Protokol Keamanan KTT ASEAN di Labuan Bajo, Ada Aturan Warga Dilarang Minum Miras

Merdeka.com - Jelang perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN Summit, Polri bersama TNI secara intensif melakukan berbagai persiapan mendukung lancarnya acara tersebut. Salah satunya mengenai protokol keamanan yang berlaku untuk masyarakat Manggarai Barat.

"Imbauan protokol keamanan kita berikan agar selama pelaksanaan KTT ASEAN situasi kamtibmas berjalan dengan lancar," kata Asisten Operasi (Asops) Kapolri Irjen Agung Setya Imam Effendi, Jumat (5/5).

Menurutnya, perhelatan internasional ini diprediksi akan dihadiri oleh 11 kepala negara dan ratusan delegasi dari negara-negara anggota Asean. Sehingga sejumlah protokol keamanan diberlakukan mulai tanggal 7 sampai 13 Mei 2023.

Masyarakat diimbau mengikat atau mengandangkan ternak seperti sapi, kambing, babi dan anjing. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak mengkonsumsi minuman keras jenis apapun.

Selain itu, polisi juga melakukan rekayasa lalu lintas. Bagi pengguna kendaraan roda dua dan empat, untuk menghindari ruas jalan Soekarno Hatta, jalan Bukit Silvia dan Jalan Pantai Pede Gorontalo.

Untuk kendaraan besar diharapkan tidak beroperasi di ruas jalan Soekarno Hatta, mulai pukul 05.00 hingga 23.00 WITA. Kegiatan bongkar muat barang di ruas jalan Soekarno Hatta diperbolehkan dilakukan pada pukul 23.00 hingga 05.00 Wita.

"Kendaraan roda dua maupun empat tidak diperbolehkan parkir di bahu jalan sepanjang Jalan Soekarno Hatta atas dan bawah," jelas Agung Setya Imam Effendi.

Untuk pemilik kapal-kapal agar memindahkan daerah labuh mulai tanggal 28 April lalu sampai 13 Mei 2023 mendatang, sehingga tidak mengganggu kelancaran alur pelayaran, sistem rute, tata cara berlalu lintas dan daerah labuh kapal sesuai kepentingannya dengan yang telah disiapkan yakni disekitar Pulau Monyet, Perairan Wae Cicu dan Pantai Pede selama kegiatan KTT Asean.

Terkait kapal-kapal wisata untuk memenuhi standar berupa kelengkapan alat keselamatan (life jacket), navigasi (alat komunikasi & GPS), kelengkapan nahkoda serta kelayakan kondisi kapal.

"Dengan adanya protokol keamanan ini diharapkan bagi masyarakat dapat mematuhi aturan tersebut guna mendukung kesuksesan pelaksanaan KTT Asean 2023," tutup Agung Setya Imam Effendi yang merupakan Kepala Rencana Pengendali Operasi (Karendalops) Komodo 2023. (mdk/cob)