Profil Sugeng Teguh Santoso Pelapor Ganjar ke KPK, Kader PSI Pernah Jadi Tim Advokasi Megawati
Ganjar secara langsung membantah mentah dugaan gratifikasi.
Sugeng menduga Ganjar menerima kucuran dana sebesar 16% dari premi yang dibagikan pada tiga pihak.
Profil Sugeng Teguh Santoso Pelapor Ganjar ke KPK, Kader PSI Pernah Jadi Tim Advokasi Megawati
Ganjar Pranowo dilaporkan ke Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) atas dugaan gratifikasi dan suap penerimaan cashback yang dilakukan mantan Direktur Utama Bank Jateng, Supriyanto.
Aduan yang diberikan mengenai capres nomor urut 3 itu dilayangkan oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso. IPW merupakan lembaga swadaya masyarakat independen yang bertugas mengawasi kinerja kepolisian Indonesia.
"IPW melaporkan adanya dugaan penerimaan gratifikasi dan atau suap yang diterima oleh Direksi Bank Jateng dari perusahaan-perusahaan asuransi yang memberikan pertanggungan jaminan kredit kepada kreditur Bank Jateng. Jadi istilahnya ada cashback," ujar Sugeng kepada wartawan pada Selasa (5/3).
Sugeng menduga Ganjar menerima kucuran dana sebesar 16% dari premi yang dibagikan pada tiga pihak dan Ganjar menjadi salah satunya.
"Lebih dari Rp100 miliar. Direktur Bank Jateng S. S ini mengundurkan diri tahun 2023 sesaat sebelum Pilpres ya," tambahnya.
Menanggapi hal itu, Ganjar secara langsung membantah mentah dugaan gratifikasi. "Saya tidak pernah terima gratifikasi seperti yang dia laporkan," kata Ganjar saat dikonfirmasi.
Berikut profil Sugeng Teguh Santoso:
1. Berprofesi sebagai pengacara
Sugeng sehari-hari memiliki profesi sebagai pengacara di firma hukum atas namanya sendiri, yaitu Teguh Santoso dan Rekan (TS&R) yang sudah berdiri sejak 15 tahun lalu. Ia juga eksis di Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) dengan jabatan sekretaris jenderal. Selain itu, Sugeng merupakan orang dibalik Lembaga Bantuan Hukum Keadilan Bogor Raya (LBH KBR) yang sempat menguak kasus perbudakan di Bogor.
2. Pernah jadi tim advokasi Mega-Hasyim di pilpres 2004
Sugeng ternyata pernah ditunjuk sebagai tim advokasi pasangan calon Megawati Soekarno Putri dan KH Hasyim Muzadi di Mahkamah Konstitusi (MK) pada ajang pilpres 2004. Sebagai tim advokasi, ia bertugas menjadi juru bicara pasangan nomor urut 2 itu di ranah MK.
3. Sempat Ikut Pilkada Bogor
Langkah Sugeng untuk masuk di bidang politik semakin ketara saat dirinya maju sebagai Calon Wakil Walikota Bogor periode 2018. Ia maju untuk mendampingi Dadang Iskandar Danubrata, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Bogor. Penampilan keduanya di kontestasi pilkada diusung oleh PDIP dan PKB, namun harus mengalami kegagalan lantaran pasangan yang terpilih adalah Bima Arya Sugiarto dan Dedie A Rachim.
4. Gabung PSI, ikut pileg,dan berpotensi lolos
Selain menjajal posisi Wakil Wali Kota Bogor, Sugeng bergabung bersama PSI tahun 2018. Kini pengacara itu ikut untuk unjuk gigi di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di daerah pemilihan (dapil) Kota Bogor 1. Dari rekapitulasi suara form model C/D yang terakhir direkam pada 29 Februari 2024 pukul 18:00 WIB, Sugeng mengantongi 161 suara dari 235 suara yang masuk untuk PSI dari dapil yang sama, membuatnya berpotensi memperoleh kursi DPRD Kota Bogor.