Perajin Busana Badui Banjir Pesanan Usai Jokowi Kenakan Saat Sidang Tahunan MPR
Merdeka.com - Perajin busana Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengaku kewalahan melayani permintaan pasar yang meningkat hingga 100 persen. Permintaan meningkat setelah Presiden Joko Widodo mengenakan busana adat Badui pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 16 Agustus 2021 lalu.
"Sejak dua bulan terakhir permintaan meningkat, yang sebelumnya 10 kodi kini menjadi 20 kodi per bulan," kata Husen, perajin busana Badui di Ciboleger Kabupaten Lebak. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (7/10).
Produk busana Badui yang diminati, katanya, antara lain baju, celana kampret dan pengikat kepala atau lomar.
-
Apa yang dijual oleh warga Baduy? Warga adat Baduy di wilayah Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, memiliki tradisi menjual madu hutan ke luar daerah dengan berjalan kaki.
-
Apa itu kecapi buhun Baduy? Kecapi buhun merupakan alat musik tradisional khas warga adat Baduy. Instrumen ini dikenal sakral karena dibuat melalui iringan ritual.
-
Apa yang khas dari kain tenun Baduy? Kain tenun Baduy telah lama menjadi identitas dari masyarakat adat setempat. Biasanya kain itu digunakan saat acara tertentu, maupun aktivitas sehari-hari.
-
Di mana kain tenun Baduy dijual? Dijual langsung di rumah maupun di media sosial Sementara itu para perempuan Baduy memanfaatkan berbagai platform penjualan, mulai dari dijual di tempat maupun melalui marketplace.
-
Kapan kecapi buhun Baduy dibuat? 'Membuat kecapi buhun itu lama karena banyak tahapan ritual maupun pembacaan mantra saat produksi dan pantangan seperti tidak dibuat saat musim kemarau,' terang Amin.
-
Bagaimana Dusun Butuh berkembang? Kini banyak penginapan dan kafe-kafe kecil yang berdiri di desa tersebut. Perekonomian warga terangkat.
Menurut dia, harga produk busana Badui itu tergantung mutu, namun rata-rata sekitar Rp1,5 juta per kodi. Satu kodi terdiri atas 20 potong. Jika berhasil menjual hingga 20 kodi maka bisa menghasilkan pendapatan Rp30 juta.
"Kami kewalahan memenuhi meningkatnya permintaan itu karena terbatasnya tenaga dan modal," katanya.
Begitu juga perajin busana Badui lainnya, Ambu Silvi, mengatakan dirinya kini bisa menjual produk kain tenun hingga 15 potong dari sebelumnya tiga potong per pekan.
Produksi kain tenun itu dijual antara Rp120 ribu sampai Rp130 ribu per potong.
"Kami saat ini bisa menghasilkan hingga Rp1,6 juta per bulan " katanya.
Kudil, seorang pedagang busana Badui mengaku saat ini permintaan konsumen cenderung meningkat. Bahkan pesanan ada yang datang dari Provinsi Bali.
Selain itu, katanya, wisatawan yang berkunjung ke pemukiman Badui juga mulai ramai.
"Kami sekarang bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp15 juta dari sebelumnya relatif kecil, " kata Kudil.
Sementara itu, Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kabupaten Lebak, Jaro Saija, mengatakan saat ini aktivitas perajin dan pedagang busana Badui kembali bergairah dan roda perekonomian mulai berputar.
Sebelum pandemi, kunjungan wisatawan ke pemukiman Badui biasanya ramai pada akhir pekan, namun selama pandemi sempat turun tajam, dan mulai naik dalam dua bulan terakhir, biarpun belum pulih seperti sebelum pandemi Covid-19.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan kehadiran SMKN Jateng ini mampu menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menunjuk 3 menteri hadapi gugatan para pengusaha hiburan terkait kenaikan pajak hiburan di MK.
Baca SelengkapnyaPresiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejak Maret-Desember 2023, Bulog sudah mendistribusikan 1,4 juta ton bantuan pangan beras kepada keluarga miskin.
Baca SelengkapnyaJokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaJokowi menyerahkan bantuan pangan cadangan pangan pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut negara memberikan anggaran pencarian itu batasnya enam hari, setelah itu ditanggung BNPB.
Baca SelengkapnyaMomen Tegas Jokowi Tunjuk-Tunjuk Pejabat Saat Bicara IKN.
Baca Selengkapnya