Profil Adita Irawati, Jubir Kantor Komunikasi Presiden yang Minta Maaf Gara-Gara Sebut Rakyat Jelata
Setelah dihujat netizen, Adita menyampaikan permohonan maaf.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati jadi bulan-bulanan netizen. Penyebabnya, Adita menyebut rakyat biasa sebagai ‘rakyat jelata’ saat mengklarifikasi olokan Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman kepada pedagang es teh.
Setelah dihujat netizen, Adita menyampaikan permohonan maaf. Dia menegaskan tak berniat untuk merendahkan rakyat Indonesia. Adita mengaku menggunakan diksi rakyat jelata karena bermakna rakyat biasa dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI).
"Saya menggunakan diksi tersebut sesuai dengan arti dan makna yang tercantum di dalam kamus besar bahasa Indonesia yang artinya adalah rakyat biasa yaitu kita semua rakyat Indonesia," jelas Adita, Kamis (5/12).
Adita pun berjanji akan berhati-hati menggunakan diksi dalam menyampaikan sikap dan program prioritas pemerintahan.
"Sekali lagi tidak ada maksud untuk melemahkan atau merendahkan. Kami akan terus introspeksi diri dan akan lebih berhati-hati dalam menggunakan bahasa dan khususnya diksi saat kami melaksanakan tugas untuk mengkomunikasikan kebijakan startegi dan progtam prioritas pemerintahan. Sekali lagi saya mohon maaf," kata Adita.
Profil Adita
Adita dilantik menjadi Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan pada Senin (18/11) di Gedung Krida Bhakti, Jakarta. Dia dilantik bersama lima Juru Bicara lain oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi.
Lima orang lainnya adalah Ujang Komaruddin, Philips J Vermonte, Prita Laura, Dedek Prayudi atau Uki, dan Hariqo Wibawa Satria.
Sebelum menjadi Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita merupakan Juru Bicara Kementerian Perhubungan sejak Februari 2020 hingga Oktober 2024. Dalam rentang waktu tersebut, Adita ditunjuk menjadi Komisaris PT Citilink Indonesia.
Pada 2018 lalu, Adita pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi. Saat itu, Adita belum ditarik ke Kementerian Perhubungan.
Adita lahir di Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 15 Februari 1971 atau 53 tahun lalu. Dia memulai perjalanan karirnya di bidang penyiaran dan industri telekomunikasi pada 1995.
Lulusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mulai bekerja di PT Indosat Tbk pada 1996. Selama 13 tahun berkarir di PT Indosat, Adita pernah merasakan menjadi Division Account Executive, Management Trainee, Public Relations Division Division Head Public Relations, hingga Corporate Communications Group Head.
Pada 2010, Adita hengkang dari PT Indosat dan mendirikan perusahaan konsultan komunikasi bernama PT Rana Kreasi Indonesia. Setelah itu, Adita menjadi SOE in project guarantee SVP Corporate Secretary PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) pada 2011-2013.
Keluar dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, Adita diangkat menjadi Vice President Corporate Communications PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Pada 2018, dia ditunjuk Presiden ke-7 RI Joko Widodo menjadi Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi.