Protes jalan nasional di Bekasi selalu banjir, warga taruh ikan lele
Merdeka.com - Jalan Raya Imam Bonjol di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, menjadi langganan banjir. Pasalnya, saluran air yang berada di sisi jalan negara itu buruk, tak jarak genangan bisa mencapai selutut orang dewasa, yang menyebabkan lalu lintas putus.
"Kami sudah sering protes agar segera diperbaiki, namun tidak ada respon," kata warga setempat, Abdul Mirza (50), Minggu (19/2).
Mirza mengatakan, terakhir ratusan warga menggelar aksi di jalan tersebut. Warga menaruh ratusan ekor ikan lele, sebagai bentuk protes kepada pemerintah agar segera dilakukan penanganan.
-
Mengapa warga Lebak menanam padi di jalan? 'Sudah banyak yang jatuh di sini, akhirnya ya kami jadikan tandur saja kalau begini,' katanya.
-
Apa yang dilakukan emak-emak di Lebak untuk protes jalan rusak? Belasan emak-emak di Lebak, Banten, tampak membawa cangkul, topi caping, dan bakul berisi benih padi. Bukan di sawah, mereka menanam benih padi di tengah jalan yang digenangi air.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Bagaimana kondisi jalan yang membuat warga menanam padi? Kondisi Jalan Berlumpur Warga sendiri merasa jengkel karena kondisi jalan yang sudah lama sekali tidak diperhatikan. Kondisinya sungguh memprihatinkan karena dipenuhi lumpur dan kubangan air, terlebih saat ini masih masuk musim penghujan.
-
Kenapa warga Lebak kekurangan air bersih? Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Banten mulai mengalami kesulitan air bersih. Di Kabupaten Lebak misalnya, warga sekitar terpaksa memanfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan mencuci pakaian hingga air minum.
"Kalau sudah banjir, jalan terputus, karena enggak bisa dilintasi kendaraan," katanya.
Kepala Bidang Pengelolaan Jalan dan Jembatan pada Dinas PUPR, Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha mengatakan, pihaknya hanya bisa melakukan penanganan darurat yakni dengan cara menyedot air untuk dibuang ke kali.
"Karena, jalan itu kewenangan dari pemerintah pusat yakni Kementrian PUPR," kata Iman saat dihubungi, Minggu (19/2).
Iman mengatakan, penyebab banjir di ruas jalan nasional tersebut ialah sempitnya saluran air, dan buruknya sistem drainase. Saluran yang ada hanya selebar 50 cm, dan tidak mempunyai buangan.
"Satu-satunya buangan ialah sawah, tidak sampai ke sungai. Seharusnya saluran seperti itu terintegrasi dengan sungai," ujar Iman.
Karena itu, ucap Iman, pihaknya mendesak kepada pemerintah pusat untuk segera turun ke lapangan melakukan perbaikan. Misalnya, saluran dilebarkan, serta jalan ditinggikan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya warga sudah sempat memperbaiki jalan tersebut, namun akhirnya rusak kembali.
Baca SelengkapnyaPengendara yang lewat kerap tergelincir karena jalan menjadi kubangan lumpur. Anak-anak sekolah pun terpaksa melepas sepatu saat melintas.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial, warga ramai-ramai mancing di sebuah kubangan. Terlihat lubang tersebut berukuran cukup besar dan berada di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaAda banyak cara untuk berdemo dengan pejabat, salah satunya dengan cara unik ini.
Baca SelengkapnyaSelain para pendemo, warganet juga keluhkan kondisi jalan melalui media sosial
Baca SelengkapnyaPenampakan itu disebut horor oleh sebagian orang. Bahkan, ada yang mengaitkannya sebagai pertanda yang tidak baik.
Baca SelengkapnyaKondisi jalan begitu parah, yakni berlubang dan bergelombang besar. Akibat kerusakan ini, beberapa pengguna roda dua yang melintas sampai mengalami kecelakaan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya jalan ini digali untuk pemasangan pipa cukup besar milik proyek IPAL dari Sei Selayur hingga sekitaran kantor Wali Kota Palembang.
Baca SelengkapnyaTidak jauh dari rumah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), warga Cikeas nekat menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak.
Baca SelengkapnyaKolam gizi ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan meningkatkan kualitas gizi warga.
Baca SelengkapnyaSelama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda kota Depok sejak sore hingga menjelang malam.
Baca Selengkapnya