Buntut Pantun Sindir Jokowi, Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi
Butet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Butet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Buntut Pantun Sindir Jokowi, Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi
Pantun yang dibacakan budayawan Butet Kartaredjasa saat kampanye akbar bertajuk Hajatan Rakyat Jogja yang dihadiri oleh capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo di Alun-alun Wates, Minggu (29/1) berbuntut panjang.
Butet dilaporkan ke Polda DIY oleh relawan Pro Jokowi (Projo) dan Arus Bawah Jokowi ke Polda DIY pada Senin (30/1). Relawan pendukung Jokowi ini menilai Butet menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun itu.
Saat pelaporan ke Polda DIY ini, relawan Jokowi didampingi oleh bidang hukum dan advokasi Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran DIY.
Ketua Projo Aris Widihartanto mengatakan pihaknya melaporkan Butet ke Polda DIY karena dianggap telah menghina Presiden Jokowi. Laporan ini diterima oleh Polda DIY dengan nomor laporan STTLP/114/I/2024/SPKT/Polda DIY dengan tanggal 30 Januari 2024.
"Hari ini kita mencoba untuk mengupayakan pelaporan kepada beliau (Butet). Kita melihat kata-kata yang diucapkan oleh Mas Butet tidaklah elok dan menghina Presiden Jokowi," kata Aris.
"Seharusnya ketika kampanye politik itu menjelaskan tentang program Mas Ganjar dan Prof. Mahfud, beliau malah memanfaatkan kampanye untuk melakukan penghinaan terhadap Bapak Jokowi," imbuh Aris.
Aris menyebut sebagai seorang budayawan yang sudah senior, Butet harusnya lebih bijak dalam menyampaikan pendapatnya. Seharusnya, lanjut Aris, Butet ini memberikan contoh budaya yang baik pada generasi muda.
Sedangkan Koordinator Bidang Hukum dan Advokasi TKD Prabowo-Gibran DIY Romie Habie menyebut pihaknya hadir untuk ikut mendamping relawan-relawan Jokowi seperti Projo dan Arus Bawah Jokowi yang melaporkan Butet atas dugaan penghinaan kepada Presiden.
Romie menerangkan pihaknya bersama relawan Jokowi telah mengumpulkan alat-alat bukti untuk kasus tersebut. Alat bukti ini dilengkapi pula dengan saksi-saksi yang hadir saat Butet membacakan pantunnya di Alun-alun Wates.
"Kita kumpulkan alat bukti. Alat bukti itu pertama ada saksi yang menyaksikan langsung orasi politik Butet. Kedua ada rekaman juga sebagai bentuk bukti," urai Romie.