Pemilik nama Asep akan gelar Konperensi Asep Asep di Bandung
Merdeka.com - Para pemilik nama Asep dari berbagai wilayah akan berkumpul di Kota Bandung pada Minggu 25 Oktober 2015. Mereka yang tergabung dalam Paguyuban Asep Dunia menggelar sebuah acara bertajuk KAA (Konperensi Asep Asep).
"Hingga saat ini tercatat sudah ada 300 Asep yang daftar. Para Asep ini datang dari seluruh dunia, jadi bukan hanya dari Jawa Barat," ujar Ketua Umum Paguyuban Asep Dunia, Asep Kambali, kepada Merdeka.com Kamis (22/10).
Sejak pendaftaran konperensi ini dibuka pertengahan Oktober 2015, pendaftar peserta KAA membludak. Menurut rencana, KAA tahun ini merupakan gebrakan awal menuju KAA 2016 yang lebih besar dan akan dihadiri ribuan orang.
-
Siapa saja orang Bekasi yang tercatat? Keenamnya diketahui berasal dari beberapa kampung, seperti Amat Bin Amat asal Gabus, Noran Bin Miet asal Tanah Doearatoes, Sani asal Lembur Pulo Panjang, Sajian asal Rawa Bamboe, Saderi asal Bekasi dan seorang perempuan, Nyi Isah bin Ning asal Teloek Poetjoeng.
-
Apa saja yang sudah mendaftar? Tiga OTA itu ialah Airbnb.com, Agoda.com, dan Booking.com. Ketiga lainnya; Klook.com, Trivago.co.id, dan Expedia.co.id sejauh ini belum mendaftar.
-
Siapa penggagas Paguyuban Asep Dunia? Adapun grup Asep Dunia ini dibentuk secara tidak sengaja di Facebook tahun 2008 lalu. Ketika itu penggagas, Asep Iwan Gunawan membuat postingan untuk mencari nama Asep lainnya di lingkar pertemanan. Melihat respon yang antusias, dirinya kemudian berkomunikasi lebih lanjut dengan Asep-Asep di Facebook hingga lahir lah Paguyuban Asep.
-
Bagaimana Paguyuban Asep Dunia dibentuk? Adapun grup Asep Dunia ini dibentuk secara tidak sengaja di Facebook tahun 2008 lalu. Ketika itu penggagas, Asep Iwan Gunawan membuat postingan untuk mencari nama Asep lainnya di lingkar pertemanan. Melihat respon yang antusias, dirinya kemudian berkomunikasi lebih lanjut dengan Asep-Asep di Facebook hingga lahir lah Paguyuban Asep.
-
Kapan Paguyuban Asep Dunia dibentuk? Adapun grup Asep Dunia ini dibentuk secara tidak sengaja di Facebook tahun 2008 lalu. Ketika itu penggagas, Asep Iwan Gunawan membuat postingan untuk mencari nama Asep lainnya di lingkar pertemanan. Melihat respon yang antusias, dirinya kemudian berkomunikasi lebih lanjut dengan Asep-Asep di Facebook hingga lahir lah Paguyuban Asep.
-
Apa tujuan Paguyuban Asep Dunia? Pendirian organisasi Asep Dunia juga berangkat dari keresahan penggagas dan anggotanya karena nama tersebut sudah mulai jarang. Saat itu, mereka menyadari jika nama Asep sudah jarang diberikan oleh para orang tua dan nama anak-anak mulai tergantikan dengan unsur yang lebih modern. Ini membuat nama Asep perlu dilestarikan sebagai bagian dari tradisi budaya khas masyarakat Jawa Barat.
Salah satu hal menarik, di antara ratusan pendaftar KAA yang memiliki nama Asep, ternyata ada beberapa pemilik nama Asep berjenis kelamin perempuan."Bahkan, ada beberapa nama Asep yang mendaftar, tetapi mereka bukan berasal dari suku Sunda dan tidak berdomisili di Jawa Barat," kata Asep Tutuy Turyana, Koordinator wilayah PAD Provinsi Jawa Barat, yang juga Ketua Pelaksana KAA tahun ini.
Asep mengungkapkan, konferensi yang memiliki tagline "Ti Asep, Ku Asep, Keur Indonesia" ini akan membahas mengenai masa depan Paguyuban Asep. Selama ini kegiatan yang dilakukan hanya silaturahmi biasa. Melalui acara ini keberadaan Paguyuban Asep diharapkan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Kita ingin memiliki peran nyata bagi masyarakat secara luas. Salah satunya yang akan dibahas mengenai AD/ART. Ke depan kita lebih fokus, bagaimana peran kita ke depan. Tapi kita lebih mengedepankan ke sisi budaya, sosial dan pendidikan," katanya.
Menurut Asep, nama Asep sendiri memang cukup identik dengan masyarakat di Jawa Barat. Namun kini nama Asep telah menyebar ke berbagai pelosok daerah. Bahkan hingga luar negeri.
"Dari Sabang sampai Merauke ada yang namanya Asep. Nama ini juga menyebar ke luar negeri, seperti di Amerika, Jepang ada nama Asep di sana. Mereka para perantau yang sebagian besar berasal dari Jawa Barat," ucap Asep.
Acara KAA 2015 akan diselenggarakan di De’ Tuik Resto, Jalan Bojong Koneng Atas, Kampung Haur Manggung, Cikutra, Bandung. Selain akan membahas soal-soal keorganisasian, para peserta juga akan diajak berkeliling menuju Saung Angklung Udjo. Di sana, peserta akan menikmati pertunjukan dan bermain Angklung sebagai wujud pelestarian dan kepedulian peserta KAA pada budaya Sunda.
Acara KAA ini terbuka untuk umum, tetapi terbatas hanya bagi mereka yang memiliki nama Asep sesuai KTP. Nah, tunggu apalagi, bagi Anda pemilik nama Asep dan atau mempunyai teman, pacar, istri, tetangga, dan keluarga yang bernama Asep, segera daftarkan diri. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pansel Capim KPK mengaku sudah melakukan upaya jemput bola untuk mencari Capim dan Dewas KPK yang memiliki kompetensi pemberantasan korupsi.
Baca SelengkapnyaKetiga bakal capres itu akan diberikan ruang untuk memaparkan visi dan misi pembangunan di depan 85 wali kota seluruh Indonesia
Baca SelengkapnyaPSI juga mulai membuka pendaftaran untuk para bakal calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaKetahanan pangan menjadi perhatian khusus bagi pameran industri pangan tahun ini.
Baca Selengkapnya