2 Sosok Eks Kapolres Cirebon di Awal Kasus Pembunuhan Vina, Kini Sudah jadi Jenderal Bintang Satu
Berikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Berikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
2 Sosok Eks Kapolres Cirebon di Awal Kasus Pembunuhan Vina, Kini Sudah jadi Jenderal Bintang Satu
Kasus pembunuhan Vina Cirebon menyita perhatian banyak pihak.
Bagaimana tidak, kasus yang terjadi sejak 2016 lalu tersebut belum juga tuntas hingga saat ini.
Sorotan tertuju pada 2 sosok eks Kapolres Cirebon yang saat itu menjabat pada awal kasus pembunuhan Vina terjadi.
Sosok pertama menjabat saat kasus tersebut terjadi. Sosok kedua melanjutkan jabatan sosok pertama saat kasus pembunuhan Vina belum tuntas.
Mereka pun mengaku telah melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab tewasnya sejoli itu.
Meski demikian, sampai saat ini masih belum diketahui siapa otak di balik pembunuhan keji tersebut. Bahkan masih ada 2 tersangka yang buron.
Disenggol Eks Jenderal Kabareskrim
Sosok eks Kapolres Cirebon Kota tersebut sempat 'disenggol' oleh mantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji.
Susno mempertanyakan kinerja Kapolres Cirebon hingga Kapolda Jawa Barat yang menjabat saat kasus pembunuhan Vina terjadi pada 2016 silam.
Apalagi sampai saat ini masih belum diketahui 3 sosok pelaku yang masih menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO).
Hal ini diungkapkan Susno sebelum Pegi Setiawan ditangkap polisi.
"Delapan tahun, DPO nya tidak ketemu 3 orang, nah ini ada apa? siapa kapolresnya di tahun 2016 itu, kemudian yang ganti dia siapa ngapain aja 3 orang DPO tidak ketemu, masyarakat yang menggaji Polri yang mengharapkan polrinya profesional," kata Susno Duadji, seperti dikutip dari kanal YouTube Susno Duadji, Kamis (23/5).
Kegagalan polisi dalam mengungkap kasus tersebut hingga berlarut selama 8 tahun pun turut ia kritik. Terlebih mulai muncul banyak asumsi liar dari masyarakat.
"Masyarakat tentunya bertanya-tanya dan protes, bagaimana mau tangkap teroris, bagaimana lu mau tangkap perampok, bagaimana lu mau menangkap penjahat besar, nangkap kayak gini aja enggak bisa."
"Nah terus bagaimana kapoldanya, ini kan di Polres Cirebon, Kapoldanya bagaimana dengan kejadian ini kok tidak terungkap 8 tahun didiamin," kata Susno.
Pernyataan Susno Duadji pun memantik banyak tanggapan dari masyarakat terkait siapa sosok Kapolres Cirebon yang dimaksud.
Merujuk pada tahun yang sama dengan peristiwa tersebut terjadi, pada 2016 itu ada 2 pamen Polri yang menjadi Kapolres Cirebon.
2 Sosok itu kini sudah berpangkat brigjen alias bintang satu polri. Simak selengkapnya di bawah ini.
Brigjen Pol Indra Jafar
Brigjen Pol Indra Jafar merupakan seorang perwira tinggi (pati) polisi yang belum lama ini pecah bintang.Alumni Akpol 1995 itu kini menjabat sebagai Kabagprogar Rojianstras SOPS Polri sejak Januari 2024 lalu.
Sosok Indra Jafar belakangan jadi buah bibir karena pernah menangani kasus yang kini kembali viral yaitu pembunuhan dan pemerkosaan Vina di Cirebon pada tahun 2016.
Pada saat peristiwa itu terjadi, Indra Jafar masih berpangkat AKBP dan menjabat sebagai Kapolresta Cirebon. Ia pun memimpin langsung penyelidikan kasus tersebut.
Menurut informasi, Indra pernah menjabat sebagai Kapolresta Cirebon pada periode 2015-2016.
Indra pun yang pertama kali mengatakan bahwa kasus tersebut diduga karena murni kecelakaan. Namun pihaknya menemukan adanya kejanggalan dari tewasnya Vina.
"Adanya kejanggalan dalam kecelakaan itu, kenapa teman teman korban yang mendahului datang ke TKP dan melaporkan ke pihak Kepolisian," kata Indra kala itu.
Brigjen Pol Adi Vivid
Sosok pati polri berikutnya yang disorot atas kasus Vina adalah Wakapolda DIY Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar.Adi Vivid menggantikan Indra Jafar sebagai Kapolres Cirebon pada Desember 2016. Jenderal bintang satu yang pernah menjadi ajudan Presiden Jokowi tahun 2019 tersebut pernah ikut turun dalam menangani kasus pembunuhan Vina.
Kasus yang terjadi pada Sabtu 27 Agustus 2016 tersebut sempat ditangani Adi Vivid.
Adi Vivid kala itu menggantikan posisi Indra Jafar sebagai Kapolres Cirebon. Saat itu Indra Jafar dimutasi menjadi Wadirlantas Polda Metro Jaya.
Adi Vivid yang merupakan Alumni Akpol 1998 itu menjabat sebagai Kapolres Cirebon pada periode 2016-2018 sebelum digantikan oleh Roland Ronaldy.
Sebelumnya pengacara kondang Hotman Paris Hutapea sempat menduga adanya permainan di balik kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Hotman mengungkap adanya kejanggalan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) delapan tersangka yang tiba-tiba mengubah keterangan saat akan dilimpahkan ke kejaksaan.
"Dia bilang kasus ini rupanya sudah dilimpahkan dari 2016 ke Polda dari Polres, Polres Cirebon. Nah yang menarik adalah hampir semua, 8 orang yang ketangkap ini pada saat di BAP pertama menyatakan ada 3 orang lagi pelaku, oke, semua ada di BAP ya. Nah tapi kemudian berubah ya, kemudian berubah sesudah ke kejaksaan," ucap Hotman.
Kejanggalan mulai tercium saat delapan tersangka tiba-tiba mengaku tidak mengenal tiga tersangka buron Andi (23), Dani(20), dan Pegi alias Perong (22).
"Mereka mengubah BAP nya, nah itu satu dari segi logika manusia normal pun enggak mungkin 8 orang itu ngarang cerita bersamaan di awal-awal pada saat ditangkap ya kan? Berarti benar itu ada 3 orang ya," kata dia.
Perubahan BAP tersebut membuat Hotman menuding adanya tekanan terhadap para tersangka sehingga membuat posisi tiga buron terkesan kabur dan tak jelas.
"Dari penafsiran kita sebagai ahli hukum, karena pada saat di BAP kan terpisah, hampir semuanya mengatakan ada 3 orang lagi, tapi pada saat dilimpahkan ke kejaksaan mereka mengubah BAP," lanjut Hotman.
Hotman menemukan adanya ketidaksinkronan antara informasi yang tercatat di BAP pertama dan BAP yang terakhir pada saat akan dilimpahkan ke kejaksaan.
"Kalau 8 orang pelaku sudah menyatakan ada 3 orang lagi sebagai pelaku yang lain dan itu bersamaan semua dan BAP terpisah ya enggak mungkin itu karangan, enggak mungkin itu," sambung Hotman.
"Tapi kemudian kok bisa di BAP berikutnya pada saat di BAP akhir, ketika pelimpahan mereka mengubahnya seolah-olah menyangkal bahwa keterlibatan 3 orang ini ya," tambahnya.
Terbaru, polisi telah menangkap seorang bernama Pegi Setiawan alias Perong yang disebut merupakan salah satu buron dalam kasus itu.
Usai Pegi ditangkap, masih ada dua buron lagi yang belum tertangkap yakni Andi dan Dani.