Pro Kontra Makan Bergizi Gratis di Papua
Beredar video di media sosial, ratusan pelajar dari berbagai tingkatan pendidikan di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, menolak makan bergizi gratis.

Program Makan Bergizi Gratis menuai pro dan kontra di Papua. Ada yang menolak, ada pula yang menyambut baik program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka itu.
Sekretaris Sinode Gereja Kemah Injil Masehi Kingmi Indonesia di Tanah Papua, Pdt Yones Wenda menyambut positif program Makan Bergizi Gratis. Dia mengimbau seluruh masyarakat Papua untuk mendukung program tersebut.
Menurutnya, program ini sangat penting bagi anak-anak Papua untuk meningkatkan gizi dan kesehatan mereka dalam menunjang pendidikan di sekolah.
“Jika anak-anak kita mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG), manfaatnya luar biasa. Gizi mereka akan lebih baik dan mereka akan lebih sehat untuk menjalani pendidikan di sekolah,” ujar Yones Wenda, Sabtu (15/2).
Dia juga menekankan bahwa program ini sangat membantu keluarga Papua yang memiliki keterbatasan ekonomi. Dengan adanya MBG, pemerintah memberikan perhatian khusus untuk meringankan beban orang tua dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka.
“Kami dari tokoh agama Papua sangat mendukung program pemerintah terkait Makan Bergizi Gratis ini. Ini adalah langkah positif yang harus terus dijalankan demi masa depan anak-anak kita,” lanjutnya.

OPM dan Siswa Papua Tolak Makan Bergizi Gratis
Beredar video di media sosial, ratusan pelajar dari berbagai tingkatan pendidikan di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, menolak makan bergizi gratis.
Mereka tampak turun ke jalan menolak makan bergizi gratis sambil mengenakan pakaian sekolah mereka.
Sementara Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengancam akan membakar sekolah yang menerapkan program Makan Bergizi Gratis. Mereka beranggapan bahwa pemerintah berupaya meracuni generasi muda Papua melalui Makan Bergizi Gratis.
Terkait adanya aksi penolakan terhadap program MBG, Yones Wenda menegaskan bahwa aksi tersebut bukan representasi seluruh masyarakat Papua, melainkan hanya dilakukan oleh oknum-oknum tertentu. Dia berharap pemerintah tetap melanjutkan program ini demi kesejahteraan generasi muda Papua.
“Ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin menolak program ini, tetapi itu bukan suara seluruh masyarakat Papua. Kami, sebagai tokoh agama, berharap pemerintah tetap melanjutkan program Makan Bergizi Gratis demi kebaikan anak-anak kami di Papua,” tegasnya.