PERKI Sebut Keterisian RS di Pulau Jawa Capai 90%, Pasien Tak Tertangani Maksimal
Merdeka.com - Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dr Isman Firdaus SpJP(K) mengemukakan keterisian tempat tidur pelayanan pasien di rumah sakit di Pulau Jawa, termasuk DKI Jakarta, sudah di atas 90 persen akibat lonjakan kasus Covid-19. Kondisi ini membuat tenaga medis kewalahan.
"Kita sudah kewalahan. Biasanya Bed Occupancy Rate (BOR) mencapai 50-60 persen. Di Jawa dan Jakarta sudah di atas 90 persen dan dokter juga tumbang karena banyak yang terinfeksi Covid-19," kata Isman saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (28/6).
Dia mengatakan, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang saat ini terus berdatangan ke ruang pelayanan darurat rumah sakit membuat penanganan medis terhadap pasien dengan penyakit berat lainnya tidak tertangani maksimal. Salah satunya pasien penyakit jantung yang diyakini sebagai 'pembunuh' nomor satu di dunia.
-
Bagaimana cara rumah sakit memindahkan pasiennya? Pihak rumah sakit akhirnya terpaksa memindahkan pasiennya termasuk mereka yang sedang dirawat di ICU, bayi-bayi di inkubator ke fasilitas lain karena mereka takut terjadi pertumpahan darah di sekitar rumah sakit.
-
Di mana rumah sakit yang diperintahkan untuk dikosongkan berada? Pasukan penjajah Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru pada Senin di wilayah Khan Younis dan Rafah di Jalur Gaza selatan, Palestina, pada Senin.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan menangani pengaduan peserta di rumah sakit? Petugas rumah sakit yang ditunjuk akan bertugas memberikan informasi dan menangani pengaduan peserta JKN terkait pelayanan. Selanjutnya, petugas akan mencatat pada aplikasi Saluran Informasi dan Penanganan Pengaduan (SIPP)," jelas Ghufron saat peluncuran yang terpusat di RSUP Dr. Sardjito, Jumat (29/9).
-
Kapan Dokter Lo dirawat di rumah sakit? Namun hari berikutnya Jumat, (22/12) Sumartono mendapat kabar dari drg. Haryani, Supervisor Marketing RS Kasih Ibu Solo, bahwa Dokter Lo di rawat di RSKI.
-
Kapan Nia Ramadhani menjaga ibundanya di rumah sakit? Pagi ini ibunda Nia menjalani perawatan atas sakitnya.
-
Kenapa Dokter Lo harus dirawat di rumah sakit? "Kondisinya kembali kurang stabil. HB nya drop di angka 7.7. Jadi perlu dipantau dan dirawat di rumah sakit," jelas Sumartono.
"Saat ini pasien jantung di Indonesia belum terselesaikan dengan baik karena dominasi pasien Covid-19," kata Isman.
Hal senada disampaikan anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), dr Dewi Astrid Lestari SpPD.
"Yang terjadi saat ini rumah sakit umum besar diubah fungsinya 100 persen hanya layani kasus Covid-19," kata Dewi.
Akibatnya, pasien dengan gagal ginjal, diabetes, hipertensi, gangguan jantung, paru, autoimun, kanker dan sebagainya kurang kesempatan untuk mendapat pelayanan optimal. Padahal mereka juga masuk dalam kelompok rentan.
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto SpP (K) mengatakan, situasi zona merah Covid-19 di Pulau Jawa dan Provinsi DKI Jakarta telah mengakibatkan antrean pasien di berbagai rumah sakit swasta maupun milik pemerintah.
"Saat ini ada beban pelayanan tinggi akibat Covid-19. Data di berbagai negara, belum ada satu pun penanganan pandemi bertumpu pada fasilitas pelayanan kesehatan. Harus ada keseimbangan penanganan melalui upaya menurunkan angka kasus di populasi," katanya.
Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, diperlukan penambahan kapasitas rumah sakit, dengan sejumlah pertimbangan.
"Hal penting yang perlu dapat perhatian, yaitu harus diikuti penambahan petugas, jangan sampai alat seperti oksigen tidak tersedia. Pelayanan kesehatan primer juga terus ditingkatkan perannya dalam penanganan pasien ini," katanya seperti dilansir Antara.
Situasi itu juga memerlukan keseriusan berbagai otoritas terkait untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di tataran aktivitas masyarakat, sehingga terjadi keseimbangan pada pelayanan di rumah sakit.
Tjandra berharap kondisi tempat tidur rumah sakit yang saat ini penuh, antrean pasien di IGD, atau pasien yang tidak dapat tertolong sampai meninggal dunia, tidak lagi terulang di kemudian hari.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaNantinya hasil tes akan diserahkan langsung oleh RSUD Tarakan untuk ketiga bakal paslon.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta 2024 sudah menjalani tes kesehatan pada pekan kemarin di RSUD Tarakan.
Baca SelengkapnyaTempat duduk tambahan ini untuk meningkatkan pelayanan sekaligus mengakomodir penumpang kembali menuju Jakarta.
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca Selengkapnya22 Pesilat PSHT diduga menjadi pelaku pengeroyokan untuk dimintai keterangan di Mapolres Jember.
Baca SelengkapnyaDia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.
Baca SelengkapnyaRSUD Sepaku berperan sebagai rumah sakit rujukan untuk pasien non-VVIP. Sementara untuk layanan VVIP ditangani oleh rumah sakit di Balikpapan.
Baca Selengkapnya