Pemuda Pancasila Bantah Pria Arogan yang Mengaku Ketua PP Semarang: Cuma Simpatisan dan Tak Miliki KTA
Permasalahan dipicu saat mobil yang ditumpangi Wisnu berpapasan dengan mobil Michael di jalan sempit.
Permasalahan dipicu saat mobil yang ditumpangi Wisnu berpapasan dengan mobil Michael di jalan sempit.
Pemuda Pancasila Bantah Pria Arogan yang Mengaku Ketua PP Semarang: Cuma Simpatisan dan Tak Miliki KTA
Viral pria bernama Wisnu mengaku Ketua Ormas Pemuda Pancasila Wilayah Semarang saat mengintimidasi pengguna jalan bernama Michael di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Permasalahan dipicu saat mobil yang ditumpangi Wisnu berpapasan dengan mobil Michael di jalan sempit.
Wisnu dan Michael akhirnya terlibat adu mulut hingga Wisnu yang saat itu mengenakan batik berusaha menendang Michael yang berada di balik kemudi mobilnya. Saat itu Wisnu mengaku sebagai lawyer dan juga Ketua Ormas Pemuda Pancasila wilayah Semarang.
Akhirnya Pemuda Pancasila buka suara atas kejadian tersebut. Wakil Ketua I Bidang Organisasi dan Keanggotaan Pemuda Pancasila Jateng, Windo Wijakso mengungkapkan pihaknya meminta maaf atas kejadian viral tersebut.
Windo Wijakso mengatakan sosok pria yang mengaku Ketua Pemuda Pancasila Jateng, ternyata hanya simpatisan dan belum memiliki kartu tanda anggota (KTA). Meski belum ber-KTA, organisasinya tetap memberikan sanksi kepada pria yang bernama Wisnu itu.
"Beliau (Wisnu) belum miliki KTA (menjadi anggota secara resmi), jadi tidak bisa dikeluarkan, karena belum masuk anggota atau diklat pengkaderan anggota. Intinya, putusan majelis cabang, sanksi tegas, kita akan lakukan pembinaan kepada Wisnu yang nantinya akan diawasi langsung oleh Ketua Majelis Wakil Cabang Kabupaten Semarang, Ali Imron,” kata Windo.
Windo juga mengingatkan agar para MWC di kabupaten/kota untuk tak bersikap sewena-wena kepada warga. Termasuk mengawasi simpatisan hingga anggota masing-masing agar tak bersikap arogan kepada masyarakat.
"Intruksi majelis pimpinan wilayah, kami sampaikan seluruh keluarga besar Pemuda Pancasila maupun anggota kita saat ini, tak diperkenan kan arogan, harus humanis pada masyarakat. Dan ada sanksi tegas bila nanti melanggar,” tuturnya.
Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) Kabupaten Semarang, Ali Imron mengatakan, kejadian yang viral merupakan kesalahpahaman saja antara Wisnu dengan Michael. Pihaknya meminta maaf atas kegaduhan yang timbul dari peristiwa itu.
"Dengan viralnya permasalahan ini, Wisnu dengan tidak sadar mengatasnamakan ketua Pemuda Pancasila, itu memang bukan Ketua Pemuda Pancasila. Cuma pengurus Pemuda Pancasila di Kabupaten Semarang,” kata Imron.
Pihaknya sangat menyayangkan peristiwa tersebut. Setelah kejadian ini, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap anggotanya agar tidak bertindak secara arogan.
Wisnu berkilah jalan kampung itu digunakan untuk kepentingan masyarakat tertentu. "Kebetulan posisi menanjak dan yang bawa mobil rekan kerja perempuan. Istri saya di Jakarta," kata Wisnu di kediaman Ketua Pemuda Pancasila Jateng, Bambang Eko Purnomo, Semarang, Sabtu (13/7).
Dia menyebut bahwa wanita pengendara HRV sudah mengalah memundurkan mobil, tapi justru Michael pengendara mobil yang berpapasan tetap memaksakan maju.
"Kalau dilihat kalau mobil yang dikendarai Michael bisa jalan. Tapi mereka memaksakan rekan saya untuk mundur," ujarnya.
Atas kejadian tersebut, dia sebagai lelaki terpancing emosi ketika teman perempuannya diperlakukan seperti itu. Kemudian ia, turun dari mobil mempertanyakan identitas dengan memaki sopir.
"Saya emosi kenapa kok tidak mau lewat. Waktu itu posisinya berhenti sama berhentinya. Rekan saya sudah mundur mentok tapi dia tidak mau maju. Sebetulnya maju masih bisa," jelasnya.
Informasinya jalur yang digunakan lewat tersebut merupakan akses jalan kampung, karena akses jalan utama tertutup longsor. Jalan itu kalau bersimpangan dengam mobil selalu macet.
"Maka saya bilang dari pihak kelurahan jalan ini harus dicari solusinya. Karena macet setiap pagi dan sore," jelasnya.
Terkait Michael sendiri merupakan warga perumahan di daerah itu. Dirinya tidak tahu maksud tujuan dari pengemudi, namun atas kejadian itu sudah mediasi.
"Kami sudah dimediasi di tingkat desa. Mediasi juga disaksikan dari Kesbangpol Lurah, Intel Polsek menyatakan masalah sudah selesai," tuturnya.