Sejumlah Murid SD di Kupang Makan Bergizi Gratis Tanpa Lauk Daging, Ini Penyebabnya
Sejumlah paket menu makanan tidak dilengkapi dengan lauk daging.

Pelaksanaan makan bergizi gratis di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menemui kendala. Sejumlah paket menu makanan tidak dilengkapi dengan lauk daging.
"Hanya ada kekurangan sedikit, tadi saat makan ada anak-anak yang dalam tempat makannya tidak ada daging, mungkin lupa. Tapi secara keseluruhan menu makanannya baik," kata Kepala Sekolah SD Negeri Kelapa Lima Ernat Lado, Senin (17/2).
Makan bergizi gratis diperuntukkan untuk 3.456 siswa yang tersebar di beberapa sekolah di Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, Senin (17/2).
Yayasan Sinar Mentari Sejati merupakan salah satu yayasan yang menyalurkan makan bergizi gratis di 10 sekolah dengan target siswa sebanyak 3.456. Sedangkan hari ini di Kota Kupang ada tiga SPPG, atau pihak yang menjadi dapur umum tempat produksi makanan bergizi gratis.
Sepuluh sekolah yang hari mendapatkan makan bergizi gratis di Kecamatan Kelapa Lima adalah, SD Inpres RSS Oesapa dengan jumlah 483 siswa, SD Negeri Kelapa Lima dengan jumlah 462 siswa, TK Betlehem jumlah 63 siswa, TK Santa Maria Fatima jumlah 38 siswa.
SMK Negeri 6 Kupang dengan jumlah 971 siswa, PAUD Peduli Kasih 24 siswa, SMK Mentari Kupang 67 siswa, SMP Surya Mandala 30 siswa, SMA Negeri 2 Kupang jumlah 1.085 siswa dan SD Bertingkat Kelapa Lima 3 berjumlah 233 siswa.
Ernat Lado menjelaskan, hari ini merupakan perdana sekolahnya mendapatkan program makan bergizi gratis dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Presiden dan Wakil Presiden karena sudah merealisasikan program makan bergizi gratis. Siswa-siswi kami sangat terbantu dengan program ini," ucapnya.
Menurut Ernat Lado, program ini bisa mengurangi siswa-siswinya jajan di luar halaman sekolah, yang belum terjamin kesehatan dan nilai gizinya. Apalagi banyak siswa-siswi yang jarang sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah.
"Ini sangat membantu, karena kebanyakan anak-anak datang ke sekolah tidak sarapan pagi. Mereka hanya diberikan uang jajan oleh orang tua untuk berbelanja makanan di kantin," ujarnya.
Ernat Lado menilai, menu makanan yang dihidangkan kepada para siswa-siswi pun masih tergolong baik dan bergizi, karena ada daging ayam, sayur, tahu dan juga ditambah buah-buahan.