Percakapan terakhir Ayu, minta doa ibu agar selamat sampai PangkalPinang

Merdeka.com - Ning Icha (70) masih tak menyangka anaknya Reski Amalia atau biasa disapa Ayu (32) menjadi salah satu korban tragedi Lion Air JT 610. Namun, dirinya pasrah dengan kejadian dan dan berharap jenazah anaknya segera ditemukan.

Ayu merupakan anak bungsu dari enam bersaudara asal Palembang. Dia bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pangkalpinang, Bangka Belitung, mulai 2016.

Ning menuturkan, Ayu tinggal di Jakarta sejak menikah dengan Murtadi Kurniawan 24 Juni 2018. Setiap akhir pekan, Ayu pulang ke Jakarta dan kembali ke Pangkalpinang untuk bekerja setiap Senin.

"Ayu sudah enam tahun kerja di BPK dan baru tugas di Pangkalpinang, makanya bolak-balik Jakarta-Pangkal Pinang," ungkap Ning di rumahnya di Kompleks Bahagia, Jalan Damai 3, Kecamatan Sukarami, Palembang, Rabu (31/10).

Setiap berangkat ke Pangkalpinang, Ayu selalu mengabari orangtuanya untuk meminta doa. Namun pada hari nahas itu, Ayu tidak menelpon tanpa diketahui alasannya.

"Saya jadi bertanya-tanya, tumben tidak menelpon, makanya kami dari Palembang yang nelpon dia," kata dia.

Dalam komunikasi terakhir itu, Ayu mengaku masih dalam perjalanan menuju Bandara Soekarno-Hatta Jakarta untuk terbang ke Pangkalpinang menggunakan Lion Air JT 610. Tak lupa, Ayu meminta doa kepada ibunya agar selamat sampai tujuan.

"Iya Ma, minta doa biar selamat," kata Ning menirukan kata-kata Ayu.

"Waktu itu Ayu bilang terburu-buru karena jam 8 harus sudah di kantor. Itulah terakhir kami mengobrol," sambungnya.

Dijelaskannya, sosok Ayu merupakan anak yang pendiam. Meski demikian, dia termasuk anak yang cerdas dan kutu buku sejak kuliah di Diplomasi III Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang. Ayu lolos sebagai CPNS BPK RI 2013 silam.

Kala itu, Ayu satu-satunya perempuan dari enam orang yang diterima sebagai CPNS di instansi itu.

"Kami heran juga kok dia lulus, padahal yang daftar ada ribuan orang. Malah, yang lulus itu dia sendiri perempuan, lima yang lain laki-laki semua," kenangnya.

Sama dengan keluarga korban lain, Ning berharap jenazah anaknya dapat ditemukan oleh petugas gabungan. Bagi dia, musibah itu tak dapat ditolak dan menjadi pelajaran bagi manusia.

"Ini sudah suratan Allah, sudah takdir. Kami cuma ingin jenazah Ayu ditemukan, kami ingin melihatnya, apapun kondisinya," pungkasnya.