Polisi Sosialisasi Pilkada Damai di Lokasi Sarang Buaya Rokan Hilir
Sosialisasi di wilayah ini dianggap sangat krusial untuk mencegah terjadinya gesekan antar pendukung calon kepala daerah.
Dalam upaya menciptakan suasana kondusif menjelang Pilkada serentak, Kepolisian Resor Rokan Hilir (Rohil) gencar melakukan sosialisasi pilkada damai. Seperti yang dilakukan Aipda Erik H Nasution Bhabinkamtibmas Kepenghuluan Teluk Nilap, Kecamatan Kubu Babusalam Kabupaten Rohil.
Salah satu lokasi yang menjadi fokus sosialisasi adalah daerah yang kerap disebut sebagai sarang buaya karena sejarah konflik yang pernah terjadi di sana. Baru-baru ini ada 2 warga Teluk Nilap Rokan Hilir yang diserang buaya bahkan satu meninggal dunia.
Sosialisasi di wilayah ini dianggap sangat krusial untuk mencegah terjadinya gesekan antar pendukung calon kepala daerah. Dalam sosialisasi, petugas tidak hanya memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban selama proses Pilkada, tetapi juga mengajak masyarakat untuk aktif berperan serta dalam menciptakan suasana damai.
"Kami ingin masyarakat memahami bahwa perbedaan pilihan dalam Pilkada adalah hal yang wajar. Yang terpenting adalah kita semua tetap menjaga persatuan dan kesatuan," ujar Kapolres Rohil, AKBP Isa Imam Syahroni Jumat (4/10).
Selain di sarang buaya, sosialisasi juga dilakukan di sejumlah titik yang dianggap rawan konflik. Pihak kepolisian bekerja sama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemuda untuk menyampaikan pesan-pesan damai.
Salah satu kendala yang dihadapi dalam sosialisasi ini adalah masih adanya masyarakat yang belum sepenuhnya memahami pentingnya Pilkada damai.
Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini antara lain kurangnya pendidikan, pengaruh isu SARA, dan adanya kepentingan kelompok tertentu yang ingin mengadu domba masyarakat.
Untuk mengatasi kendala tersebut, pihak kepolisian melakukan pendekatan yang lebih humanis dan melibatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh. Selain itu, sosialisasi juga dilakukan melalui berbagai media, seperti media sosial dan spanduk.
"Kami berharap dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Pilkada di Rokan Hilir dapat berjalan dengan aman dan damai," kata Isa.
Isa berharap masyarakat dapat lebih memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta tidak golput. Menurut Isa, peran tokoh masyarakat memiliki pengaruh yang besar dalam masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya pembinaan dan pemberdayaan terhadap tokoh masyarakat agar dapat menjadi agen perubahan menuju Pilkada damai.
"Bagi pelaku pelanggaran hukum selama proses Pilkada, harus diberikan sanksi yang tegas dan proporsional agar menimbulkan efek jera," tegas Isa.
Isa juga menyampaikan perlu adanya sinergi antara pemerintah daerah, KPU, Bawaslu, dan seluruh stakeholder terkait untuk menciptakan Pilkada yang demokratis dan berintegritas.
"Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan Pilkada di Rokan Hilir dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menyelenggarakan pesta demokrasi yang damai dan berkualitas," jelasnya.