Punya 3 ciri ini? Kamu adalah hamba Allah SWT yang dikehendaki baik
Merdeka.com - Setiap manusia tentu ingin menjadi orang yang baik. Karena sejatinya kehidupan akan membaik ketika manusia pun juga memulai kebaikan dari dirinya sendiri terlebih dahulu.
Kebaikan yang selalu mereka dambakan, bukanlah tak berarti. Melainkan kebaikan itulah yang akan membantu mereka meraih ridho Allah Ta'ala. Karena Allah adalah dzat Yang Maha Baik, maka Allah juga mencintai hamba yang baik.
Dalam kitab Nashoihul Ibad, Karya Syekh Nawawi Al-Bantani yang merupakan syarah atas kitab Syekh Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Asqolani (Ibnu Hajar Al-Asqolani) dijelaskan, terdapat 3 kriteria seorang hamba yang dikehendaki oleh Allah untuk menjadi orang yang baik. Syekh Nawawi berkata:
-
Kenapa cinta dalam Islam penting? Cinta mempunyai peran penting dalam Islam. Di mana cinta kepada Allah menjadi fondasi agama yang menggerakkan seseorang untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
-
Kenapa mencintai Rasulullah penting? Mencintai Rasul atau Nabi Muhammad SAW adalah sesuatu yang penting bagi setiap orang yang benar-benar percaya pada Islam.
-
Apa arti cinta kepada Allah? Mencintai Allah dan Rasul-Nya merupakan inti dari ajaran Islam dan dapat diwujudkan melalui berbagai cara yang mendalam dan penuh penghayatan.
-
Apa arti kata-kata cinta Islami? 'Cintailah kekasihmu (secara) sedang-sedang saja, siapa tahu suatu hari dia akan menjadi musuhmu; dan bencilah orang yang engkau benci (secara) biasa-biasa saja, siapa tahu suatu hari dia akan menjadi kecintaanmu.' (H.R Tirmidzi)
-
Kenapa penting mengenali cinta dalam Islam? Dengan menyimak kata-kata tentang cinta ini, Anda bisa membuka sudut pandang lebih luas untuk melihat cinta dalam berbagai kondisi.
-
Kata-kata Islami apa yang menggambarkan cinta sejati? ‘Alhubbu haqiqi yakunu baina thorfaini wa yushohibuhus shidqu wal amanah. Wa maa ada dzalika fa yakuna khoyal.’ Artinya: Cinta itu melibatkan dua belah pihak dan disertai kejujuran dan amanah. Jika tidak, maka cinta hanyalah khayalan.
1. Ketika Allah menghendaki seorang hamba untuk menjadi orang baik, maka Allah menguatkan agamanya.
Ciri yang pertama adalah agama seorang hamba tersebut dikuatkan oleh Allah. Dikuatkanlah keimanannya. Sehingga hamba tersebut tetap teguh menapaki jalan kebaikan, meskipun godaan malang melintang. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW:
"Barang siapa yang dikehendaki menjadi baik maka dikuatkanlah ia dalam perkara agama."
2. Dizuhudkanlah hamba tersebut didalam perkara dunia.
Hamba yang baik, adalah hamba yang tidak tergiur sedikitpun akan gemerlap dunia. Ia berpikir bahwa dunia hanyalah tempat singgah semata. Hanya perkara yang fana. Hamba yang baik hanya mengingat satu perkara, yaitu janji Allah akan kehidupan akhirat yang kekal adanya. Ia ingat betul akan peringatan Rasulullah tentang perkara dunia, bahwa:
"Cinta dunia adalah pokok dari segala keburukan."
3. Dan diperlihatkanlah aib-aib dalam dirinya sendiri.
Hamba yang baik tidak sibuk dengan sesuatu yang tidak berguna. Mencari-cari aib sesamanya. Membicarakan keburukan orang lain. Terlebih, merasa dirinya lebih baik dan memandang orang lain terlalu buruk. Sungguh, hal tersebut jauh dari diri seorang hamba yang baik. Hamba yang baik adalah hamba yang tidak pernah membicarakan keburukan orang lain.
Ia oleh Allah disibukkan dengan aib-aib pribadinya. Ia disibukkan dengan berintrospeksi diri, Muhasabatun Nafsi. Mencari-cari kekurangan diri sendiri untuk kemudian ia perbaiki agar kelak ia benar-benar menjadi hamba yang baik. Hal ini senada dengan perkataan ulama ahli hikmah:
"Beruntunglah bagi orang yang disibukkan dengan aib pribadinya dari pada aib-aib manusia."
Terlepas dari itu semua, Ba'dul Hukama', sebagian ulama ahli hikmah juga menerangkan bahwa sesungguhnya manusia sudah bisa meraba-raba nasibnya apakah ia ditakdirkan manjadi orang baik atau sebaliknya yaitu dengan melihat aktifitas sehari-harinya. Apakah ia dimudahkan dalam kebaikkan ataukah tidak. Jika iya, maka ia benar-benar ditakdirkan menjadi orang baik. Karena mereka (ulama ahli hikmah) berkata:
"Tiap-tiap manusia itu dimudahkan untuk apa ia diciptakan."
Jadi, ketika seorang hamba selalu diliputi dengan kebaikan-kebaikan, maka beruntunglah manusia itu. Ia ditakdirkan menjadi orang baik.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut informasi terkait pengertian akhlak dalam Islam beserta manfaatnya.
Baca SelengkapnyaCinta kepada Allah dan Rasul-Nya tidak hanya menjadi landasan spiritual tetapi juga mempengaruhi cara kita hidup, berinteraksi, dan beribadah setiap hari.
Baca SelengkapnyaCara mencintai Rasul Allah SWT adalah hal yang penting untuk diperhatikan dan diamalkan oleh setiap muslim.
Baca SelengkapnyaDalam Islam, cinta kepada Nabi Muhammad bukan hanya tentang mengucapkan kata-kata, tetapi tentang mengikuti jejak beliau dalam kehidupan.
Baca Selengkapnya