Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penting Diketahui, Buang Sampah ke Sungai Picu Buaya Sasar Permukiman

Penting Diketahui, Buang Sampah ke Sungai Picu Buaya Sasar Permukiman buaya. shutterstock

Merdeka.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA Kalimantan Tengah mengimbau masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur tidak membuang sampah ke sungai. Tindakan itu diduga menjadi salah satu pemicu yang memancing buaya menyasar permukiman warga di sekitarnya hingga berujung serangan kepada manusia.

"Kami minta masyarakat jangan membuang sampah ke sungai, khususnya bangkai binatang seperti ayam, tikus dan lainnya karena itu menjadi makanan buaya sehingga itu juga yang memancing buaya banyak menyasar ke permukiman warga," kata Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah di Sampit. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (5/1).

Beberapa waktu terakhir, masyarakat yang beraktivitas di Sungai Mentaya dan sejumlah anak sungainya di Kotawaringin Timur dibuat resah dengan kemunculan buaya di sekitar permukiman warga.

Bahkan pertengahan Desember 2020 lalu, warga berhasil menangkap buaya sepanjang sekitar 1,5 meter dengan cara dipancing. Kemudian buaya itu diserahkan ke BKSDA untuk dilepasliarkan ke Suaka Margasatwa Lamandau.

Selain itu, pada 30 Desember silam pagi, bocah laki-laki berusia 11 tahun juga diterkam buaya saat mandi di Sungai Hambawang Desa Ganepo, Kecamatan Seranau.

Beruntung bocah itu bisa diselamatkan setelah paman korban dan warga lainnya menariknya dari mulut buaya. Akibat kejadian itu, bocah tersebut menderita bekas gigitan biaya pada kedua kakinya.

Serangan buaya menimbulkan korban luka parah terjadi pada Jumat (1/1) 2021 sekitar pukul 23.30 WIB. Seorang nenek bernama Bahriah (74) menderita putus tangan kiri dan patah kaki kiri setelah buaya besar menerkam tangannya saat dia mencuci tangan usai buang air besar di pinggir Sungai Mentaya.

Muriansyah menyebutkan, ada 11 kali serangan buaya terjadi selama 2020. Sedangkan awal Januari 2021 sudah ada kasus serangan buaya yaitu yang dialami seorang nenek bernama Bahriah.

Selama periode Januari sampai Juni 2020 terjadi empat kasus serangan buaya di Perairan Sungai Desa Handil Sohor. Akibat kejadian itu dua luka-luka dan dua korban selamat.

Maret 2020 terjadi dua kasus serangan buaya di perairan Sungai Desa Lampuyang saat warga mencari kerang. Dua korban mengalami luka-luka.

Kejadian serupa di lokasi yang sama pada 27 September 2020 terjadi dua kasus serangan buaya di perairan muara sungai Desa Lampuyang saat warga mencari kerang. Dua korban mengalami luka-luka.

Serangan buaya kembali terulang di lokasi yang sama 25 Oktober 2020. Satu kasus serangan buaya di perairan muara Sungai Desa Lampuyang yang mengakibatkan korban mengalami luka pada bagian tangan dan kaki.

Desember 2020 terjadi dua kasus serangan buaya yaitu di perairan Sungai Desa Bagendang Hulu sekitar pukul 23.00 WIB saat korban sedang mandi pada 17 Desember dan di Sungai Hambawang Desa Ganepo Kecamatan Seranau saat seorang anak mandi di sungai pada pagi hari pada 30 Desember 2020. Kedua korban menderita luka bekas gigitan buaya.

Muriansyah menjelaskan, semakin sulitnya mendapatkan makanan di sekitar hutan yang menjadi habitatnya, membuat buaya mencari makanan menyasar hingga ke permukiman. Selain memakan sampah bangkai binatang yang dibuang ke sungai, buaya juga mengincar ternak yang kandangnya dekat dengan sungai.

BKSDA berupaya menangkap buaya dengan cara memasang jerat diberi umpan daging ayam dan bebek. BKSDA juga memasang papan imbauan di sejumlah lokasi untuk mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai serangan buaya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena saat ini memasuki musim kawin buaya. Saat musim kawin, buaya biasanya lebih agresif sehingga sangat membahayakan karena bisa menyerang manusia.

"Akhir tahun yaitu Oktober, November dan Desember, serta pada awal tahun yaitu Januari, Februari dan Maret biasanya merupakan masa kawin dan bertelur buaya. Itu yg menyebabkan buaya semakin agresif," jelas Muriansyah.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sempat Bikin Resah, Warga Kabupaten Labuhanbatu Utara Berhasil Tangkap Buaya Liar Berukuran 4 Meter
Sempat Bikin Resah, Warga Kabupaten Labuhanbatu Utara Berhasil Tangkap Buaya Liar Berukuran 4 Meter

Saat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Baca Selengkapnya
Banyak Buaya Bermunculan ke Darat, Petugas Sebut Musim Kawin dan Bertelur
Banyak Buaya Bermunculan ke Darat, Petugas Sebut Musim Kawin dan Bertelur

Musim hujan yang identik dengan musim kawin buaya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kotornya Kawasan Ini, Banyak Sampah Plastik Hambat Aliran Kali Jatibaru
FOTO: Kotornya Kawasan Ini, Banyak Sampah Plastik Hambat Aliran Kali Jatibaru

Sampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.

Baca Selengkapnya
Ngeri Banget, Tiba-Tiba Buaya 4 Meter Masuk Perkampungan Warga
Ngeri Banget, Tiba-Tiba Buaya 4 Meter Masuk Perkampungan Warga

Menurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.

Baca Selengkapnya
Kronologi Tembok Penangkaran Buaya di Cianjur Jebol, Warga Beraktivitas di Sungai Calung Diminta Waspada
Kronologi Tembok Penangkaran Buaya di Cianjur Jebol, Warga Beraktivitas di Sungai Calung Diminta Waspada

Tiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.

Baca Selengkapnya
Miris Warga Bantaran Kali Ciliwung Ibu Kota, Hidup Berdampingan dengan Bau Sampah
Miris Warga Bantaran Kali Ciliwung Ibu Kota, Hidup Berdampingan dengan Bau Sampah

Kali penuh sampah jadi pemandangan sehari-hari warga bantaran ciliwung di Tanah Abang

Baca Selengkapnya
FOTO: Dulu Meluap hingga Membanjiri Ibu Kota, Kini Kondisi Aliran Kali Ciliwung Menyusut dan Menghitam Akibat Banyak Sampah
FOTO: Dulu Meluap hingga Membanjiri Ibu Kota, Kini Kondisi Aliran Kali Ciliwung Menyusut dan Menghitam Akibat Banyak Sampah

Kondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Sungai Citarum Jadi Lautan Sampah
Ini Penyebab Sungai Citarum Jadi Lautan Sampah

Daerah aliran sungai (DAS) Citarum Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kini menjadi lautan sampah.

Baca Selengkapnya
Bikin Geger, Pemuda Rembang Temukan Buaya di Sungai yang Mengering
Bikin Geger, Pemuda Rembang Temukan Buaya di Sungai yang Mengering

Para awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.

Baca Selengkapnya
Ketika Buaya Hidup Berdampingan dengan Nelayan Gresik, Sering Muncul tapi Ogah Memangsa Manusia
Ketika Buaya Hidup Berdampingan dengan Nelayan Gresik, Sering Muncul tapi Ogah Memangsa Manusia

Seorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.

Baca Selengkapnya
Bikin Geger Satu Kampung Tiga Ekor Buaya Muncul dari Gorong-gorong Tengah Pemukiman Warga
Bikin Geger Satu Kampung Tiga Ekor Buaya Muncul dari Gorong-gorong Tengah Pemukiman Warga

Tanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.

Baca Selengkapnya
Tembok Penangkaran Jebol, Buaya Milik Pengusaha di Cianjur ke Sawah Dekat Permukiman Warga
Tembok Penangkaran Jebol, Buaya Milik Pengusaha di Cianjur ke Sawah Dekat Permukiman Warga

Baru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.

Baca Selengkapnya