PKS Kritik Rektorat UI soal Meme Jokowi: Jangan Mengesankan Seperti Orde Baru
Merdeka.com - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengkritik sikap reaktif Rektorat UI terhadap Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) terkait kritik Presiden Joko Widodo sebagai The King of Lip Service. Hidayat menilai, sikap Rektorat UI mengesankan rezim Orde Baru.
"Lebih baik kalau Rektorat UI tidak mengesankan pada rezim Orde Baru yang main panggil sehingga mengesankan kondisi yang mencekam. Lebih baik bertemulah secara akademik sambil menguatkan intelektualisme dan mendidik," ujar Hidayat kepada wartawan, dikutip Selasa (29/6).
Wakil Ketua MPR RI ini menilai, BEM UI hanya menyampaikan kritikan terhadap kebijakan Jokowi. Pihak kampus seharusnya tidak perlu melakukan pemanggilan, cukup dengan berdiskusi saja.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Apa kegiatan Jokowi di UKM saat kuliah? Di sampingnya, Iriana tampak mendampinginya sejak dulu. Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Bagaimana Jokowi memimpin rapat? Hal itu dinilai karena Jokowi mampu memimpin rapat secara efektif, pekerja keras tanpa lelah serta melakukan safari ke berbagai wilayah Indonesia.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
"Tinggal disebut mana yang sudah dilaksanakan kemudian mana yang belum dilaksanakan, terkendala-terkendala apa atau kemudian beragam hal komitmen dilaksanakan. Itu kan tinggal dijawab saja, kalau itu dijawab dengan cara elegan dan kemudian kampus juga menghadirkan yang elegan kan menentramkan," ujar Hidayat.
Hidayat juga menyinggung buzzer di media sosial yang banyak menyerang balik BEM UI. Ia meminta para buzzer melihat secara objektif, supaya memahami tujuan yang ingin disampaikan BEM UI melalui unggahannya.
Para pendengung itu, menurut Hidayat, seharusnya memberikan argumentasi yang dapat menjelaskan program maupun janji Jokowi yang menjadi bahan kritikan.
"Mestinya sekali lagi termasuk para buzzer itu lihatlah secara objektif apa yang disampaikan kawan kawan BEM itu, buzzer juga bisa membantu menjawab kalau perlu. Yang sudah dilaksanakan, yang mana yang perlu dilaksanakan, yang mana mana yang terkendala dilaksanakan," kata Hidayat.
Anggota Komisi VIII DPR RI ini meminta para pendengung tidak memperkeruh suasana dengan melempar tudingan yang menyudutkan dan mencederai intelektual kampus.
"Ketimbang kemudian memperkeruh suasana intelektualisme di dalam kampus," imbuhnya.
Menurut Hidayat, kritik BEM UI berdasarkan rujukan yang ada. Tidak asal sembarangan BEM UI memberikan pernyataan. Sebabnya, UI sebagai lembaga pendidikan harus melindungi civitasnya.
"Harusnya UI sebagai lembaga kampus melindungi civitas akademiknya dari kondisi yang kemudian dalam tanda kutip tak intelek. Jadi harusnya UI yang mengingatkan pada seluruh pihak agar betul betul berlaku yang profesional intelektual tidak kemudian menyebar informasi fitnah atau tindakan yang sesungguhnya tidak kredibilitas," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto mengatakan, perguruan tinggi merupakan cerminan dari kekuatan moral.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, tindakan untuk mengajak sejumlah rektor menyatakan sikap seperti itu adalah perbuatan yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI), Harkristuti Harkrisnowo, mengatakan ada intimidasi yang diterima civitas akademika UI.
Baca SelengkapnyaRamai Kampus Kritik Jokowi, Ini Respons Menko PMK Muhadjir Effendy
Baca SelengkapnyaPMII tak ingin pemuda hanya jadi gimik politik pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaBEM UGM mengkritik kinerja pemerintahan Presiden Jokowi melalui baliho dan sertifikat.
Baca SelengkapnyaTercatat BEM UGM dua kali memberikan kritik dalam bentuk poster dan baliho kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaSaat akan mengakhiri pemerintahannya, Presiden bisa mengambil sikap yang tidak menodai prinsip-prinsip utama.
Baca SelengkapnyaGibran akhirnya buka suara soal ramainya akademisi mengkritik ayahnya, Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKabarhakam memastikan apa yang dilakukan pihaknya sesuai dengan ketentuan dan aturan.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, setiap masyarakat Indonesia bebas berpendapat.
Baca Selengkapnya