Peta Bencana Banjir Longsor di Jembrana dan Karangasem Bali
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali melaporkan dampak bencana akibat cuaca ekstrem di dua wilayah, yaitu Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Karangasem, Bali, yang terjadi dari Minggu (16/10) hingga Senin (17/10).
"Kami laporkan dampak bencana akibat cuaca ekstrem atau hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada tanggal 16 (hingga) 17 Oktober 2022 sampai pukul 18.00 WITA, di Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Karangasem, mengakibatkan terjadinya banjir dan beberapa kejadian lainnya," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Made Rentin di Denpasar.
Dari data yang diberikan, di Kabupaten Jembrana, banjir menerjang sejumlah desa dan kelurahan. Seperti Desa Yehembang Kauh di Banjar Sekar Kejula, lingkungan Biluk Poh, Kelurahan Tegal Cangkring, Kelurahan Sangkar Agung, Lingkungan Pemedilan, Kelurahan Dauhwaru, Desa Dangin Tukadaya, Desa Air Kuning, Desa Kaliakah, Desa Melaya dan di beberapa tempat lainnya.
-
Apa saja dampak banjir di Bali? Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Made Rentin mengatakan, hujan lebat mengakibatkan genangan di sedikitnya empat titik di Kabupaten Badung dan enam titik di Kota Denpasar, dan pohon tumbang di dua titik di Kota Denpasar.
-
Dimana saja banjir di Bali terjadi? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Kapan banjir di Bali terjadi? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Kenapa banjir terjadi di Bali? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Apa dampak cuaca ekstrem di Jateng? Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
-
Bagaimana BMKG memprediksi banjir di Bali? 'Peringatan dini cuaca wilayah Bali yang dibagikan oleh Kantor BBMKG Wilayah III pada Kamis (4/3) pada pukul 05.00 WITA dan 08.00 WITA menginformasikan wilayah Badung dan Denpasar berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hinga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,' ujarnya.
"Ketinggian air yang cukup tinggi di beberapa desa atau kelurahan, mengharuskan adanya evakuasi dan pembuatan tempat pengungsian sementara atau pos pengungsian di lingkungan Biluk Poh, Kelurahan Tegal Cangkring dan lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkar Agung," imbuhnya.
Sementara, berdasarkan data awal di lingkungan Biluk Poh, jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak sebanyak 117 KK dan bangunan rusak sebanyak 45.
Selain menyebabkan banjir, cuaca ekstrem juga mengakibatkan jembatan penghubung antara Kelurahan Tegalcangkring dan Desa Penyaringan putus, sehingga mengganggu kelancaran transportasi dan kehidupan warga masyarakat.
"Meluapnya air sungai Biluk Poh mengakibatkan terjadi penumpukan batang kayu dan sampah. Sehingga terjadi kemacetan total jalur Gilimanuk ke Denpasar. Dan Banjir juga mengakibatkan satu orang warga hanyut dan saat ini masih dalam pencarian," jelasnya.
Sementara, untuk penanganan Jembatan Tegalcangkring-Penyariangan di Kecamatan Mendoyo, Jembrana, sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dengan sistem buka tutup.
Sedangkan di Kabupaten Karangasem, terdapat 40 titik bencana, yakni di Kecamatan Abang, sebanyak lima lokasi, Kecamatan Selat sebanyak 16 lokasi, Kecamatan Bebandem sebanyak 12 lokasi, Kecamatan Rendang sebanyak 5 lokasi dan Kecamatan Karangasem sebanyak 5 lokasi.
"Pada bencana kali ini juga mengakibatkan dua orang meninggal dunia karena banjir, sebanyak satu orang meninggal dunia karena tertimbun longsoran. Belasan rumah warga rusak dan harus mengungsi ke rumah keluarga terdekat," ujarnya.
"Sebanyak tiga unit kendaraan roda dua hanyut terbawa banjir, lima unit truk tenggelam di Galian C, sebanyak dua sekolah terendam banjir, beberapa ruas jalan tertutup longsor dan beberapa ruas jembatan jebol. Sampai dengan saat ini tim masih terus melaksanakan pendataan, dan akan terus kami update perkembangannya," ujarnya.
Sementara, rincian dampak cuaca ekstrem setiap kecamatan di Kabupaten Karangasem, yaitu di Kecamatan Abang terjadi pohon tumbang mengenai badan jalan. Pohon tumbang juga mengenai setengah badan jalan di Berina.
Lalu di Banjar Dinas Abang Kaler, Desa Abang, tembok jebol dan air masuk ke rumah warga milik Ida Made Santika serta menghanyutkan barang barang miliknya. Senderan rumah jebol dan pelinggih juga ikut tergerus di Dusun Umanyar, Desa Ababi, Abang. Di Banjar Dinas Purwa Ayu, Desa Tri Bhuana, Abang, akses jalan tertimbun longsor, diperkirakan 96 KK terisolir, hanya bisa dilewati dengan jalan kaki.
"Untuk tindak lanjut sudah diarahkan alat berat menuju ke lokasi untuk pembukaan akses jalan," jelasnya.
Kemudian untuk di Kecamatan Selat, Karangasem, rumpun bambu menutup badan jalan di timur Yeh Sah, Desa Muncan dan tim TRC sudah menuju ke lokasi. Di Banjar Dinas Bangbangbiaung, Desa Duda, Selat, tembok jebol dan air masuk ke pekarangan rumah. Di Banjar Dinas Santi, Desa Selat, akibat hujan deras satu rumah jebol diterjang luapan air, rumah tersebut berada di tengah-tengah jalur Tukad Mati atau sungai mati dan dua warga dalam kejadian tersebut hanyut. Kedua kakak beradik tersebut ditemukan meninggal dunia dan tiga orang lainnya terluka.
Sementara hasil koordinasi dengan perbekel Duda Utara, ada korban meninggal dunia tertimbun longsor di Dusun Perangsari Tengah, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat. Rumahnya berada di pertengahan bukit dan rumah dihuni satu kepala keluarga, dua jiwa yakni pasangan suami istri. Sang istri ditemukan selamat, sedangkan suami bernama I Nengah Suti meninggal dunia.
Kemudian tanah longsor menutup akses jalan masyarakat di Banjar Dinas Wates Kaja, Desa Duda Timur, Selat, saat ini ditangani dengan swadaya oleh relawan desa untuk membuka akses sepeda motor. Dan juga longsor di jalan menuju Beji, lokasi di Banjar Dinas Putung, Desa Duda Timur, Selat.
Setengah jalan provinsi di Banjar Wates Kangin, Desa Duda Timur tertimbun longsor. Dan di Banjar Dinas Bangbangbiaung, Desa Duda, Selat, tembok jebol dan air masuk ke pekarangan rumah.
Rumah salah satu warga bernama Ida Bagus Made Parwata (32), Satpam SMU 1 Selat juga terendam banjir. Kerugian kurang lebih Rp 100 juta. Tembok rumah dan sepeda motor milik I Made Sumiarta (63) di Desa Duda, hanyut terbawa banjir. Kerugian kurang lebih Rp25 juta. Gudang batu dan gergaji pemotong batu tabas milik I Wayan Sudarma (47) di Desa Duda, juga hanyut terbawa banjir. Kerugian sekitar Rp50 juta.
Selanjutnya, rumah I Wayan Mudiasa (47) di Desa Duda juga terendam banjir. Kondisi yang sama juga dialami oleh I Nyoman Kesyug (70). Kandang ayam berisi kurang lebih 1.600 ekor milik I Nyoman Putu (58) di Desa Duda, juga terendam banjir. Kerugian kurang lebih Rp 100 juta.
Kemudian tembok dan dasar rumah milik I Putu Sidemen (41) di Desa Duda rusak. SDN 2 Duda Utara di Dusun Perangsari Tengah, jebol dan material tanah dan air masuk ke area sekolah.
"Informasi dari Perbekel Duda Utara bahwa rencana besok (18/10) akan dilakukan gotong royong oleh staf desa, pihak sekolah dan orang tua murid," ujarnya.
Sedangkan di Kecamatan Bebandem, Karangasem, Galian C di Banjar Dinas Liligundi kebanjiran. Satu truk dan dua truk engkel terjebak, untuk saat ini sudah dapat dievakuasi.
Banjir dan longsor di Dusun Abiantiing, Desa Jungutan. 15 orang terjebak. Tim SAR dan TRC sudah menuju ke lokasi kejadian untuk evakuasi.
Jembatan di Jalan Kubu Pangi-Yeh Kori putus. Akses jalan sama sekali tidak bisa dilewati di Dusun Pangleg, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem. Banjir juga terjadi di Telaga Tista, Desa Jungutan 2, sepeda motor hanyut dan tertimbun longsor. Rumah warga yang terkena longsor milik I Wayan Jelantik di Banjar Dinas Tanah Ampo, Desa Jungutan, Bebandem.
Longsor juga terjadi di Jalan jurusan Kalanganyar-Kencing. Satu rumah yang ada di bawahnya milik I Wayan Subadra (46) di Dusun Kalanganyar, Sibetan, mengalami rusak.
Longsor juga menimpa pura keluarga milik I Wayan Darma Remben (53) di Desa Sibetan yang mengakibatkan Jalan kalanganyar-Tiyingnyali terisolasi material beton dan lumpur, dan mengakibatkan bangunan rumah di bawahnya milik I Made Sepi (47) rusak.
Selanjutnya, tempat ibadah pura keluarga di Banjar Kutabali milik I Wayan Kabeh Yasa (40) juga longsor. Pohon suren tumbang mengenai kabel listrik.
Longsor juga mengenai rumah milik I Nengah Mudarman (60) dan gudang batu tabas berisikan mesin sensor batu, gerinda besar, mesin sirkel, empat dinamo, tiga kanovi, mesin pompa air dan alat pertukangan. Lokasinya berada di Banjar Kereteg Sibetan. Pohon tumbang mengenai jalan di Dusun Tihingan Kangin, Desa Bebandem, Kecamtan Bebandem.
Selanjutnya di Kecamatan Rendang, Karangasem, rumah I Wayan Manis di Banjar Dinas Batumadeg, Desa Besakih, tertimbun longsor. Longsor juga terjadi di sebelah barat Pura Kiduling Kreteg, Pura Agung Besakih, Dusun Kiduling Kereteg, Desa Besakih, Rendang. Longsor juga tercatat di timur Perempatan Tukad Belah, menuju Pura Tunggul Besi, dan tiga titik longsor di timur Taman Edelweis, serta empat titik Longsor di bawah Balai Banjar.
Kemudian di Kecamatan Karangasem, untuk daerah sekitaran Desa Bugbug, aliran sungai Tukad Buhu deras yang mengakibatkan sempadan lahan milik warga jebol di seputaran hilir sungai Tukad Buhu, tepatnya di Ex Lepra yang berlokasi di Telaga Kelod.
"Untuk jumlah korban meninggal dunia di Kabupaten Karangasem tiga orang," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD Bali, mengeluarkan sejumlah titik potensi banjir bandang di wilayah Pulau Bali, selama masuk musim penghujan
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem terjadi di wilayah Bali beberapa hari terakhir. Dampaknya, sejumlah tempat mengalami banjir usai hujan mengguyur sejak pagi tadi hingga sore.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaPetani pun harus merogok kocek lebih banyak untuk menyelamatkan tanaman padinya.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaIndonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaPusat gempa tersebut terletak di laut pada kedalaman 15 kilometer, atau berjarak 156 kilometer dari arah barat daya Jembrana, Bali.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaHujan lebat mengakibatkan genangan di sedikitnya empat titik di Kabupaten Badung dan enam titik di Kota Denpasar.
Baca Selengkapnya