Petaka di Balik Ingkar Uang Panai Rp100 Juta, Rumah Calon Pengantin Pria Digeruduk dan Dirusak
Sebelumnya pihak keluarga Miko sudah sepakat uang panai Rp100 juta. Tak hanya itu, pihak keluarga juga membatalkan lamaran.

Video sebuah rumah panggung di Dusun Embo, Desa Turate, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto dirusak oleh sejumlah orang heboh di media sosial.
Terungkap penyebab aksi pengerusakan tersebut dikarenakan pemilik rumah batal membawa uang panai sebesar Rp100 juta yang sebelumnya sudah disetujui.

Kronologi
Kepala Kepolisian Sektor Tamalatea Ajun Komisaris Suardi mengatakan video pengerusakan rumah tersebut terjadi pada pukul 21.22 Wita, Sabtu (5/4) kemarin. Suardi mengungkapkan rumah yang menjadi sasaran pengerusakan merupakan milik Feri Dg Situju.
"Berdasarkan informasi yang kami terima pada pukul 20.00 Wita, Sabtu (5/4) akan ada pergerakan massa diduga dari masyarakat Jalan Kelara, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto menuju ke rumah korban. Mereka datang sehubungan dengan perkara Siri (harga diri)," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Minggu (6/4).
Suardi mengungkapkan, sebelumnya pihak keluarga calon pengantin pria batal datang membawa uang panai sebesar Rp100 juta untuk diserahkan kepada keluarga calon pengantin perempuan. Padahal, sebelumnya pihak keluarga Miko sudah sepakat uang panai Rp100 juta.
"Selanjutnya pada pukul 21.00 Wita, perwakilan pihak keluarga perempuan mendatangi rumah Kepala Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea untuk melakukan koordinasi dengan pihak calon pengantin laki-laki," bebernya.
Permintaan tersebut dilakukan usai pihak keluarga calon pengantin membatalkan lamaran dan juga tidak jadi membawa uang panai yang telah disepakati.
"Keluarga pihak laki-laki secara sepihak membatalkan datang melamar sekaligus batal membawa uang panai yang sudah disepakati," tuturnya.
Tetapi setelah pertemuan dengan Kepala Desa Turatea, terungkap bahwa Miko sudah tidak ada di rumahnya. Hal tersebut memicu pengerusakan.
"Pihak keluarga perempuan merasa sangat malu atau Siri karena kesepakatan tersebut," kata dia.
Suardi mengatakan saat ini kondisi di rumah korban sudah kondusif. Ia sudah memerintahkan Bhabinkamtibmas untuk terus memantau situasi.
"Saya minta jangan ada gerakan-gerakan lagi, karena ini sementara ditangani sama Polres. Jadi saya bilang kalau kita ada gerakan lagi pasti masalah baru lagi," ucapnya.