Ratusan pohon ditebang selama pembangunan jalan tol Lingkar Bogor
Merdeka.com - Penebangan ratusan pohon trembesi yang terletak di median Jalan Sholeh Iskandar, Tanah Sareal, Kota Bogor oleh PT Marga Sarana Jabar (MSJ) pengelola jalan tol Bogor Ring Road (Lingkar Bogor), sejak sepekan terakir, mulai dikeluhkan masyarakat.
Pasalnya, sejak dimulainya lanjutan proyek pembangunan jalan tol Lingkar Bogor seksi IIB (Kedungbadak-Simpang Yasmin), masyarakat yang baru lima tahun menikmati kesejukan jalan nasional Bogor-Parung-Tangerang-Ciputat-Jakarta Selatan itu, harus kembali mengalami suhu panas dan gersangnya jalan raya.
"Sedih juga saya, padahal pohon itu sedang rimbun-rimbunnya, karena saya ingat ratusan pohon trembesi (pohon sejuk khas di Istana Bogor) itu ditanam saat Pangdam Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo menjabat sebagai Danrem 061/Suryakencana (Bogor, Sukabumi, Cianjur), dengan tujuan Jalan Sholeh Iskandar sudah puluhan tahun selalu gersang," ungkap Ferdiansyah (30), warga Cimanggu City, Tanah Sareal, Kota Bogor.
-
Kenapa penebangan pohon secara besar-besaran membahayakan? Jika pohon-pohon ditebang secara tidak terkontrol, maka banyak satwa yang kehilangan habitat. Hal ini dapat memengaruhi populasi satwa tersebut dan juga mempengaruhi rantai makanan di hutan.
-
Kenapa tanah urug dari Gunung Gedang dipakai untuk tol Jogja-Bawen? Dalam pengerjaannya, diperlukan banyak sekali tanah timbunan untuk ruas tol yang dibuat tidak melayang. Sebagai gambaran, untuk jalur utama tol kurang lebih memiliki lebar 23 meter. Sementara space di kanan kiri jalan kurang lebih memiliki lebar 10 meter. Untuk tinggi dari tanah timbunan sendiri berada di angka kurang lebih sekitar 6 meter.
-
Apa yang dimaksud dengan jalan tol? Ide tentang jalan tol pertama kali muncul dari kepala Piero Puricelli, seorang insinyur asal Italia. Tepatnya pada tahun 1924, jalan tol pertama Italia sekaligus di dunia dibangun yang dikenal dengan nama 'Autostrada A8' atau 'Autostrada dei Laghi'.
-
Dimana lokasi Kebun Raya Bogor? Melansir dari laman Traveloka, Kebun Raya Bogor menjadi salah satu destinasi wisata yang cocok untuk menghabiskan liburan Nataru.
-
Bagaimana pembangunan Tol Cipularang? Pada akhirnya tahun 2003, proyek pembangunan Tol Cipularang berhasil dikerjakan dalam dua tahap. Diresmikan Megawati Proyek Tol Cipularang diprakasai oleh Presiden Megawati Soekarnoputri dalam rangka menyambut hari jadi ke-50 Konferensi Asia-Afrika (KAA) dan dikelola oleh PT. Jasa Marga. Tahap pertama diresmikan oleh Presiden Megawati pada 24 April 2004 dengan menelan biaya sebesar Rp745 miliar. Pada peresmian tahap pertama, Presiden Megawati menginginkan proyek tahap dua segera dikerjakan. Dalam pidatonya, Presiden meminta agar penyelesaian pekerjaan Cipularang Tahap II dipercepat dari jadwal yang telah ditetapkan sehubung dengan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika ke-50 yang akan berlangsung pada April 2005.'Saya minta pelaksanaan proyek ini bisa dilembur dengan secepat-cepatnya, agar cepat selesai,' ujar Presiden Megawati dalam peresmian Tol Cipularang Tahap I.Tahap kedua, selesai pada 2005 dengan biaya sebesar Rp1,6 triliun. Tol Cipularang kemudian diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2005.
-
Apa yang terjadi pada tebing tol di Bintaro? Personel Penanganan Prasarana dan Saranan Umum (PPSU) DKI Jakarta dan petugas Jasa Marga melakukan penanganan longsor tebing tol di Jalan Mulia Bhakti, RT 06/01, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaksel).
Hal senada diungkapkan Gatut Susanta mantan Anggota DPRD Kota Bogor yang setiap hari melintasi Jalan Sholeh Iskandar. Bahkan dia menyayangkan sikap Pemkot Bogor yang pasif terhadap aktivitas land clearing untuk proyek pembangunan tol seksi II.
"Andai saja pada Jumat pekan lalu, Kang Bima (Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto) memerintahkan setop (penebangan) akan ada banyak pohon maupun tanaman yang tertolong," jelas warga Bogor Barat, Kota Bogor ini.
Pihaknya menyarankan kepada Pemkot agar pembangunan jalan di Kota Bogor menggunakan konsep zaman Belanda. "Masukan kang Bima kenapa ketika membangun jalan Belanda dulu diikuti dengan menanam pohon besar karena serapan CO2-nya, jika ditanam di lokasi lain tentu beda fungsinya," ungkapnya.
Tak hanya itu, dia menyampaikan keluhannya terkait minimnya perhatian Pemkot dan PT MSJ saat proyek tol Seksi IIA (Kedunghalang-Kedungbadak) selesai. Jalan tol seksi IIA yang dibangun dengan cara layang tak ada tanaman berarti.
"Di bawah jalan Tol tahap I (seksi IIA) hingga saat ini tidak ada tanaman berarti, fungsi taman dengan tanaman sangat beda perhatiannya, tanaman besar jadi mohon bisa relokasi tetap di areal ini, banyak tanaman besar bisa dibuat perda dan tahap 1 jadi pelajaran berharga karena tak ada upaya berarti dari PT MSJ," keluhnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT MSJ Hendro Atmojo mengatakan, dari 400 pohon yang ada di median jalan raya Sholeh Iskandar, sebanyak 200 pohon sudah ditebang. Penebangan dilakukan untuk pembangunan fondasi tiang pancang tol BRR seksi IIB yang dibangun serupa dengan seksi IIA.
"Sekarang pengerjaan pembangunan tol layang BRR seksi IIB masuk land clearing dan pengeboran tanah untuk pondasi tiang tol," katanya.
Dia menjelaskan 400 pohon yang ada di jalur proyek tol BRR, tidak semua pohon ditebang. Akan tetapi ada sekitar 200 pohon lainnya akan dicabut hingga akarnya dipindah untuk ditanam kembali di daerah lain.
"Untuk sementara baru 54 pohon yang sudah ditebang karena menjadi lokasi pengeboran," jelasnya.
Hendro mengklaim selama ini sudah biasa memindahkan pohon untuk pembangunan tol, pada saat dirinya menjabat Kepala Cabang Tol Jagorawi, sehingga tidak perlu khawatir tentang keberadaan pohon-pohon tersebut.
"Kita selalu bekerja sama dengan Litbang KLHK, untuk penanganan pemindahan dan penanaman pohon di daerah lain," katanya.
Sedangkan setiap pohon yang ditebang akan diganti dengan pohon sejenis sebanyak lima hingga sepuluh kali lipat pohon baru untuk ditanam, yang lokasi penanamannya sepenuhnya diserahkan kepada Pemkot Bogor.
"Kita siapkan pengganti pohon yang ditebang jumlahnya lima sampai sepuluh kali lipat," katanya.
Kepala Bidang Pertamanan, PJU dan Dekorasi Kota Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bogor, Yadi Cahyadi mengatakan, berdasarkan pendataan jumlah pohon di sepanjang median pembatas jalan Sholeh Iskandar yang akan dipindah dan ditebang sebanyak 400 batang.
"Ada sekitar 200 pohon besar dan 200 pohon yang masih kecil di sepanjang jalur pembangunan tol BRR," katanya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang warga merekam detik-detik pohon besar jatuh hingga akhirnya menutup jalanan dan hampir menimpa pengendara di Jakarta Barat viral media sosial.
Baca SelengkapnyaBPBD melaporkan ada 12 pohon tumbang usai hujan deras mengguyur Jakarta pada Rabu sore (3/7/2024).
Baca SelengkapnyaSudah bertahun-tahun, jalan raya yang kerap dilalui truk-truk tambang di Parung Panjang, Bogor ini mengalami kerusakan parah.
Baca SelengkapnyaJalan tembus itu melewati tengah ladang jagung berbukit dan hutan jati.
Baca SelengkapnyaProyek pembangunan ruas jalan tol seksi I Semarang - Sayung yang dilakukan pemerintah pada tahun 2023 berimbas pada ekosistem lingkungan hidup.
Baca Selengkapnya612 kejadian pohon tumbang di Jakarta selama kurun waktu dua tahun terakhir periode 2022-2023
Baca SelengkapnyaTampak sejumlah kendaraan berlalu-lalang di atas jalan yang penuh dengan kubangan air.
Baca SelengkapnyaPadahal, kehadiran jalan bebas hambatan tersebut penting untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di kawasan wisata Puncak.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab ribuan truk tersebut memutuskan untuk berhenti di badan jalan.
Baca SelengkapnyaDi balik megahnya pembangunan proyek tol Jogja-Bawen, terdapat satu Lokasi penting yang menjadi sumber material utama untuk tanah urug.
Baca Selengkapnya“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul
Baca SelengkapnyaProyek LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai ditargetkan selesai pada 2026.
Baca Selengkapnya