Pulang Kunjungan Kerja dari Inggris, Ini 'Oleh-Oleh' yang Dibawa Pulang Gibran
Gibran mengaku melihat peluang besar bagi Indonesia untuk melakukan kerjasama
Gibran menyempatkan diri berjumpa diaspora Indonesia, Fauzan Adziman yang juga pemilik perusahaan produsen komponen pesawat.
Pulang Kunjungan Kerja dari Inggris, Ini 'Oleh-Oleh' yang Dibawa Pulang Gibran
Wali Kota Solo yang juga Cawapres Gibran Rakabuming Raka kembali bekerja, usai kunjungan kerja selama sepekan ke Inggris. Dalam lawatannya, Gibran menyempatkan diri berjumpa diaspora Indonesia, Fauzan Adziman yang juga pemilik perusahaan produsen komponen pesawat.
Pertemuan tersebut berlangsung di Oxford, Selasa (5/3/2024) lalu. Fauzan Adziman diketahui merupakan pendiri sekaligus direktur dari perusahaan bernama Alloyed Ltd. Gibran turut berbincang dengan Chief Executive Officer (CEO) dari perusahaan itu, yakni Michael Holmes.
Ditemui wartawan di Balai Kota Solo Gibran mengaku melihat peluang besar bagi Indonesia untuk melakukan kerjasama. Sesuai dengan visi misi pasangan 02 untuk hilirisasi.
"Di sana itu ada perusahaan punyanya orang Indonesia, anak muda, dr Fauzan namanya. Pegawainya orang sana semua. Dia bikin komponen untuk Formula1, boeing, macem-macem, rumah sakit rumah sakit. Ini salah satu contoh hirilisasi itu ya ini. Kita pingin nanti, selama ini kan belum ada sentuhan dari Indonesia, kita pingin intervensi aja," ujar Gibran, Rabu (13/3).
Disinggung kemungkinan adanya kerjasama dengan Kota Solo, Gibran meminta awak media bersabar.
"Nanti dulu. Kan saya baru pertama kali kesana, baru lihat barangnya, baru lihat pabriknya, ini sangat menarik sekali, di Oxford," katanya.
"Iya ini sesuai dengan cita-cita kita untuk hilirisasi. Karena komponennya itu kita punya semua," sambung Gibran.
Putra sulung Presiden Jokowi itu yakin anak anak Indonesia mampu untuk melakukan hal yang sama.
"Mampu, sing due kan wong (yang punya kan orang) Indonesia. Yo mampu banget no. Barange, bahan bakune ada di Indonesia, wis ya," katanya.
Gibran mengatakan kunjungannya ke Inggris terkait erat dengan upaya pengembangan ekonomi berbasis inovasi.
Di sektor tersebut, dikatakannya, salah satu prioritas Kota Surakarta yang diimplementasikan melalui Solo Technopark adalah kawasan inovasi yang berdaya saing internasional.
"Indonesia perlu membangun ekosistem komersialisasi riset dan ekonomi berbasis inovasi digital," katanya.
Gibran mengatakan hal itu perlu dimulai dari daerah dengan sinergi berbagai pihak, seperti industri, universitas, modal ventura, bisnis dan pemerintah pusat.
"Dalam hal ini, Solo Technopark telah merintis ke arah sana," katanya.