Rahasia Komandan TNI Bisa Tangkap Peluru yang Ditembakkan dari Dekat
Merdeka.com - Dalam operasi di medan tempur, TNI tak harus selalu menggunakan senjata untuk membuat lawan segan. Apalagi jika yang dihadapi adalah rakyat biasa yang karena kekurangan informasi jadi berpihak pada musuh. Pendekatan secara sosial budaya harus dilakukan untuk mendapat simpati mereka guna membantu TNI.
Kisah ini terjadi sekitar tahun 1971. Waktu itu ada seorang prajurit TNI tengah ditugaskan untuk memburu Pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS) atau Partai Rakyat Kalimantan Utara (Paraku). Tak mudah memburu milisi ini, apalagi mereka bergabung dengan warga. Ini menjadi tantangan bagi prajurit TNI.
Dalam buku "Mengawali Integrasi Mengusung Reformasi" terbitan Kata Hasta Pustaka, ada cerita menarik dari sosok seorang prajurit TNI Djoko Subagio. Ia baru saja dilantik sebagai perwira bersama 8 orang perwira lainnya lulusan Akabri pertama 1970. Kemudian ditugaskan di Kodam XII Tanjungpura, Pontianak Kalimantan Barat.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Bagaimana cara prajurit TNI menunjukkan tanggung jawab mereka? Jadi image-image yang negatif tentang daerah kita mari kita buktikan dengan hal yang positif yang bisa kita lakukan selama kita selama kita berada di daerah perantauan ini. Tunjukkan kita bisa menjadi anak rantau yang bertanggung jawab,' imbuh Edward.
-
Kenapa TNI mendorong kolaborasi di desa? Menurut nya, jika kepala desa atau lurah, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas dapat berkolaborasi dengan baik dan memberikan manfaat besar kepada masyarakat, maka setiap desa di Indonesia dapat menjadi kampung yang kuat.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Bagaimana Try menjadi perwira TNI? Masa remaja yang akrab dengan kehidupan militer itu yang mendorong Try mendaftar menjadi taruna. Dia rela meninggalkan kampus untuk menjadi seorang perwira TNI.Try mendaftar ke Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) di Bandung. Namun perjalanannya juga tidak mudah. Try sempat dinyatakan gagal dalam tes. Walau sepintas postur try tampak tegap dan gagah, namun tulang bahunya sedikit miring.Hal ini disebabkan hobi Ty mengangkat beban saat masih remaja.
-
Bagaimana TNI AD membantu normalisasi? Tak hanya tenaga, pihak TNI AD, kata Bobby, juga akan membantu meminjamkan alat-alat berat yang dimiliki "Kami juga akan dibantu dengan menggunakan peralatan yang dimiliki TNI AD," lanjut Bobby.
Djoko kemudian diperbantukan di Yonif 406/CK Kodam IV Diponegoro. Kebetulan saat itu sedang ada tugas operasi penumpasan PGRS/Paraku di Kalimantan Barat. Nah, Djoko lantas ditugaskan di G. Bentuang Kompleks, Kecamatan Balai Karangan Kabupaten Sanggau, Kapuas (Sektor Timur).
Lazimnya para Perwira Remaja, Djoko ditempatkan sebagai Komandan Peleton yang terdiri atas tiga regu, tapi kali ini Djoko hanya memimpin 10 orang (satuan setingkat regu). Lama penugasannya dari Februari 1971 hingga Oktober 1971 dengan hasil nihil.
Peran Djoko dimulai saat bertugas di Kampung Sungkung Pol. Diketahui ada sejumlah penduduk yang bekerja sama dengan musuh atau paling tidak mereka bersimpati kepada PGRS/Paraku. Agar musuh takut dan rakyat mau membantu TNI, Djoko merancang sebuah “drama satu babak” di mana salah satu “pemainnya” adalah Pratu Situmorang, anak buahnya sendiri.
Pratu Situmorang pura-pura marah dan mengamuk sambil mengarahkan senjatanya dan menembak ke arah Djoko. Melihat kejadian ini, anggota lainnya serta rakyat kaget.
“Dor!” senjata meletus. Namun yang luar biasa, Djoko malah berjalan mendekati Situmorang.
Set! Dia malah menangkis. Dan ajaibnya bisa menangkap proyektil peluru yang ditembakkan anak buahnya.
Djoko kemudian berkali-kali menampar Situmorang. Setelah itu, memerintahkan anggotanya untuk mengikat Situmorang di bawah pohon sampai sadar.
Aksi drama Djoko membuat rakyat terkagum-kagum. Dan sejak saat itu, banyak Apai-apai (tokoh masyarakat) datang membawa pulut (ketan), telor, sayuran maupun ayam. Maksud pemberian ini adalah agar mereka diajari ilmu menangkap peluru. Djoko kemudian menjawab, “Boleh, tetapi tunggu ilmu saya sempurna dulu”.
Kok bisa Letnan Djoko sampai bisa menangkap peluru? Kesaktian apa yang dimilikinya?
Nah sebenarnya, penangkapan proyektil peluru yang ditembakkan oleh Pratu Situmorang hanya sebuah drama. Beberapa butir selongsong peluru tajam yang sudah dilepaskan proyektilnya dan ditutupi karton berlilin sudah dipegang terlebih dahulu tanpa warga tahu. Maka terciptalah peluru hampa yang ditembakkan Situmorang, sedangkan proyektilnya dikantongi Djoko dan dipamerkan sebagai hasil tangkapan tangannya.
Karena itu enteng saja Djoko seolah ‘menangkap’ peluru. Intinya bukan kesaktian, tapi kecerdikan perwira muda ini.
Drama itu membuahkan hasil. Rakyat jadi patuh pasukan TNI dan tidak bersimpati pada PGRS.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI asal Papua menodong pistol kepada komandan dan meminta duit, rekan-rekan TNI yang melihat kejadian tersebut pun hanya bisa tertawa.
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaAksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.
Baca Selengkapnyaseorang prajurit TNI sukses melakukan penyamaran dan penyusupan ke dalam anggota GAM
Baca SelengkapnyaDemi mendidik para prajurit bermental baja, seorang pelatih TNI berikut ini tak segan turun tangan.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya kalau Kopral TNI sidak barak Tamtama pakai tongkat komando.
Baca SelengkapnyaLemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMomen seorang Danki yang tiba-tiba mengamuk di Barak TNI prajurit Aligator. Ia mendengar adanya salah satu anggota yang kabur melarikan diri.
Baca Selengkapnya