Polisi sebut pelaku penikam wartawan di Samarinda sudah diketahui
Merdeka.com - Kepolisian tengah memburu pelaku penikaman terhadap wartawan koran harian Kaltim Post, Dwi Restu. Adapun motif masih dalam penyelidikan. Namun, dipastikan pelaku dipastikan sudah teridentifikasi lantaran korban mengenal pelaku penikaman.
"Motifnya belum tahu. Orangnya (pelaku penikaman) sudah diidentifikasi dan sekarang lagi dikejar," kata Kapolresta Samarinda Kombes Setyobudi Dwiputro kepada merdeka.com, Senin (5/12).
Setyobudi juga enggan berandai-andai, penganiayaan itu terkait dengan pekerjaannya korban sebagai wartawan. Menurut dia, korban Dwi Restu dipastikan mengenal wajah pelakunya. "Belum tahu soal itu. Iya, korban mengenal pelakunya," ujar Setyobudi.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
"Sekarang ini, selain ditangani Polsek (Polsekta Samarinda Utara) juga dari reserse kriminal Polresta Samarinda ikut mengejar pelaku ya," tambahnya.
Pantauan merdeka.com di lokasi kejadian, indekos korban di Jalan Gatot Subroto Gang 13, kawasan itu terbilang ramai. Kurang dari 100 meter, ada berdiri bangunan SDN 001 dan SDN 013. Sementara kos korban, berada di lantai 2, menghuni salah satu kamar dari 11 kamar.
Tidak ada satupun penghuni kamar kos, yang mau berkomentar terkait peristiwa itu, dan memilih berdiam di dalam kamar. Namun dari keterangan dihimpun di lokasi, pelaku sempat berteriak dan bertanya dimana Angle.
Sementara Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Utara Ipda Wawan Gunawan menerangkan, berdasarkan keterangan sementara dari korban, korban mengenal pelaku yang telah menikamnya. "Kenal, hanya kenal namanya. Pernah juga korban ketemu dengan pelaku di jalan," sebut Wawan.
"Jadi, korban terdesak di dalam kamar mandi dan terluka tikam. Karena mungkin tidak siap membela diri. Barang-barang dalam kamar mandi pecah," tambah Wawan.
Diketahui, Dwi Restu, salah seorang wartawan koran harian Kaltim Post di Samarinda, dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Dirgahayu Samarinda, usai mengalami 6 luka tikam. Tidak hanya Dwi, teman wanitanya Sri Lestari, juga mengalami 2 luka tikam. Peristiwa itu, terjadi sekira pukul 11.00 WITA pagi tadi.
Tanpa basa basi, pelaku yang berjumlah 2 orang, masuk ke dalam kamar Dwi, menyasar Sri Lestari, yang sebelumnya datang berkunjung. Dwi yang bemaksud membela teman wanitanya, terkena luka tikam lebih parah. Keduanya telah menjalani operasi sore tadi. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah mengamankan pelaku ke Polres Jombang.
Baca SelengkapnyaKabar terakhir, Koptu HB sudah diperiksa. Tetapi hingga kini status hukum terhadapnya masih mengambang.
Baca SelengkapnyaTerduga pembunuh wanita yang jasadnya ditemukan dalam koper di Kalimalang, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi akhirnya tertangkap.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku diamankan dalam pelariannya di wilayah Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat tak terprovokasi dan mempercayakan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuh telah diringkus tim Satreskrim Polresta Jambi saat ini tim lagi dalam perjalanan menuju ke Jambi.
Baca SelengkapnyaTim sedang dalam perjalanan menuju Jakarta setelah berhasil menangkap pelaku di Palembang
Baca SelengkapnyaDaftar wartawan di Indonesia yang tewas dibunuh usai meliput kasus sensitif.
Baca Selengkapnya