PMII Temui Jokowi, Bahas Kajian IKN hingga Pemilu 2024
PMII tak ingin pemuda hanya jadi gimik politik pada pesta demokrasi lima tahunan.
PMII bakal ikut serta membantu mencerdaskan para pemilih muda.
PMII Temui Jokowi, Bahas Kajian IKN hingga Pemilu 2024
Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta. PB PMII memberikan kajian berupa jurnal akademik terkait ibu kota Nusantara (IKN).
"Tadi kita menyampaikan hasil kajian kami dari PB PMII tentang IKN. Jadi kami membuat jurnal akademik setebal 350 halaman yang mana ini membuktikan bahwa aktivis hari ini juga bisa berkontribusi terhadap pembangunan negeri pada masa yang akan datang," kata Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/7).
Sedangkan, lanjut Abdullah, terkait Pemilu 2024, PMII bakal ikut serta membantu mencerdaskan para pemilih muda. PMII tak ingin pemuda hanya jadi gimik politik pada pesta demokrasi lima tahunan.
"Bahwa hari ini PMII dari tingkatan rayon, komisariat, cabang, PKC di level provinsi dan PB kalau kita hitung ribuan forum seminar pelatihan workshop dan sebagainya untuk mencerdaskan pemilih muda karena besok kita menghadapi pesta pemilu yang 50 persen lebih pemilihnya adalah pemilih muda. Kita ingin pemuda tidak hanya jadi gimik dalam politik pada tahun 2024," tuturnya.Abdullah menambahkan, PMII juga berkomitmen tehadap bangsa untuk tidak menyebar hoaks atau ujaran kebencian dan lain sebagainya.
Pihaknya juga tetap bersikap kritis meski telah bertemu Presiden.
"Lalu kita juga meyakinkan publik dan seluruh kader kami meski hari ini kita berkomunikasi dengan pak presiden langsung di istana tapi kami pastikan tidak mengurangi sedikit pun nalar dan daya kritis kita dalam menghadapi isu-isu kebangsaan pada hari ini. Jadi kita tidak mengurangi rasa kritis kita sebagai aktivis," ungkapnya.
Abdullah menjelaskan, sebenarnya agenda pertemuannya dengan Presiden rutin dilakukan. Karena pandemi covid-19 pada tahun sebelumnya, kali ini ia baru bisa mengajak para pengurus menemui kepala negara.
"Kami pagi ini diterima oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo. Sebetulnya ini adalah agenda silahturahim kebangsaan yang rutin dilakukan oleh organisasi kami pergerakan mahasiswa Islam Indonesia. Hanya karena dua tahun yang lalu Pandemi sementara tahun lalu baru saya yang diterima sebagai ketua umum silahturahim, nah tahun ini saya baru bisa membawa kepengurusan PB PMII," katanya.