Polisi bantah ada intimidasi dalam pemeriksaan Kak Emma
Merdeka.com - Polisi membantah adanya penekanan atau sengaja membuat lelah Emma alias Fatimah saat menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan chat mesum yang diduga diperankan Firza Husein dan Rizieq Shihab. Sebab, dalam pemeriksaan polisi selalu profesional.
"Jadi berkaitan dengan pelaksanaan penyidikan semua saksi dan tersangka di Polda Metro Jaya ini semua dilakukan dengan CCTV dan kemudian juga kita bisa melihat orang lain bisa melihat gitu. Artinya pengawas ini bisa kita lihat apakah di dalam penyidikan ini ada penekanan atau tidak," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (18/5).
Dalam proses penyidikan, kata Argo, penyidik menyampaikan pertanyaan yang harus dijawab. Sehingga, apapun jawabannya juga prosesnya dapat dipertanggungjawabkan.
-
Siapa yang bisa membuat pertanyaan? Pertanyaan merupakan salah satu bentuk komunikasi yang paling umum dalam kehidupan sehari-hari kita.
-
Apa itu pertanyaan? Definisi dari pertanyaan adalah sebuah ekspresi keingintahuan seseorang akan sebuah informasi yang dituangkan dalam sebuah kalimat tanya.
-
Bagaimana pertanyaan dibentuk? Pertanyaan biasa akan diberi tanda tanya di akhir kalimatnya.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Kenapa Firli Bahuri diperiksa? Firli akan diperiksa untuk kasus dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK pada Syahrul Yasin Limpo (SYL), semasa menjabat mentan.
-
Kenapa pertanyaan penting? Mereka menjadi jembatan antara kita dengan informasi, pemahaman, bahkan tawa.
"Jadi ada interaksi seperti itu, yang ditanyakan apa kemudian dijawab apa kemudian kita ketik kita tulis di situ. Jadi tidak benar ada penekanan di situ," kata Argo.
Sebelumnya, pengacara Emma alias Fatimah, Mirza Zulkarnaen menilai, pemeriksaan pada kliennya sangatlah tak wajar. Ia menilai Kak Emma, sapaan Fatimah, sengaja dibuat lelah oleh penyidik sehingga tidak fokus dalam menjawab pertanyaan yang dilemparkan.
"Penyidiknya dari Polda Metro Jaya, tapi (diperiksa) di Polres Depok. Permintaan klien saya, akhir mau di Depok," ujarnya saat dihubungi, Kamis (18/5).
Mirza menganggap lantaran dibuat lelah penyidik, Ema menjadi tidak fokus dan menginginkan pemeriksaan segera berakhir. Meski demikian, ia menolak jika hal itu disebut sebagai intimidasi.
"Ya bukan intimidasi. Namanya juga orang tua, perempuan ketika ditanya macem-macem, lama-lama cape juga kan. (Intimidasi?) Dibuat capek aja namanya perempuan dari pagi sampe malem cape kan. (Jadi) Ia jawab supaya cepat selesai doang padahal intinya nggak seperti itu," jelasnya.
"(Tekanan?) Ya begitulah namanya juga itu kan sampe malem juga segala macem," pungkasnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK segera mengecek terkait dengan aduan dugaan seorang Jaksa KPK melakukan pemerasan terhadap saksi
Baca SelengkapnyaAiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.
Baca Selengkapnya