Pelajar di Papua Tolak MBG, Menhan: Kita Menjalankan Tugas Kemanusiaan
Sjafrie menegaskan, pihaknya hanya berpikir positif bahwa makan bergizi merupakan kebutuhan.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, merespons soal sejumlah Pelajar di Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan, menolak pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
Sjafrie menegaskan, pihaknya hanya berpikir positif bahwa makan bergizi merupakan kebutuhan yang perlu diperoleh oleh pelajar termasuk di Papua.
"Yang penting kita berpikir positif bahwa makan bergizi itu untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi rakyat kita yang dilakukan oleh pemerintah, yang dilaksanakan oleh dapur-dapur dari TNI yang sedang bertugas di sana," kata Sjafrie, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2).
MBG Tugas Kemanusiaan

Dia menegaskan, pihaknya tak memperdulikan isu di balik penolakan tersebut. Sebab, penyaluran MBG bagi seluruh pelajar merupakan tugas kemanusiaan.
"Mereka-mereka itu semua adalah anak-anak kita yang perlu makan bergizi. Ini diberikan kepada mereka setiap hari selama mereka bersekolah. Jadi kita tidak memperdulikan isu-isu politik yang lain kecuali kita menjalankan tugas kemanusiaan," tegas dia.
Lebih lanjut, dia menyebut, pihaknya tak akan melakukan pendekatan khusus agar pelajar di Papua menerima MBG. Sjafrie menilai, pelajar akan paham dengan sendirinya bahwa mereka akan membutuhkan MBG.
"Ya nanti lama-lama rakyat akan bicara bahwa makan bergizi itu adalah kebutuhan pokok bagi seorang warga negara terutama anak-anak kita, ibu hamil dan juga stunting," imbuh Sjafrie.
Pelajar Papua Tolak MBG
Sebelumnya, beredar video di media sosial, ratusan pelajar dari berbagai tingkatan pendidikan di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, menolak makan bergizi gratis.
Mereka tampak turun ke jalan menolak makan bergizi gratis sambil mengenakan pakaian sekolah mereka.