Pos Polisi di Malang Dipenuhi Poster Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan
Merdeka.com - Pos Polisi di Kayutangan, Kota Malang mengundang perhatian masyarakat. Bangunan di perempatan Rajabally itu dipenuhi tempelan poster tuntutan usut tuntas kasus Tragedi Kanjuruhan dari berbagai sisi.
Bangunan berukuran sekitar 2x2 Meter itu nyaris tidak terlihat sebagai sebuah pos polisi. Keempat sisinya penuh dengan tempelan kertas aneka poster pesan tuntutan usut tuntas atas tragedi 1 Oktober 2022 itu.
Pesan yang tertempel di antaranya Arek Malang Melawan, Adil dan Beradab, Man of The Match: More Than 100 Killed by Police, Menyerang Kota, Aremania Berjuang Sendiri Klubnya Tidak Peduli, Big Boss Not Found dan lain-lain.
-
Di mana poster biasanya ditemukan? Poster juga sering dipasang di tempat-tempat umum, seperti sekolah, rumah sakit, kantor, dan tempat umum lainnya.
-
Apa itu kata keterangan? Kata Keterangan adalah jenis kata yang memberikan informasi tambahan atau detail mengenai kata lain dalam sebuah kalimat.
-
Kenapa suporter meninggal di Stadion Kanjuruhan? Banyaknya korban jiwa disebabkan penggunaan gas air mata oleh polisi dan diperparah pintu stadion terkunci sehingga terjadi penumpukan massa di satu lokasi.
-
Apa yang ditampilkan di layar tempat persemayaman? Informasi mengenai Lee Sun Kyun yang ditampilkan di layar tempat persemayaman tersebut nampaknya beberapa bagian dirahasiakan.
-
Bagaimana poster menyampaikan pesan? Poster biasanya memiliki dimensi besar dan menarik perhatian dengan kombinasi gambar, teks, dan elemen desain lainnya.
-
Apa gambar dekoratif itu? Gambar dekoratif adalah kreasi gambar yang ditambahkan untuk memberikan nilai estetika.
Posisi pos polisi yang berada di tengah perempatan dengan motifnya yang 'aneh' mengundang perhatian pengguna jalan. Sejumlah masyarakat yang melintas terlihat mendokumentasikan tempelan-tempelan tersebut.
Tampak beberapa orang dari atas balkon cafe di samping lokasi juga terlihat mendokumentasikan tempelan poster tersebut.
"Ini poster menyuarakan tuntutan Aremania. Pesan poster-posternya disampaikan di sini, Aremania keras," kata Sabilul Huda, seorang warga yang tengah mengambil gambar, Jumat (13/1).
"Sebagai media pesan ini terlalu banyak posternya atau kurang besar tulisannya," katanya.
©2023 Merdeka.comSabilul mengaku mengikuti perkembangan penanganan kasus Tragedi Kanjuruhan hingga sekarang ini. Penanganannya dinilai belum memuaskan, salah satunya hanya menyentuh beberapa orang saja.
Sejak peristiwa menewaskan 135 Korban meninggal dunia itu, Aremania dan warga Malang menggelar aneka kegiatan menuntut pengusutan secara tuntas kasus tersebut. Ekspresi tuntutan itu banyak disampaikan melalui poster dan spanduk di jalanan, dan beberapa dalam bentuk even seni dan aksi damai.
©2023 Merdeka.comNamun tidak diketahui sejak kapan pos polisi tersebut menjadi sasaran tempelan poster tersebut. Namun diperkirakan sudah tiga hari terakhir pos tersebut berubah motif.
Tetapi di sisi lain, tidak dipungkiri poster tersebut menjadikan pos polisi tersebut tidak terlihat. Tempelan tersebut dinilai kurang pada tempatnya.
"Memang terlihat kurang indah, tetapi mau gimana lagi," kata Usman, warga yang lain.
Hingga saat ini, kasus Tragedi Kanjuruhan tengah dalam proses penanganan pihak berwajib. Lima tersangka dijadwalkan menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Senin (16/1).
Mereka adalah Ketua Panpel Arema Arema FC Abdul Haris, Security Officer Suko Sutrisno, Danki 3 Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan, Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.
Mereka disangkakan melanggar Pasal 359 KHUP dan atau Pasal 360 KUHP dan atau Pasal 103 ayat (1) Jo pasal 52 UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kubu 01 dan 03 menggelar aksi salat dzuhur berjemaah d tengah jalan di depan Patung Kuda Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024).
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa mendesak Bawaslu untuk berkomitmen menindaklanjuti laporan dugaan kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang driver ojek online (ojol) menemukan banyak paku diduga untuk ranjau bertebaran di Jalan Gatot Subroto
Baca SelengkapnyaPolisi sebelumnya menelusuri baliho salah satu partai politik yang menimpa pengendara motor di Kembangan.
Baca SelengkapnyaSeniman asal Palu lakukan aksi teatrikal sebagai bentuk empati terhadap para korban tragedi Kanjuruhan. Potretnya curi perhatian
Baca SelengkapnyaBawaslu memanggil PSI buntut baliho Caleg roboh menimpa pemotor.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, api berasal dari kantor kearsipan dan merembet ke kantor lainnya.
Baca SelengkapnyaBawaslu Kota Serang mencatat ada 32 banner dan baliho bergambar Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaDi akhir video itu memperlihatkan kondisi salah satu korban mengalami luka di mulut akibat terjatuh dari motornya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, hanya lima orang yang menjadi tersangka. Kini bertambah empat, sehingga totalnya menjadi sembilan.
Baca SelengkapnyaPutu Kholis menegaskan keberpihakannya kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran ban, spanduk dan poster pecah usai hasil putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2024 mendapat penolakan dari masyarakat pendukung 01 & 03.
Baca Selengkapnya