Perahu tenggelam, 20 jemaat gereja Papua ditolong nelayan kepiting
Merdeka.com - Tim SAR Timika mengevakuasi 20 penumpang perahu motor yang tenggelam di Sungai Ipaya, Mimika Barat ke Timika, Selasa (27/6). Dilansir Antara, Kepala Kantor SAR Timika Mahfud mengatakan, para penumpang perahu motor itu merupakan jemaat Gereja GKI Via Dolorossa Timika.
Pada Senin (26/6) pagi, mereka bertolak dari Pelabuhan milik Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) di kawasan Pelabuhan Paumako, Distrik Mimika Timur. Mereka hendak menuju Uta di Distrik Mimika Barat Tengah untuk menggelar kegiatan bakti sosial.
Perahu yang mereka tumpangi dengan panjang 12 meter dan lebar dua meter yang merupakan bantuan dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Mimika awalnya mengalami kebocoran pada lambungnya karena mengenai tonggak kayu.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
"Kru menyumbat robekan pada perahu tersebut dengan baju kaos. Namun kaos tersebut terlepas sehingga perahu kemasukan air dan akhirnya tenggelam di Sungai Kampung Ipaya pada Senin petang sekitar pukul 16.30 Wit. Kami baru menerima laporan kejadian itu pada Senin malam sekitar pukul 19.00 Wit," jelas Mahfud.
Pada Selasa pagi, SAR Timika mengerahkan puluhan personel menggunakan sebuah perahu cepat 12 meter dan dua perahu karet bergegas menuju ke Ipaya. Setiba di Ipaya, tim SAR Timika menemukan 20 penumpang perahu motor yang tenggelam itu sudah berada di kampung setelah ditolong oleh nelayan dengan perahu lain.
"Informasinya, mereka diselamatkan oleh perahu lain milik pengusaha kepiting saat perahu yang mereka tumpangi mulai tenggelam ke dasar sungai. Seluruh penumpang selamat, 20 orang di antaranya sudah kami bawa ke Timika, sedangkan empat penumpang lainnya memang tujuannya ke Ipaya," jelas Mahfud.
Dalam dua pekan terakhir, SAR Timika sudah tiga kali menangani kasus kecelakaan laut. Dua kasus kecelakaan laut pertama terjadi di perairan Kampus Biru, Distrik Mimika Tengah dan perairan Lampu Merah Muara Pelabuhan Paumako.
Dua nelayan yang mengalami kecelakaan akibat perahu motor terbalik di perairan Kampus Biru dan seorang nelayan yang tenggelam saat kejadian tabrakan dua kapal nelayan di Muara Pelabuhan Paumako hingga kini belum ditemukan dan dinyatakan hilang. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaMomen kru kapal evakuasi enam nelayan yang terombang-ambing di lautan karena kapalnya tenggelam ini bikin warganet terharu.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaTenggelamnya kapal penyeberangan di Buton Tengah mengakibatkan 15 orang tewas. Diduga kapal tersebut kelebihan muatan seusai merayakan HUT
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca Selengkapnya