Puluhan rumah di Banyumas rusak diterjang angin kencang
Merdeka.com - Puluhan rumah di desa Banjarparakan kecamatan Rawalo, Banyumas, Jawa Tengah rusak diterjang angin kencang pada Selasa (8/4) sore. Akibat peristiwa tersebut sedikitnya tiga puluh rumah warga rusak.
Seorang warga setempat, Nasilah, mengatakan angin yang kencang tersebut terjadi dengan cepat. "Pertama kali ya terjadi hujan, kemudian ada angin kecil. Tak berselang lama, hujannya tambah besar, sehingga asbesnya jatuh, kemudian anginnya bertambah kencang," katanya, Rabu (8/40).
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Prasetyo Budi Widodo mengatakan pihaknya bersama dengan relawan dan dinas lainnya telah bergotong-royong memperbaiki rumah-rumah yang rusak.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Bencana apa yang diantisipasi oleh BPBD Banyumas? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir karena BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.
-
Kenapa BMKG meminta nelayan waspada? BMKG lantas meminta para nelayan yang mencari ikan agar waspada karena gelombang tinggi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.
-
Mengapa BMKG memperingatkan warga di Jateng tentang El Nino? Oleh karena itu, lembaga tersebut memperingatkan warga di berbagai daerah, termasuk di Jateng agar waspada terhadap fenomena tersebut.
-
Bagaimana cara BPBD Banyumas bersiap menghadapi bencana? Sesuai perintah Pak Pj (Penjabat) Bupati, kami mempersiapkan rencana mitigasi dan rencana kontinjensi. Kami juga telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
"Hari ini relawan bersama warga bekerja bakti menyingkirkan atap-atap rumah yang rusak. Selain itu, Pemkab membantu berupa material berupa seng, kalsiboard, paku dan lainnya," katanya.
Sementara itu, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo menjelaskan mulai April hingga Juni merupakan masa transisi. "Saat musim transisi, ditandai dengan curah hujan tinggi. Kami perkirakan, curah hujan masih berkisar antara 150 mm hingga 300 mm lebih," jelas Teguh.
Selain curah hujan tinggi, BMKG meminta warga mewaspadai munculnya angin puting beliung dan petir. "Saat musim transisi seperti sekarang ini, akan ada pemanasan lokal yang memunculkan awan konvektif. Awan konvektif ini berpotensi menimbulkan angin puting beliung dan petir," ucapnya.
Ia menambahkan, potensi kemunculan awan konvektif terjadi di waktu sore hingga malam. Oleh karena itu, pihaknya meminta warga untuk tetap waspada terhadap bencana khususnya angin puting beliung.
(mdk/rep)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaHal itu dijelaskan Koordinator Analisa dan Prakiraan Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jembrana, Made Dwi Wiratmaja
Baca SelengkapnyaKetika BMKG memberikan warning, masyarakat harus early action, tindakan awal.
Baca SelengkapnyaDinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca SelengkapnyaIwan Setiawan meminta agar meningkatkan kewaspadaan jika terjadi cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaTampak puting beliung besar membawa berbagai material beterbangan.
Baca SelengkapnyaPuting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaSelain menghancurkan bangunan, bencana ini juga banyak menumbangkan pohon hingga menggulingkan banyak kendaraan.
Baca SelengkapnyaPenyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, ada 25 wilayah yang berpotensi diterjang puting beliung.
Baca Selengkapnya"Maret- April lah pancaroba. Jadi itu yang harus diwaspadai. Angin kencang ya, tidak harus memutar, tetapi angin kencang pun juga bisa terjadi," ujar Dwikorita
Baca SelengkapnyaSebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.
Baca Selengkapnya