Petahana Bupati Luwu Utara Minta Polisi Usut Pembakar Rumah dan Mobil Tim Relawan
Merdeka.com - Calon Petahana Bupati Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Indah Putri Indriani meminta aparat kepolisian untuk memproses hukum pelaku penyerangan pembakaran rumah dan mobil milik warga yang tidak lain adalah tim relawannya.
"Sungguh, ini tindakan yang keterlaluan, sehingga saya meminta kepada aparat keamanan untuk mengusut tuntas kasusnya," ujar Indah Putri Indriani, Jumat (11/12).
Ia mengatakan hampir seluruh tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) telah berlalu dan menyisakan hasil hitung suara dan penetapan dari komisi pemilihan umum (KPU). Namun, sebelum tahapan terakhir itu dilaksanakan oleh penyelenggara pilkada, masih ada beberapa pihak-pihak tertentu yang tidak puas kemudian menggunakan cara-cara tidak terpuji.
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa yang terjadi di debat Pilgub Sulut? Debat ketiga Pilgub Sulawesi Utara (Sulut) diwarnai kejadian menarik. Hal ini karena pasangan nomor dua, Elly Engelbert Lasut dan Hanny Jost Pajouw (E2L-HJP) justru mengajak warga dan pendukungnya untuk memilih pasangan nomor urut 3, Steven Kandouw dan Alfred Denny Tuejeh (SK-ADT).
"Kami sangat menyayangkan hal ini karena ternyata masih ada pihak-pihak yang tidak puas dan melakukan cara-cara seperti ini. Kami serahkan sepenuhnya semuanya kepada aparat hukum agar memproses pidana pelakunya," katanya.
Indah yang telah mendatangi rumah para tim relawannya itu datang untuk menyemangati sekaligus menenangkan para pendukungnya agar kejadian tersebut tidak dibalas dengan cara yang sama. Dia meyakini proses hukum oleh aparat kepolisian akan mampu mengungkap dan menghukum para pelanggar tindak pidana tersebut sesuai dengan perbuatannya.
Imbau Pendukung Tak Terprovokasi
Indah mengimbau kepada seluruh pendukungnya agar tidak mudah terprovokasi, usai insiden penyerangan tiga orang timnya, hingga pengrusakan satu rumah dan pembakaran dua unit mobil.
"Terkait peristiwa penyerangan, kami sudah menghimbau kepada seluruh elemen pemenangan termasuk relawan dan simpatisan untuk tetap tenang, tidak terpancing atau terprovokasi melakukan aksi balasan," kata Indah saat dikonfirmasi, Jumat (11/12) malam.
Ia menegaskan, kasus penyerangan kepada pendukungnya hingga pengerusakan dan pembakaran kendaraan tersebut merupakan tindakan pidana, sehingga tentunya itu menjadi ranah aparat kepolisian untuk mengusut tuntas para pelakunya.
"Kami menyerahkan penanganannya kepada aparat kepolisian setempat," ujar perempuan kelahiran 7 Februari 1977 di Enrekang dan pernah menjabat sebagai mantan Wakil Bupati Lutra periode 2010-2015 itu.
Saat ditanyakan kondisi terkini di Kabupaten Luwu Utara usai kejadian pada Jumat dini hari tersebut dilakukan orang tidak dikenal kepada tim pemenangannya, Indah menyatakan sudah aman terkendali.
"Alhamdulillah, sejauh ini tetap terkendali dan relatif kondusif," kata dosen (non aktif) di Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) Universitas Bung Karno dan Universitas Muhammadiyah Jakarta serta staf pengajar di Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini.
Sebelumnya, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut dua ini, Indah-Suaib dinyatakan unggul hasil hitungan cepat versi lembaga survei diatas 40 persen mengalahkan dua rivalnya, yakni Thahar Rum-Rahmat Laguni nomor urut satu dan Arsyad Kasmar-Andi Sukma dengan nomor urut tiga.
Data sementara perolehan hasil yang dilansir melalui laman resmi KPU RI di https://pilkada2020.kpu.go.id pada pukul 18.37 WIB, jumlah suara masuk saat ini sudah 425 TPS atau sekitar 64,39 persen dari total 660 TPS tersebar pada 15 kecamatan di Lutra.
Pasangan nomor urut satu Thahar Rum-Rahmat Laguni memperoleh suara sementara 28,3 persen. Pasangan nomor urut dua Indah-Suaib memperoleh suara sementara 44,1 persen dan pasangan nomor urut tiga memperoleh suara sementara 27,6 persen. Saat ini unggul sementara pasangan nomor urut dua, Indah-Suaib.
Teror Pembakaran
Dari informasi yang dihimpun, insiden penyerangan terhadap relawan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lutra, pasangan nomor urut dua, Indah Putri Indriani-Suaib Mansur (BISA) terjadi di tiga lokasi berbeda. Kejadian tersebut terjadi dengan rentan waktu bersamaan pada Jumat dinihari sekira pukul 01.30 WITA. Lokasi pertama di kediaman Fandi, Desa Sidomukti. Di lokasi itu, satu unit kendaraan jenis minibus Carry terbakar.
Di tempat lain, di kediaman Fajar, Desa Patoloan, Kecamatan Bone-bone, mobilnya jenis Minibus Avanza juga dibakar. Sedangkan lokasi lain, penyerangan di kediaman Martoyo dengan mencoba membakar mobil di garasi dan rumahnya.
Beruntung, korban bangun dan langsung memadamkan api dibantu warga setempat sehingga api tidak sempat menyebar ke rumah warga lainnya yang berdekatan dengan rumahnya. Namun demikian, bekas api masih terlihat pada atap garasi.
Dikonfirmasi terpisah Kapolsek Bone-bone, Luwu Utara, Kompol Harold Kaloari membenarkan kejadian itu. Dia menuturkan, dalam insiden tersebut tiga orang menjadi korban. Dua orang korban dari Desa Sidomukti dan satu korban lainnya di Desa Patoloan, Kecamatan Bone-bone.
"Ia benar. Ada tiga tempat kejadian perkara, dua mobil terbakar, dan satu rumah dan mobil di garasi, tapi tidak sempat nyala sempurna karena cepat dimatikan. Sementara ini kita masih melakukan penyelidikan," tuturnya.
Polres Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan masih melakukan penyelidikan dan memburu pelaku pembakaran rumah dan mobil milik tiga orang tim relawan Pasangan Calon (Paslon) Petahana Bupati dan Wakil Bupati Lutra, Indah Putri Indriani dan Suaib Mansur (BISA).
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo di Makassar, Jumat, mengatakan, pembakaran rumah dan mobil di Kecamatan Bone Bone, Luwu Utara sedang dalam penyelidikan.
"Kasusnya masih diselidiki. Belum bisa diketahui apa motifnya karena pelaku pembakaran masih dalam pengejaran anggota," ujarnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
atas kejadian itu, tembok dan atap rumah Subakar rusak akibat ledakan bondet.
Baca SelengkapnyaPelaku mengendarai motor kemudian melemparkan sebuah benda yang bisa meledak.
Baca SelengkapnyaSepekan terakhir, kobaran api terjadi di sejumlah titik di Papua. Mulai dari bangunan kantor pemda hingga area komplek DPR Papua.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta agar kejadian seperti bentrokan di Bitung tidak terulang kembali.
Baca SelengkapnyaIa mengatakan para pelaku berinisial HH (23), EW (18), GD (20), dan CW (43) ditangkap di sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan masih dilakukan polisi untuk menggali motif pembakaran.
Baca SelengkapnyaKPU Jateng menyebut insiden di Pekalongan tersebut akan ditindak lanjuti oleh penegak hukum
Baca SelengkapnyaSejumlah bangunan di Area Bucen III Waena, Jayapura, terbakar imbas kericuhan iring-iringan jenazah Lucas Enembe.
Baca SelengkapnyaSaat polisi masih melakukan pengejaran terhadap dua orang pelaku.
Baca SelengkapnyaSeorang relawan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menjadi korban penembakan orang misterius di Sampang, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKNPB dan ULMWP merupakan organisasi yang berjuang untuk memisahkan Papua dari NKRI.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian merampas HP milik korban di tas pinggang dan merebut kendaraan yang digunakan korban.
Baca Selengkapnya