PM James Marape Harap Kerja Sama Indonesia Papua Nugini Berlanjut di Pemerintahan Prabowo
Marape yakin kerja sama yang telah dilakukan olehnya dengan Jokowi bakal terus berlanjut di pemerintahan Prabowo nanti.
Marape yakin kerja sama yang telah dilakukan olehnya dengan Jokowi bakal terus berlanjut di pemerintahan Prabowo nanti.
PM James Marape Harap Kerja Sama Indonesia Papua Nugini Berlanjut di Pemerintahan Prabowo
Perdana Menteri Papua Nugini James Marape bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Usai pertemuan, James Marape menantikan kunjungannya kali ini untuk memberi rasa hormat kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Tuan Presiden, saya menantikan kunjungan saya untuk memberikan rasa hormat kepada Presiden yang akan datang hari ini," kata Marape saat jumpa pers dengan Jokowi di Istana Kepresiden Bogor, Senin (15/7).
Kerja Sama Diharapkan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo
Marape yakin kerja sama yang telah dilakukan olehnya dengan Jokowi bakal terus berlanjut di pemerintahan Prabowo nanti.
"Kami benar-benar yakin bahwa pekerjaan yang telah Anda mulai dengan saya akan terus berlanjut, tidak hanya antara dua menteri di departemen masing-masing, namun seiring dengan pelantikan presiden baru pada akhir tahun ini," ucap Marape.
Harap Banyak Investor Berbinis di Papua Nugini
Marape berkomitmen melanjutkan kerja sama kedua negara dengan kuat melalui aspek hubungan ekonomi maupun perdagangan. Dia pun menanti lebih banyak investor dari Indonesia untuk berbisnis di Port Moresby.
"Demikian pula, kami telah mendiskusikan agar lebih banyak produsen Papua Nugini juga diekspor ke pasar besar di Indonesia," kata Marape.
Marape menyebut, masih banyak tantangan bersama yang akan dihadapi kedua negara. Marape berkomitmen akan dialog dan kerja sama dengan Indonesia untuk menghadapi tantangan yang datang di masa depan.
"Bapak Presiden, Papua Nugini siap bekerja sama dengan pemerintah anda di masa depan, departemen anda di masa depan, dan yang lebih penting, bisnis dan masyarakat anda di masa depan," tukas Marape.
Jokowi Ungkap Kerja Sama dengan Papua Nugini Tingkatkan Ekonomi di Perbatasan
Pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape di Istana Bogor Jawa Barat, Senin (15/7), menghasilkan sejumlah kesepakatan. Jokowi mengatakan ada dua nota kesepahaman (MoU) terkait transportasi lintas batas yang disepakati kedua negara.
"Penandatanganan 2 MoU lintas batas darat untuk angkutan penumpang dan barang yang penting untuk meningkatkan ekonomi dan mempererat hubungan antara warga di perbatasan," kata Jokowi.
Dia juga menyambut baik pelaksanaan joint bussines forum yang kedua antara Indonesia dan Papua Nugini. Selain itu, dia menekankan pentingnya kerja sama pertahanan untuk memperkuat keamanan kedua negara.
"Terkait kerjasama bilateral, berlakunya perjanjian kerja sama pertahanan sangat penting untuk memperkuat keamanan kedua negara," ujar Jokowi.
Kemudian, Jokowi menyampaikan pentingnya kelanjutan pembahasan perjanjian perdagangan internasional (preferential trade agreement). Hal ini untuk meningkatkan perdagangan kedua negara, pembaharuan kerjasama kesehatan, dan penandatanganan kerjasama pendidikan untuk mempererat kolaborasi dua negara.
Jokowi Harap Papua Nugini Dukung Kerja Sama Indonesia dengan Negara Pasifik Lain
Di sisi lain, Jokowi berharap Papua Nugini dapat memberi dukungan dalam meningkatkan kerja sama Indonesia dengan negara Pasifik lainnya. Terlebih, kata dia, Papua Nugini merupakan tetangga dekat dan mitra strategis Indonesia.
"Saya senang PM Marape dapat kembali berkunjung ke Indonesia dan kunjungan ini menunjukkan semakin eratnya persaudaraan antara Indonesia dan PNG," tutur Jokowi.
Empat Kerja Sama Indonesia dengan Papua Nugini
Sebagai informasi, ada empat MoU yang berhasil ditandatangani dan disepakati Indonesia-Papua Nugini untuk kerja sama ke depan. Pertama, MoU gerakan lintas batas untuk bus atau transportasi komersial lainnya yang mengatur mekanisme transportasi perlintasan angkutan umum dari Jayapura, Indonesia menuju ke Vanimo, Papua Nugini.
Kedua, MoU tentang transportasi untuk angkutan lintas batas denfan kendaraan bermotor. MoU ini mengatur perlintasan barang yang dibawa oleh penumpang angkutan umum yang melintasi batas Jayapura dan Vanimo.
Ketiga, MoU tentang kerja sama di bidang kesehatan di mana merupakan pembaruan MOU pada tahun 2018 yang habis masa berlakunya di tahun 2022. MoU ini mengatur sejumlah kesejahteraan secara umum tentang isu-isu kesehatan masyarakat di perbatasan antara Indonesia-Papua Nugini.
Keempat, Indonesia-Papua Nugini menyepakati MoU payung hukum atau payung berbagai kerja sama di bidang pendidikan ke depan. Di antaranya, pelatihan dan peningkatan kapasitas dari tenaga pendidik dan beasiswa untuk pelajar.