Anggota TNI Dikeroyok Ormas Pemuda Pancasila di Semarang, Ending-nya Tak Terduga
Ketegangan semakin meningkat ketika anggota TNI yang disebut Pratu Marpaung tiba di lokasi dengan beberapa rekannya.
Peristiwa keributan itu berlangsung di depan sebuah kantor perusahaan pembiayaan.
Anggota TNI Dikeroyok Ormas Pemuda Pancasila di Semarang, Ending-nya Tak Terduga
Sebuah video beredar di media sosial merekam aksi pengeroyokan oleh sejumlah orang berseragam Ormas Pemuda Pancasila (PP) terhadap seorang anggota TNI di Jl Brigjen Katamso, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (3/ 8) siang lalu.
Kejadian yang diunggah akun Instagram @infokejadiansemarang.new diduga seorang anggota TNI berpakaian bebas bernama Pratu Marpaung. Dia menjadi korban pengeroyokan sejumlah pria berpakaian oranye dan hitam.
Peristiwa keributan itu berlangsung di depan sebuah kantor perusahaan pembiayaan (leasing). Disinyalir terkait penarikan kendaraan mobil Suzuki Ertiga deengan plat nomor B 2217 KOH atau sehari sebelum peristiwa keributan terjadi, Rabu (2/8).
Dikutip lewat keterangan dalam akun instagram, kedatangan anggota ormas PP ini terjadi setelah penarikan kendaraan tersebut. Namun, sekitar 14.20 WIB situasi semakin memanas ketika petugas kepolisian hadir di lokasi untuk mencoba mediasi. Namun, ketegangan semakin meningkat ketika anggota TNI yang disebut Pratu Marpaung tiba di lokasi dengan beberapa rekannya. Ia diduga memberikan dukungan kepada pihak eksternal yang terlibat dalam penarikan mobil sebelumnya.Hal itu memancing perdebatan sengit antara antara anggota TNI dan rombongan anggota ormas PP hingga terjadi keributan di antara keduanya sebagaimana video beredar di media sosial.
Keterangan Polisi dan TNI
Komandan Kodim (Dandim) 0733 Kota Semarang, Letkol Inf Rahmad Saerodin membenarkan peristiwa keributan tersebut.
Namun dipastikan saat ini antara kedua belah pihak yang bertikai telah berdamai
"Siap untuk masalah tersebut karena kesalahpahaman. Dan sudah diselesaikan secara kekeluargaan oleh kedua belah pihak (Seorang Anggota TNI dan Sejumlah Anggota PP)," sebut Rahmad saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (6/ 8).
Meski demikian, Rahmad tidak menjelaskan secara detail terkait kronologi keributan tersebut. Ia hanya memastikan kalau peristiwa itu telah diselesaikan dan tidak ada tindaklanjut.
"Secara detail (kronologi) bisa ditanyakan ke masing-masing pimpinannya. Tetapi yang pasti masalah tersebut sudah clear selesai, saling memaafkan secara kekeluargaan," jelasnya.
merdeka.com
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan, keributan yang terjadi di depan kantor leasing itu telah diserahkan pihaknya kepada pihak Kodim 0733 Kota Semarang. "Ditangani oleh Kodim. Informasinya sudah didamaikan. Tetapi persisnya konfirmasi ke mereka ya," ujar Irwan.