PSI Protes Spanduk Dukungan Kaesang Maju Wali Kota Depok Dicopot
Merdeka.com - Spanduk dukungan terhadap Kaesang Pangarep untuk maju calon Wali Kota Depok di Jalan Margonda dicopot. Penertiban spanduk ini dilakukan setelah muncul Surat Edaran Wali Kota Depok Mohammad Idris Nomor 300/345-Satpol.PP tentang Tertib Pemasangan Lambang, Simbol, Bendera, Spanduk, Umbul-umbul banner, Reklame maupun Atribut lainnya.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengkritik penurunan spanduk Kaesang. Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok, Icuk Pratama Putra mengatakan, penertiban itu tidak adil dan tebang pilih. Sebab, hanya spanduk Kaesang saja yang ditertibkan.
“Spanduk yang ditertibkan. Masalahnya sering enggak adil saat implementasi di lapangan. Kalau niatnya mau merapikan atribut yang sembarangan kami setuju saja, tapi biasanya tebang pilih,” kata Icuk Pratama Putra, Selasa (4/7).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang punya hak menentukan arah politik PDIP? Megawati memiliki hak prerogatif untuk menentukan arah politik PDIP ke depan.
-
Kenapa ketua KPPS dibacok? Pemicunya karena saat pencoblosan siang harinya pelaku kesal istrinya yang hamil meminta didahulukan mencoblos tetapi tidak digubris korban. OS tetap menyuruh istri pelaku mencoblos sesuai antrean.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang ditugaskan PDIP untuk melobi PKB? Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDIP dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,' kata Basarah dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (17/11).
Dia meminta Pemerintah Kota Depok tidak tebang pilih melakukan penertiban. Seluruh atribut kampanye yang dianggap tidak sesuai ketentuan berlaku harus diturunkan. Bukan hanya atribut lawan politik saja.
“Harapan kami tidak ada lagi tebang pilih dalam penertiban atribut kampanye bukan pembersihan APK (Alat Peraga Kampanye) lawan politik saja,” ujarnya.
PSI Duga Penguasa Depok Resah
Icuk menduga ada keresahan dari penguasa saat ini karena masifnya dukungan terhadap Kaesang di Depok. Sehingga dilakukan langkah untuk membendung dukungan tersebut dengan balutan kebijakan SE Wali Kota.
“Kalau betul gerah pihak pemkot, sangat disayangkan. Lebih baik gerah karena kerja rapihin sampah yang numpuk, aturan terkait pemasangan alat peraga kampanye atau pun iklan sudah ada tidak usah sibuk dengan permasalahan yang harusnya tinggal dieksekusi. Kalau memang enggak rapih ya rapikan, kalau enggak sesuai aturan ya tertibkan. Ini malah bikin gaduh, sayang tanda tangan wali kota hanya sebatas spanduk,” tegasnya.
Icuk mengkritik keras kerja wali kota yang hanya sebatas menertibkan spanduk dan bikin lagu. Menurutnya, wali kota seolah kurang kerjaan mengurusi hal yang tidak substansial.
“Wali kota kurang kerjaan, fokus waktu pikiran dan tenaga yang kita bayar gaji dia hanya sebatas pembersihan spanduk dan bikin lagu,” ujarnya.
Wali Kota Depok Diminta Fokus Urus Sampah
Dia menuturkan, memang hal lumrah wali kota mengeluarkan SE tersebut. Namun perlu dicatat bahwa imbauan itu sah saja sepanjang ditemukan pelanggaran ketertiban.
Dia meminta agar wali kota fokus menyelesaikan persoalan krusial lain seperti penumpukan sampah yang terjadi akibat libur panjang kemarin.
“Harusnya boleh saja sifatnya imbauan asal sesuai kewenangannya jika memang ditemukan pelanggaran ketertiban. Tapi alangkah baiknya Babeh Wali fokus permasalahan sampah yang diabaikannya 1-2 hari terakhir karena fokus ngurusin spanduk,” tegasnya.
Icuk menuturkan, wali kota tidak perlu lagi mengurus penertiban spanduk atribut partai. Dia menilai SE yang dikeluarkan sebagai kebijakan yang sia-sia.
“Harusnya edaran itu tidak perlu, karena aturan terkait pemasangan reklame sudah ada. Kalau kami melihatnya bukan suatu pelanggaran tapi kebodohan karena melakukan sesuatu yang sia-sia,” katanya.
Mengenai ‘hilangnya’ sejumlah spanduk dukungan yang dipasang pihaknya, Icuk menduga kemungkinan dilepas warga untuk kandang ayam atau alas duduk. Dia mengaku tidak keberatan sepanjang hal itu berguna.
“Ya ada beberapa (hilang), tapi kami sih anggap biasa kemungkinan dilepas warga untuk kandang ayam atau untuk alas duduk yang penting berguna. Oleh karena itu, apakah surat penertiban itu ada kaitannya dengan hilangnya banyak spanduk Kaesang? Kalaupun tidak ada kaitannya, lalu SE kemarin ngapain dibuat dan dengan semangat diedarkan ke parpol tapi tidak dijalankan. Karena saya masih melihat banyak APK yang sudah berantakan belum dirapikan oleh pemkot sesuai isi dari surat tersebut,” pungkasnya. (mdk/tin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal spanduk itu hanya bertuliskan ‘Selamat Ngubek Empang, Biar Pada Senang’.
Baca SelengkapnyaSekitar 47 baliho yang dirusak di sekitar Kecamatan Bojongsari dan sawangan.
Baca SelengkapnyaNamun partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu bisa memasang bertruk-truk bendera.
Baca SelengkapnyaPenurunan akan dimulai siang ini. Saat ini pihaknya sedang mengumpulkan kader untuk bersama bergerak melakukan penurunan.
Baca SelengkapnyaPetugas Satpol PP mencopot bendera PDIP dan baliho di dekat lokasi acara Jokowi.
Baca SelengkapnyaKoster menyebutkan, semua baliho dan bendera yang dicabut sudah kembali dipasang.
Baca SelengkapnyaPolda Bali memberikan penjelasan terkait pencopotan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD jelang kedatangan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaPKS menyampaikan Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mencabut izin penggunaan Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi H-1.
Baca Selengkapnyapencopotan bendera parpol dilakukan di tiga lokasi
Baca SelengkapnyaKasatpol PP Bali, Nyoman Rai Dharmadi mengatakan perintah pencopotan dari pejabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya
Baca SelengkapnyaBobby Nasution persilakan Kaesang maju Pilkada daerah lain, asal jangan di Medan.
Baca Selengkapnya