban adalah baju, ciri-cirinya pendek. Karena posisinya di depan, jadi pas istrinya keluar, istrinya melihat suaminya lagi dijedodin, dia kan langsung lari. Sehingga untuk ciri-ciri nggak terlalu dikenali," bebernya.
"Kemudian ada yang dapatkan beberapa petunjuk. Dan inilah yang sedang kita kerjakan," jelas Stefanus.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menelusuri Keberadaan CCTV Ungkap Tabir Kasus Mayat dalam Toren Air di Pondok Aren
Baca SelengkapnyaKinerja Kepolisian Resor Bantaeng menuai sorotan karena belum mampu mengungkap pelaku.
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca Selengkapnya